Bertemu lagi (1)

1.7K 61 11
                                    

Hai... Selamat membaca dari cerita pertamaku ini.

Jangan lupa baca Novel kedua aku juga ya. Judulnya "You Are My Magic Hour"

Happy reading guys...
Semoga senang.

---------------
" Nia, tungguin aku dong. Aku capek ngikutin kamu mulu. Malah cepat banget lagi jalannya." ucapku sambil mengejar gerak Nia yang semakin cepat tanpa mendengarkanku bicara.

"Ihh... Apaan sih Vi. Banyak ngomong deh. Buruan... Ini itu uda jam berapa. Kamu sih lelet banget jalannya. Siapa suruh lama bangun. Telat kan jadinya." balas Nia dengan kesal.

Aku tau aku salah. Tapi jangan hukum aku kayak gini dong.
Semalam aku susah tidur, malah banyangan dia muncul mulu lagi. Batinku dalam hati.

"Nia tungguin dong..."
Buukk...
"Aww..." Ringisku. Kepalaku terbentur dengan tangan kekar yang entah sengaja atau tidak melayangkan tangannya.

"Eh... Maaf dek, yang mana yang sakit?" tanya lelaki pemilik tangan kekar itu padaku.

"Ga ada kok kak, semua aman terkendali." Ucapku sambil berdiri cepat.
Tak mungkin aku membiarkannya tau kalau aku sedang kesakitan. Ntar dikira cewek lemah lagi. Batinku

"Oh... Yaudah, kakak duluan ya. Maaf yang tadi."

"Iya kak. Gpp kok." balasku sambil tersenyum.
Dalam hati aku sedih sih. Baru juga bahagia liat senyum dia, ehh... Malah uda pergi. Tapi gpp deh, kangennya uda terobati dikit. Yah.. Walau dikit aja sih.

Aku masih setia berdiri di tempatku tadi. Setia melihat dia pergi yang semakin lama semakin menjauh dan hilang di ujung jalan. Dan tentu saja dengan senyum mengembang.

Oh iya, aku lupa ngenalin dia. Iya dia... Yang tangannya kena ke jidatku tadi. Dia lelaki pertama yang buat aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Yappss... He is my First Love.

Tapi tau ga.. Eh, otomatis kalian ga tau ya. Hehe..

Ok. Back to my Story. Dia itu cowok yang super duper dingin kayak gunung es. Dan aku mau melelehin si gunung es itu. Itu akan menjadi tantangan besar untukku.
Dia, si gunung es adalah Bryan Hardinata. Cowok 5 tahun lebih tua dari ku.

Kenapa?? Kau mau nanya umurku?? Otomatis kau akan tertawa nantinya.

Puukkk...
"Aw... Sakit."
Sebuah benda pas mendarat di jidatku. Dan itu menyadarkanku dari si gunung es.

"Vi... Masih mau bengong di situ? Atau ikut aku mendaftar???" teriak Nia sambil memegang satu botol minuman yang mungkin di belinya tadi.

"Ok ok. Aku jalan... Tapi ga usah lempar lempar pake botol kali neng... Malah pake botol cadangan lagi." balasku sambil memegang jidatku yang sebenarnya semakin sakit. Kan tadi, abis kena tangan si gunung es. Trus kena lagi sama lemparan botol dari Nia. Penderitaan dan kebahagiaan emang beda tipis ya.
Huuh...

*****

Yah... Perlu kalian tau, aku akan mendaftar ke salah satu SMP Favorit di Kotaku.

Sudah kuduga. Kalian akan tertawa. Ya... Aku memang baru saja lulus dari SD dan sekarang akan mendaftar di SMP.

Kenapa? Apa lagi yang kalian tertawakan? Oh... Tentang si gunung es?? Ya, dia juga baru saja lulus SMA. Dan sekarang mungkin sedang sibuk mencari Universitas atau kerja atau mungkin saja Menikah.
And... Stop it. Menikah?! Tidak mungkin. Kalau pun dia menikah, itu harus denganku.

