bagian 21

5.3K 462 42
                                    

NORMAL POV

TET....TET....TET...

Terdengar bel istirahat pertama telah berbunyi, seluruh siswa dan siswi Konoha Senior High School berhamburan keluar kelas menuju kantin sekolah.

Di kelas Naruto, tampak sepi karena sebagian besar siswa keluar kelas, terlihat Naruto duduk di depan teman-temanya untuk menjelaskan semuanya, sedangkan Sasuke pergi ke perpustakaan untuk membaca buku.

"Jadi? Apa yang terjadi?" Tanya Kiba pada Naruto.

"Ummm.....aku dan Sasuke kembali bersekolah karena keadaan Sasuke sudah membaik." Jawab Naruto sambil menatap ke empat temanya.

"Bagaimana kondisimu selama tinggal di Kediaman Uchiha?" Kini Tenten yang bertanya.

"Sangat baik, mereka memperlakukan dengan baik."

Naruto tersenyum melihat semua temanya sangat peduli padanya.

"Kalian jangan khawatir, aku baik-baik saja" Lanjut Naruto tetap dengan senyumanya.

"Kami senang jika kau bahagia, Naruto. Tapi....bagaimana dengan rasa ragu dalam dirimu tentang Sasuke?" Tanya Hinata dengan hati-hati.

"Aku masih bisa merasakanya...."

Ada jeda saat Naruto menjawab pertanyaan Hinata, keraguan itu bertambah saat Naruto mengingat kejadian saat seorang gadis memeluk Sasuke di Mall, yang bernama Haruno Sakura.

".....merasakan keraguan ini masih ada, aku terlalu takut untuk mengambil sebuah langkah." Lanjut Naruto dengan lirihan.

"Merepotkan....itu semua membutuhkan waktu yang tidak sedikit, melupakan rasa sakit itu tidak mudah, kami akan selalu mrmberikanmu semangat Naruto, kami yakin kau akan bahagia."

Shikamaru berusaha untuk menghibur Naruto dengan kata-kata bijaknya.

"Ya, aku yakin orang miskin sepertiku juga bisa mendapatkan kebahagiaan, walaupun itu sulit."

Nada suara Naruto terdengar sedih, membuat teman-teman yang mendengarnya merasa kasihan pada Naruto.

"Jangan bicara begitu, kau akan mendapatkan kebahagiaanmu, itu tidak sulit." Ucap Hinata menghibur Naruto.

Beberapa saat kemudian Sasuke kembali dari perpustakaan, Sasuke langsung duduk di sebelah Naruto.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Sasuke dengan nada datar.

Pandangan naruto dan semua temanya pun tertuju pada Sasuke.

"Tidak ada, hanya membicarakan hal kecil." Jawab Naruto pada Sasuke.

"Baiklah, sepertinya guru sebentar lagi akan datang, kita lanjutkan pembicaraan ini nanti."

Hinata duduk kembali di bangkunya, di susul Kiba, Shikamaru, dan Tenten.

Benar saja, tak lama setelah itu datang Guru Ebisu untuk mengajar matematika, pelajaran yang di benci Naruto, walaupun Naruto akan bisa mempelajarinya dengan singkat setelah melihat rumus.

Naruto mendudukan dirinya tak semangat, membuat Sasuke yang melihatnya hanya memandang dengan pandangan datar.

"Aku tak percaya jika kau pernah mendapat beasiswa di sekolah ini."

Suara mengejek Sasuke membuat Naruto menegakan posisi duduknya.

"Aku bisa mempelajarinya dengan singkat, aku hanya sedang malas saja." Elak Naruto.

"Itu bukan alasan."

Naruto terdiam, kalah debat dari Sasuke membuat dirinya memasang wajah kesal, pipi yang mengembung dan bibir yang mengerucut, membuat Sasuke merasa gemas.

menyakitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang