ip.7

291 14 1
                                    

Dita sudah siap dengan seragam putihnya dengan rok kotak-kotak ciri khas rajawali. Dia menguncir rambutnya dengan cepol poni seperti biasa, menaburkan sedikit bedak dan lipglos dibibir mungilnya.

Dia mengambil tas abu-abunya, dengan jaket hitamnya lalu segera memakainya. Dita keluar dari kamarnya, sepi itu yang dita rasakan. Dia berjalan kearah dapur, untuk mencari makanan untuk dijadikan sarapan. Dia melihat terdapat 5 roti bakar dimeja dekat dapur, ada note juga disampingnya.

'Sarapan. Gue berangkat duluan, hati-hati'

Ah, pasti abangnya. Abangnya selalu seperti itu, jika marah dengannya tapi tak pernah lupa dengan rasa khawatirnya padanya.

Dita mengambil kotak makan berwarna birunya, memasukkan roti bakar itu kedalamnya. Dia hanya memakan 1 saja, sebagai ganjalan. Lalu dia pergi keluar dari apartementnya.

Dita sudah berada dihalte depan apartementnya, dia sedang menunggu bis atau angkutan umum lainnya. Niatnya dia ingin naik ojek online, tapi mengingat ini pagi pasti ramai juga dan lama menunggu dapat order drivenya.

Dita celingak-celinguk mencari bis, keadaan halte ramai seperti biasanya. Biasanya jika berangkat sekolah, arya akan mengantarkannya.

Saat sedang mencari-cari bis atau angkutan umum lainnya, motor ninja berwarna hijau berhenti didepannya. Dita mengerutkan dahinya, merasa tidak kenal dengan pengendara motor ninja tersebut.

Pengendara tersebut membuka helm fullfacenya, dita yang sedari tadi memperhatikan, kaget melihat siapa pengendara itu.

"Pagi" sapa riko, pengendara ninja  hijau tersebut.

Dita sempet bingung, lalu menjawab. "E-h iya, pagi"

"Lo nunggu bis?" Tanya riko

"Iyanih, rik. Tapi belum dateng juga" ucapnya gelisah.

"Yaudah, bareng gue aja ayok!" Ajak riko dengan tersenyum.

"E-h, gausah ngerepotin elah. Udah, bentar lagi juga bisnya dateng"

"Kaya sama siapa aja sih lu, udah ayok"

Dita melihat jam dipergelangan tangannya, 06.40. Bentar lagi bel masuk, dia akhirnya menaik ke boncengan riko.

"Udah?"

"Udah nih, tapi susah ih!" Gerutu dita kesal, karena roknya yang pendek membuatnya susah naik kemotor. Dan roknya akan naik-naik terus jika sudah duduk.

Riko yang melihat itu dari kaca spion, segera membuka jaket boomber merah marunnya. Dan menyerahkannya kedita, "pake, buat nutupin rok lo"

Dita merasa tidak enak jadinya, udah nebeng nyusahin pula pikirnya. Tapi karena ini darurat, terpaksa dita memakainya. "Sorry ya, gue nebengnya ngerepotin" ucapnya dengan rasa bersalah.

Riko tersenyum, "gapapa, emang gitu kalo boncengan sama cewe cantik mah" godanya.

Dita yang mendengar itu merasa pipinya merah merona, dengan kesal dia menabok bahu riko. "Gombal, udah cepet jalan"

Riko yang melihat ekspresi dita dari spion, terkekeh pelan. "iye-iye bu bos". Lalu dia menjalankan motornya rada cepat, dan itu membuat dita kaget dan refleks memeluk riko dari samping. Riko yang melihat itu, tersenyum senang.

•••

R

iko dan dita sudah berada di area parkiran rajawali, sedari tadi banyak siswa-siwi yang ngeliatin mereka. Dita turun, dengan bahu riko yang sebagai pegangan. Riko juga melepaskan helmnya dan merapikan sebentar rambutnya.

Ice PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang