Ceklek
Seorang cowok berbadan tegap dengan baju hitam lalu dilapisi jaket boomber abu-abu memasuki sebuah kamar yang terdapat dirumahnya. Cowok tersebut tesenyum miris, melihat wanita paruh baya yang termenung menatap jendela kosong dikamar itu.
Cakra, cowok itu mendekati nelly---bundanya yang sedang menatap kosong jendela. Dia mengusap rambut, bundanya pelan. "Bun" panggilnya lirih.
Yang dipanggil hanya diam, terus menatap jendela kamar. Tatapannya kosong, tiba-tiba kelopak matanya mengeluarkan air mata. Cakra yang melihat segera berjongkok disamping bundanya, lalu mengusap air mata yang turun dari mata lentik nelly.
"Bunda, ini cakra" ucapnya lembut. Nelly tetap diam, air matanya sudah turun lagi. Dia tidak terisak, hanya menangis dalam diam. Cakra mengelus tangan nelly dengan lembut dan penuh kasih sayang. "Bunda makan ya, cakra suapin" tuturnya.
Nelly menggelengkan kepalanya pelan, sebagai jawaban. Cakra tersenyum, bundanya sudah menanggapi ucapannya. "Cakra gamau bunda sakit".
Nelly bungkam, dia tetap diam. Tetap dalam keadaan semula, menatap jendela kamarnya.
Cakra tersenyum pedih, melihat kondisi bundanya. "Makan, terus minum obat ya bun. Cakra temenin".
Cowok menghembuskan nafasnya pelan, karena merasa tidak respon dari nelly. Dia segera bangkit dari jongkoknya, hendak keluar. Tidak kuasa dia melihat keadaan bundanya yang miris ini, bagaikan menyayat hatinya. Saat cakra hendak keluar, ucapan bundannya membuat terhenti dan bungkam.
"Bunda kangen widi" lirih nelly, air mata dari matanya turun kembali.
Cowok itu menatap kebundanya, lalu tersenyum miris.
'Cakra juga bun, tapi cakra juga rindu kehangatan bunda yang dulu'
Lalu dia mengalihkan pandangannya, dan keluar dari kamar tersebut. Dia menutup pintu kamar dengan pelan, lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil segelas minum.
Dia mengambil gelas lagi raknya lalu mengarahkan gelas itu ke dispenser dan meminumnya.
'Ah'
Segelas air minum sudah cukup membuatnya tenang. Dia menatap sekeliling rumahnya, sepi. Rumahnya selalu seperti ini, hanya ada mbok jum dan pak sadi ---- satpamnya.
Menghela nafasnya kasar, dia memilih berjalan keluar dengan mengambil kunci mobilnya yang dia gantung di rak kunci. Lalu segera menuju keluar, dan pergi.
~o0o~
"Eh anjir, minggiran mobil lo!"
"Lah tai, nanti gue kalah!"
"Eh-h rem gue blong!
"Ah tai, tuh pohon ngapain disitu!"
"Berisik" ucap cakra datar yang baru memasuki kamar aland, dia sedang berada dirumah aland sekarang. Ada keevan juga.
Mereka berdua menolehkan kepalanya, kaget melihat kedatangan cakra yang tiba-tiba.
"Ya allah, lu tuh kalo masuk salam dulu ke" seru keevan dengan memegang dadanya.
"Tau, untung gue ga jantungan!?" Pekik aland.
"Alay lo" cibir cakra.
Keevan berdekik, lalu melanjutkan main ps-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Teen FictionBumi dan matahari akan selalu bersama, termasuk bersama bulan dan bintang juga. Bulan tanpa bintang memang sudah biasa? Tapi apa akibatnya jika bumi tanpa matahari dan bulan? Tanpa bulan bumi akan gelap gulita, tanpa matahari pun sama, siang akan te...