ip.12

246 8 0
                                    

"Bang, dita masuk ya. Makasih loh betewe hehe" dita terkikik geli.

Melihat itu arya mengacak pelan rambut adiknya, "gih dah sana turun, nanti tungguin gue ok" tuturnya.

Dita yang rambutnya diacak berdecak sebal, "is, jangan diacak! Iya, tapi jangan lama-lama. Dan inget jemput.gue.titik! Awas sampe lupa lagi" ancamnya. Arya yang mendengar itu terkekeh geli, tangannya mencubit pipi dita gemas. "Iya-iya, nyonya mentari"

"Is, jangan panggil gue mentari gaenak! Enakkan dita, lebih lucu-lucu gituch" dita tersenyum geli.

"Amit-amit iya, udah sana gih ah" usir arya.

"Yeh, harusnya elu yang pergi. Inikan kawasan sekolah gue!" Jelasnya.

"Gimana mau pergi, kalo lo-nya masih dimobil gue andita widia mentariii" ucap arya gemas.

Dita yang tersenyum kikuk, "e-hiya..ya? Baru nyadar hehe. Yaudah iya gue kelas, byee jangan lupa jemputt okaiii" dita membuka pintu mobil arya. Arya menurunkan kaca sampingnya yang bersebelahan dengan dita, "sip! Gue jalan yak" dita menganggukkan kepala. Lalu arya menjalankan mobilnya keluar dari area rajawali.

Dita berjalan masuk kegerbang rajawali, banyak siswa-siswi yang menatapnya. Ada tatapan yang kagum, tapi ada juga yang meremehkan.

"Serius itu? Yang lagi deket sama cakra? Ga banget sih"

"Iuh, ga cocok ah"

"Kecaperan sih jadi cewek"

"Ih, itu ya deket sama cakra? Cocok, cakra ganteng, dia cantik"

"Couple goals"

Dita yang mendengar celotehan siswa-siswi rajawali, hanya pura-pura mentulikan telinganya berusaha tidak perduli dan jalan terus tanpa menatap sekitar. Semenjak dirinya yang terlihat 'agak' dekat dengan cakra banyak siswi yang menggosipkannya. Kadang juga banyak yang menatapnya remeh atau mengejek itu membuatnya kesal! Untung saja, para siswi belom dalam tahap fanatik nge-fans sama cakra jadi dita belom ada tuh acara di bully-bully yang kaya dinovel. Dia bersyukur. Dita mempercepat jalannya karena sudah merasa gerah dengan ucapan-ucapan panas disekitarnya. Dia berusaha jalan dengan secepat mungkin.

Tapi dari arah belakang, cakra yang baru sampai dengan mobil jazz merahnya menenteng tas hitamnya dan memainkan kunci mobilnya. Tangannya sibuk memainkan ponselnya tanpa tahu jika ada dita didepannya hingga..

Duk

"Awh" rintih dita yang terhuyung kedepan karena ditabrak cakra. Dita berdecak sebal siapa yang menabraknya? Dia menengokkan kepalanya dan melototkan matanya kearah cakra. "Cakra! Kalo jalan tuh yang bener ih!"

Cakra yang menabrak dita, menatapnya datar. "Sorry, gak liat"

"Is! Makanya kalo jalan tuh pake mata! Untung ga jatohkan gue!" Tuturnya kesal.

"Jalan pake kaki, sejak kapan mata bisa jalan!?"

Dita menabok pelan bahu cakra, "ngeselin!" Dia berjalan meninggalkan cakra. Cakra yang melihat itu, segera menyusul dita dan menyamakan jalannya. "Udah sehat?" Tanya cakra.

"See? I'm fine. Gue kan strong girl" ucap dita bangga.

Cakra memutar bola matanya dan fokus dengan hpnya. Dia berbelok kearah kantin, membuat dita yanh sudah jalan duluan terdiam dan mundur kembali. Menatap cakra bingung, "ngapain belok? Lo udah lupa jalan arah kelas lo?"

Cakra terus berjalan tanpa berhenti, "ngantin"

Dita berdelik, pasti cakra mau bolos. Untung anak pemilik yayasan, ckckck. Lalu dia berjalan kembali kearah kelasnya.

Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang