Hatiku hanya untukmu

195 18 0
                                    

Bagaimana pun tindakanmu untukku aku tetap mencintaimu, sejahat apa pun itu

~~~Vi~~~

Sudah seminggu Vi di rawat di rumah sakit. Ibu nya sangat sangat menghawatirkan nya.

Suara tangisan dan air mata selalu terdengar mengisi ruangan rumah sakit ini.

Vi sekarang berada pada ruangan VIP . Kejadian seminggu lalu mengharuskannya di rawat dengar berbagai alat alat medis yang canggih.

Akibat kelalaiannya mencari Bry, ia harus merenggang nyawa sekarang ini.

Saat ini hanya ada suara mesin yang mengisi ruangan VIP rumah sakit tempat Vi di rawat.

Ibu nya juga ayahnya terpaksa meninggalkannya untuk kepentingan lainnya.

Sekarang berbeda dengan yang dulu. Dulu saat Vi merenggang nyawa di rumah sakit masih ada Bry yang menemani dan menjaga nya. Memberikan perhatian yang orang tua Vi saat itu tidak bisa memberikan kepada Vi. Sekarang sama sekali tidak ada. Saat kedua orang tua Vi harus mengerjakan tugas tugas mereka di saat Vi merenggang nyawa, mereka harus meninggalkan Vi.

Meninggalkan Vi sendirian di tengah tengah kesakitan yang di deritanya.

Di saat yang bersamaan di rumah sakit Suara mesin canggih yang ada di tubuh Bry memberikan respon.

Seketika, Genuella yang menyadari respon dari tubuh yang seminggu lemah itu pun langsung memanggil perawat.

Perawat dan dokter dengan telaten memberikan pengobatan pada Bry. Di luar ruangan, Genuella tak bosan bosannya memanjatkan doa.

Bry tak kuasa berada di ruangan ICU ini. Ia pun berusaha keras meminta di pindahkan ke ruangan VIP agar lebih leluasa.

Awalnya dokter melarang keras karena kondisi Bry belum stabil apalagi dia baru sadar dari koma nya.

Tapi, Genuella juga menyakinkan dokter agar dokter mengizinkannya.
Dan benar saja, dokter percaya dan memberikan izin kepada Bry.

Saat melewati salah satu ruangan VIP, Bry merasa aneh. Dia merasakan sesak seakan akan tubuhnya melemah saat melewati ruangan itu.

Setiba di ruangannya, ia hendak menanyakan penghuni ruangan sebelah. Tapi hatinya tak kuasa melihat Genuella yang sepertinya sangat lelah karena menjagainya.

"Aku rasa kau boleh pulang Genue. Kau sangat kelelahan. Kau boleh kembali besok." ucap Bry dengan halus.

"Sebaiknya tidak. Aku di sini saja menemanimu." balas Genuella dengan senyum manisnya.

"Pulang lah. Aku ingin sendiri."

"Baiklah kalau begitu mau mu." jawab Genue sambil bergegas mengambil barang barangnya.

"Terima kasih." ucap Bry saat Genuella hendak ingin membuka pintu.

Tak ada jawaban. Yang ada hanya senyuman manis yang tidak di ketahui Bry.

Setelah itu, Genuella pun meninggalkan Bry yang sibuk dengan fikirannya sendiri.

Sesekali bayangan akan senyum Vi juga anggukan Vi saat menerima cinta Novan kembali menyakiti hatinya.

"Dimana kau sekarang Vi?" tanya Bry dalam hati.

Cklek... Terdengar suara pintu terbuka. Bry pun mencoba duduk di tempat tidurnya dengan susah payah.

"Maaf pak mengganggu. Saya hanya ingin bertanya kepada bapak, apakah bapak mengenal wanita ini?" tanya seorang perawat sambil menunjukkan sebuah foto seorang gadis yang sedang tertawa lebar.