Kalau sekarang kalian ingin tertawa puas, tertawalah. Aku memang gadis kecil yang sedang di mabuk cinta. Dan itu hanya karna si gunung es.

"Berhentilah melamun Vi. Kau sungguh membuatku jengkel." ucap Nia menyadarkanku dari lamunanku.

"Maaf Nia. Jangan marah terus dong... Ntar kelihatan lebih tua dari umur baru tau rasa." Kataku mencoba mencairkan suasana.

"Dasar..." ucap Nia sambil tertawa.
Kan... Sudah ku bilang, pasti suasananya akan cair.

Aku akan perkenalkan Nia.
Dia... Tania Verzia. Temanku mulai kecil hingga sekarang.

Hmm.. Bisa di bilang sahabat sih...
Ah.. Lupakan. Mau sahabat, mau teman... Tapi dia tetap jadi Kesayanganku. Selain si gunung es pastinya.
Nia anak yang baik, cantik, tinggi juga pintar walau agak ada bego nya. Aku saja terkagum melihatnya. Apalagi lelaki... Pasti meleleh. Dia terlahir dari keluarga yang... hmm... Bisa di bilang Broken home. Karena itu, mama dan papaku selalu memperlakukan dia seperti saudaraku.

Nia tinggal bersama mamanya. Tepatnya di rumah kami.
Ya.. Dia adalah anak dari bundaku. Tp aku senang dengan dia. Di rumah saja, serasa dia yang anak majikan.. Heheh...

"Nia, pulang dari sini makan dlu yuk. Aku lapar, tadi sarapanku ga habis... Yah.. Yah.. Ya..." bujuk ku pada Nia dengan muka memelas. Salah satu trik biar aku lebih lama di luar rumah.

" Ok. Tapi bentar aja ya Vi. Takut di marahin Bunda dan mama."
" Ok my baby... Santai aja... Ada aku." ucapku sambil bergelayut manja padanya.

*****
Hampir dua jam mendaftar, akhirnya selesai juga. Tinggal menunggu minggu depan dan kegiatan akan kesibukan baru yang menanti.

" Yuk cap cus.. Kita makan dulu cyin..." ucapku dengan riang. Nia hanya menggelengkan kepalanya. Aku yakin dia akan malu berjalan denganku jika seperti ini. Tapi aku telah mengenalnya. Dia tetap gadis yang baik.

Di rumah makan

"Vi..." Panggil Nia yang tampak ragu ragu.
"Kenapa ?" tanyaku sambil tetap menyantap makananku

"Pernah ga sih kamu suka sama seseorang?" tanya nya lagi dan sekarang dengan nada serius

"Hahahahaha...."
Ya.. Itu tawaku. Ini pertama kalinya Nia menanyakan soal perasaan. Dan dengan nadanya yang begitu tawaku bisa pecah.

" Ih... Vi kok kek gitu sih. Kan aku jadi malu kamu ketawain..." balasnya sambil menunduk.

"Maaf... Maaf... Maaf..." jawabku sambil menggigit bibir bawahku agar tawaku tak kembali pecah.
"ok kembali ke topik." ucapku. Setelah itu mengatur napasku agar kembali normal.

"kalau misalnya jantungku berdetak cepat saat liat cowok itu tandanya apa Vi? Jatuh cinta ya?" Tanya lagi padaku.

"Trus aku mau tanya... Kalau misalnya aku ke setrum trus jantungku berdetak cepat itu namanya jatuh cinta juga?" tanyaku dengan wajah polos.

"Iya juga ya Vi. Berarti aku bukan jatuh cinta dong." balasnya lg tak kalah polos.

"hadeh... Dasar Nia. Jangan ke polosan napa sih... Cantik cantik kok bego sih. "
Ucapku sambil menyandarkan tubuhku ke kursi. Bisa gila aku lama lama hanya karna si polos Nia ini... Batinku.

"Hehe... Maaf Vi... Kan aku ga tau"
Hu..uh
Pusing pala barbie.
--------

Happy Reading...
Jangan lupa vote, koment and follow ya guys... Karena satu pastisipasi kalian, membawa 1000 peluang untukku.

Bertahan atau Pergi?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang