Ditaman yang dipenuhi bunga-bunga itu, seorang gadis berbaju pink soft dengan lengan pendek lalu dipadukan dengan rok putih sucinya, berlari kesana-kemari menghindar dari seorang cowok yang mengejarnya dibelakang.
Gadis itu berlarian tanpa memperhatikan arah, hingga sebuah batu lumayan besar dia sandung.
Sontak hal tersebut membuat seorang cowok yang mengejarnya membulatkan matanya kaget, lalu segera menghampiri gadis tersebut.
Cowok itu berjongkok sejajar dengan sang gadis yang sedang merintih kesakitan, karena luka merah dilututnya.
Cowok tersebut mengelus lembut lutut gadis itu, raut wajahnya menampakkan sangat khawatir. "Gue udah bilang, jangan lari-lari!Ceroboh!"
Mendengar omelan dari cowok tersebut, gadis itu cemberut kesal dengan memanyunkan bibirnya, lucu. "Orang lagi sakit gini juga!malah diomelin aja." Gerutunya
Cowok tersebut mengulun senyumnya, melihat bibir gadis itu yang sengaja dimajukannya. "Iyaiya bawel, makanya jangan ceroboh!"
"Orang jatoh siapa yang mau sih!kalo tau mau jatoh juga gua menghindar!" Gerutu gadis itu.
"Yaudah iya, ayok berdiri. Mau ujan ni" ucap sicowo tersebut yang masih berjongkok didepan gadis tersebut.
"Ih! Gabisa bangun, sakitttt" rengek gadis itu.
Cowok itu mendengar rengekkan gadis tersebut, tidak dapat menahan senyum gelinya. Dengan sengaja dia menekan luka gadis itu pelan.
"Is! Anjir sakit!" Gadis itu melototkan matanya, lalu sebelah tangannya menabok bahu cowo tersebut.
"Mampus!udah cepetan!" Cowok tersebut bangun. Dia mengurunkan tangannya untuk gadis itu ambil.
"Abang jahat!tega banget sih!" Gertak gadis itu, dengan mengambil tangan sang abang dengan paksa.
Cowok tersebut tersenyum tipis melihat tingkah adik, tirinya.
"Ayok, pulang" ajak sicowok tersebut yang tak lain adalah abang tiri sigadis.
"Yah kok pulang. Masih mau disini" gadis tersebut memasang ekpresi melasnya.
"Gabisa. Udah mau ujan, udah ayok cepet" cowok tersebut mengambil tangan adiknya, lalu mengajaknya kearah mobil.
Gadis itu menahan tangan siabang, dengan ekpresi melasnya. "Yaudah. Tapi gendonggg" rengeknya.
"Manja" desis sinis cowok tersebut.
Cowok itu melepaskan pegangan tangan adiknya dengannya, lalu berjongkok didepan si gadis. "Ayok!"
Gadis itu tersenyum sumringah, lalu bergegas naik ke gendongan abangnya.
"Ayok! Pesawat meluncurrr" ucap gadis itu dengan memajukan tangannya, ketika abangnya mulai berjalan. Ekspresi mukanya sangat bahagia.
"Dasar bocah" sindir abangnya.
"Yeh. Sirik aja yang bangkotan!"
"Dita-dita" cowo tersebut menggelengkan kepalanya, melihat tingkah dita. Iya, gadis itu bernama andita widia mentari.
✈✈
Bulan bersinar menyinari bumi dimalam hari, bersamaan dengan bintang-bintang yang menemani sang bulan.
Malam ini, cuaca sangat dingin mendukung untuk semua umat manusia tidur dengan lelap. Termasuk seorang cowok dengan berbaju navy bergambar kapten america dengan boxer coklatnya, terlelap diranjang hitamnya.
Cuaca diluar dingin, karena habis hujan. Tapi tidak dengan sicowok tersebut, tubuhnya panas, gelisah dan berkeringat dingin. Itu semua akibat mimpi buruknya, mimpi yang selalu menghantuinya membuat rasa bersalahnya memuncak.
"Tari, kamu tunggu sini bentar ya" ucap seorang bocah laki-laki berumur sekitar 7 tahun. Dia menyerahkan sebuah tas kepada seorang gadis yang ada didepannya yang berumur sekitar 7 tahun juga.
Gadis itu mengerutkan dahinya binggung dengan ucapan bocah laki-laki tersebut. "Emang kamu mau kemana?" Ucapnya polos.
"Kamu tunggu sini bentar, nanti aya balik lagi" bocah laki-laki itu berusaha menyakinkan bocah perempuan itu.
"Yaudah tapi jangan lama-lama ya, tali takutt" ucap bocah perempuan itu polos.
Bocah laki-laki itu mengangguk, lalu pergi meninggalkan sigadis.
Gadis itu menunggu sangat lama, dia benci tempat ramai dan dia sedang sendiri sekarang ditempat ramai.
Shit. Batin cowok tersebut
Cowok tersebut bangun dari tidurnya, lalu mengusap wajahnya kasar.
'Mimpi itu lagi'
Cowok tersebut mengambil minum dinakasnya. Lalu mengecek ponselnya yang sedang dicharger, 03.15.
Cowok tersebut bangun dan menatap dirinya sebentar dikaca lemarinya, lalu bergegas ke kamar mandi yang terletak dikamarnya. Dia berniat ingin mengambil wudhu, melakukan solat malam.
Setelah mengambil wudhu dia berjalan kearah lemarinya, mengambil baju kokonya yang bersebelahan dengan seragam putihnya yang nanti pagi akan dia pakai. Seragam tersebut bername tage cakra bumi gayana.
Cowok tersebut yang tak lain cakra segera memakai baju kokonya dan sarung coklatnya, lalu menggelar sejadahnya menghadap kiblat. Dan segera melakukan solat malam, untuk menenangkan hatinya.
****
Assalamualaikum❤
Kenalin aku penulis baru, jadi dimaklumi kalo masih ada yang kurang-kurang. Ini cerita ke2 yang aku publish, cerita pertama ada diprofil silahkan cek kalo mau😂
I hope we like my story😂
Jangan lupa tinggalkan jejak disetiap partnya hehe.Oiya, cek mulmed on cakra🖕
To be continue~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Teen FictionBumi dan matahari akan selalu bersama, termasuk bersama bulan dan bintang juga. Bulan tanpa bintang memang sudah biasa? Tapi apa akibatnya jika bumi tanpa matahari dan bulan? Tanpa bulan bumi akan gelap gulita, tanpa matahari pun sama, siang akan te...