"Eh, gue kekamar mandi dulu ya kebelet niw" tutur dita.
"Temenin kaga?"
"Gak udeh ya, ah" ucap dita.
"Dih, songong"
"Bae-bae lu!"
"Gue doain, digodain kunti tau rasa!"
Dita tidak mendengar ucapan teman-temannya itu, dia bergegas ke kemar mandi karena kebelet. Walau harus melerakan sepiring batagornya yang belum habis, dan ketika dia balik pun pasti udah abis, dan itu pasti di makan sama si makan banyak tapi ga pernah gendut siapa lagi kalo bukan tasya! Si penampung makanan.
Dita masuk kesalah satu bilik kamar mandi. Lalu dia keluar, sambil menatap dirinya didepan cermin. Karena bibirnya yang pucat dia mengeluarkan lipgoss di saku roknya dan mengoleskannya kebibir mungilnya. Setelah itu, dia merapikan sedikit rambutnya.
Ceklek
Dita menengok ke arah pintu yang terbuka dan menampilkan 2 orang wanita dengan wajah cantiknya. Dita tahu siapa mereka berdua, yang memakai rok agak span namanya kinta, kaka kelasnya dan disebelahnya ada dinda teman seperjuangannya kalo ga salah.
Kinta menatap dita sinis, memperhatikan dari atas sampe bawah.
"Jadi, ini yang katanya lagi DEKET sama cakra?" Kinta berbicara dengan nada tengilnya dan menekan kan kata 'deket'.
Dita menengok, melihat kedua kaka kelasnya itu.
"Cewek sawah kaya gini? Selera cakra serendah itu kah?" Ucap dinda dengan nada remehnya.
Dita menatap kembali kaca, dia tahu kaka kelasnya ini sedang menyindirnya tapi dia ga mau terlalu pd. Lagi pula baru sindiran gini, ga mempan bagi dita.
"Mata cakra burem apa gimana? Cewek udik kaya gini?" Tanya dinda pada kinta.
"Cakra ga mungkin lirik nih cewek! Emang dasar nih bocah aja yang kegantelan!" Hardik kinta.
Ok, dita sudah merasa sakit hati dengan ucapan kedua kakak kelas bengalnya ini.
"Maaf, maksudnya apa ya kak?" Dita berusaha bersikap sopan, karena yang dihadapinya ini kakak kelasnya setidaknya dia yang sebagai junior 'sedikit' menghormati senior.
"Ngomong juga lo! Gue kira bisu!"
"Sorry ka, maksudnya kalian ngomong tadi itu apa ya?" Dia menaikkan satu alisnya.
"Lo bego apa gimana?.. Lo tau kan gue kinta firdianti cewek ter-cantik dirajawali itu pacar seorang cakra bumi gayana anak pemilik yayasan!"
Dita menaikkan satu alisnya, sejak kapan cakra pacaran sama cabe-cabean pinggir jamban kaya gini?
"Pacaran? Sorry, lo doang yang nganggep kali ka, kita semua se- rajawali juga tau kalau lo yang KENGAREPAN SAMA CAKRA!"
Plak
Satu tamparan mulus mendarat dipipi dita. Dita memalingkan wajahnya kearah kanan, merasa perih dengan tamparan itu. Dia mengusap bibirnya, darah. Bibirnya berdarah.
"Jaga ya ucapan lo! Lo ini junior! Jangan belagu sama senior!" Ucap dinda.
"Denger ya! Jangan pernah lo ucapin kata kata sialan itu dimulut bangsat lo itu! Atau gue ga segan-segan buat ngasih yang lebih dari ini!"
"Dan satu lagi, jauhin cakra. Jangan deketin dia lagi, atau lo akan berurusan sama gue! Kinta firdianti!!" Gertak kinta, lalu pergi dari kamar mandi siswi.
Dita berdecih, lalu menatap wajahnya dikaca.
Sstt
Bibirnya serasa nyut-nyutan.
![](https://img.wattpad.com/cover/140297182-288-k727532.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Teen FictionBumi dan matahari akan selalu bersama, termasuk bersama bulan dan bintang juga. Bulan tanpa bintang memang sudah biasa? Tapi apa akibatnya jika bumi tanpa matahari dan bulan? Tanpa bulan bumi akan gelap gulita, tanpa matahari pun sama, siang akan te...