Disebuah kafe coklat dekat sma rajawali, cakra dkk sedang nongkrong disana. Niatnya tadi mau pulang setelah latihan basket tetapi karena hujan turun tiba-tiba membuat mereka meneduh dikafe ini dahulu. Mereka duduk dibangku pojok yang berdekatan dengan jendela, spot yang bagus untuk menikmati sorenya jakarta yang sedang diguyur hujan deras.
"Stt, dingin banget sih" keevan mengosok-gosokkan ke2 tangannya.
"Alah, kode wae lo! Pani gaada disini, jadi kode-kode lo basi!" tutur aland.
Keevan menabok bahu aland, "tai, ntar gue ajak kesini lu semua cembokur. Kesian gue, jomblo karatan 'kan lo berdua. Haha" dia tertawa mengejek. "Yeh, anjir" seru aland.
"Tai" semprot cakra.
"Aduh-duh, siannya temen gue. Lagian cari ngapa, cewek banyak tinggal nunjuk doang"
"Ndasmu, soal hati gaboleh main-main!" Semprot aland.
"Gaya'an bego lu ah, mantan banyak ae belagu!"
"Tandanya itu gue laku! Lagian yang mutusin juga mereka-mereka semua, bukan gue"
"Alah, itu semua gegara mereka mata batinnya udah kebuka. Makanya mutusin elo!"
"Sianjing"
"Hahahaha"
"Berisik lo ah" semprot cakra.
"Elah cak, ngeselin parah dah"
"Tau nih, cuaca boleh dingin tapi yekali hati lo dingin mulu" tutur aland.
"Nah-nah, kalo yang gue tau nih dari nopelnya sipani. Biasanya cowok yang dingin-dingin kaya cakra gini nih- biasanya bakal luluh kalo udah ketemu cintanya. Asekk" keevan memajukan wajahnya saat berucap dan memundurkan lagi sambil melempar kacang yang mereka beli tadi disupermarket. "Nah- tungguin ae nih ampe ketemu sang pejuaan hatinya"
"Ya ga pasti dong kalo gitu berubahnya, dd butuh kepastian tau. Huaa" ucap aland dramastis.
Cakra yang melihat ekspresi aland, melempar wajahnya dengan kulit kacang. "Mampus!"
"Is, anjir" aland mengambil kulit kacang yang menempel dirambutnya.
"Mampus lu! Lagian alay bener!" Semprot keevan.
Cakra menengok kearah sampingnya yang terdapat jendela kaca yang menampilkan lansung keadaan diluar. Ia melirik sebentar jam dipergelangan tangannya, 17.02. Sudah sore, dia harus segera pulang. Dia menatap ke2 temannya, "gue balik". Cakra berdiri dari duduknya sambil mengemblok tas hitamnya dibahu kirinya.
"Lah- cepet amat cak, masih ujan noh" aland menatap cakra bingung.
"Ho'oh cak, ntaran ae ngapa" tambah keevan.
"Gue naik mobil, ga ngaruh" balas cakra datar.
"Eh-iya juga ya?"
"Gue cabut!" Cakra berjalan keluar dari kafe tersebut.
"TITI DJ MA BRO!"
Cakra menatap air hujan yang turun, menghela nafas sebentar lalu dia mengambil tas yang tadi digembloknya. Menaruh tas tersebut diatas kepalanya, lalu berlari kearah mobil yang dia parkir lumayan jauh dari pintu masuk kafe. Mengambil kunci mobil disaku celananya dengan cepat dan segera masuk kedalam mobilnya. Menaruh tasnya dikursi belakang lalu dengan segera menjalankan mobilnya.
Sebelah tangannya memutar-mutar tape, suasana yang sepi dan dingin membuatnya sedikit ngantuk. Tangannya berhenti ketika tapenya memutar lagu clean bandit feat julia michaels- I miss you.
And i know we're not supposed to talk
But i'm getting ahead of myself
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Teen FictionBumi dan matahari akan selalu bersama, termasuk bersama bulan dan bintang juga. Bulan tanpa bintang memang sudah biasa? Tapi apa akibatnya jika bumi tanpa matahari dan bulan? Tanpa bulan bumi akan gelap gulita, tanpa matahari pun sama, siang akan te...