"Ya. Saya mengenalnya. Ada apa dengan dia sus? " tanya Bry dengan cemas

"Begini Pak, wanita ini juga sedang di rawat di rumah sakit ini, tepatnya dua ruangan sebelum ruangan bapak. Saya kebetulan baru saja melihat kondisi beliau tapi sebelum saya mengecek, beliau selalu menyebutkan nama "Bry" saya pun teringat pernah menemukan foto ini saat menangani bapak seminggu yang lalu. Lalu saya teringat akan nama bapak. Jadi saya rasa bapak adalah orang yang gadis itu katakan. Jika benar begitu, mungkin bapak bisa menjenguk beliau atau menemani beliau sebentar? Karena saat ini kedua orangtuanya tak berada di sini karena sedang ada urusan penting. Beliau juga baru saja sadar dari koma nya setelah seminggu di rawat di sini. Sama seperti bapak." ucap suster itu dengan ramah

"Baiklah sus, jika boleh saya akan menemaninya." kata Bry cepat

Mendengar cerita dari Suster itu, hati Bry sangat senang. Tapi di lain sisi, dia juga merasa bersalah karena tak bisa menjaga wanitanya.

Segera ia bergegas ke ruangan yang di maksud oleh Suster tadi.

Di depan pintu VIP itu, Bry tak kuasa untuk melangkah. Ia enggan untuk berjalan memasuki ruangan wanitanya.

Akan sangat menyakitkan baginya harus melihat wanitanya yang merenggang nyawa sendirian.

Di kuatkan hatinya lalu tangannya pun membuka pintu ruangan rumah sakit itu.

Pandangan matanya pun tertuju pada tubuh seorang gadis yang terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit.

Perlahan tapi pasti, Bry pun melanjutkan langkahnya. Ia mendekat untuk melihat dan memastikan bahwa itu benar benar wanitanya, Vi.

Satu langkah, dua langkah, tiga langkah, empat langkah... Dan.... Tubuh Bry pun terguncang hebat.

Ya.. Dia menangis... Dia menangis melihat kondisi Wanitanya yang sekarat. Sungguh bodohnya dia membiarkan Vi merasakan sakit seperti ini.

Tanpa buang waktu, ia pun mendekat ke arah Vi yang terlelap.

Tadi suster bilang, Vi baru di beri obat untuk menahan sakit. Mungkin efeknya adalah mengantuk. Makanya ia tidur sekarang.

Tangan Bry menggenggam tangan lemah Vi. Berulang kali di kecupnya tangan Vi.

Setelah sekian lama, akhirnya ia bisa memandang Vi. Kembali berada di dekat Vi untuk menjaganya.

"Hai Vi.... Kau mengenal suaraku?? Jika kau mengenal suaraku, ku mohon bangunlah." ucap Bry dengan lembut.

"Vi... Kumohon bangunlah. Ini yang ketiga kalinya kau menutup mata seperti ini."

"Aku rindu kamu Vi..."

"Aku.rindu.kamu" ulang Bry tepat di telinga Vi.

Kemudian Bry mengecup kening Vi cukup lama. Di saat itu jugalah air mata Vi menetes.

Bry yang menyadari itu langsung menghapus air mata Vi. Senyuman di bibir nya pun terkembang.

"Hai sayang. Mengapa kau menangis? Tenanglah. Kamu tak akan sendiri. Ada aku yang setia menjagamu."
Kata Bry dengan penuh cinta dan kelembutan.

Kemudian Bry kembali mengecup kening Vi. Mengecupnya dengan penuh cinta dan ketulusan.

******

Selamat pagi. Maaf updatenya subuh. Ketiduran Authornya.. Hehe

Selamat membaca. Wow uda bab 30 nih, Bry sama Vi juga uda ketemu. Apa kita Endingin aja ya di part selanjutnya? Atau kita lanjut lagi?

Jangan lupa vote, coment, and follow ya.
Author sayang kalian para readers BAP

Salam Line

Bertahan atau Pergi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang