"Ih, ini lucu editannya! Ta! Ta! Liat deh!" Tasya dengan semangat menunjukkan salah satu foto unggahan teman kelasnya diinstagram.
"Apanya sih yang lucu? dahal mah b aja deh" ucap dita cuek sembari mengutak atik laptopnya mencari film-film yang bagus.
Tasya mengerucutkan bibirnya, "editannya lucu tau, efeknya juga. Liat napa!"
"Mana sih?" Tasya dengan semangat menunjukkan foto itu kedita, siapa tau dia tahu ini diedit pake aplikasi apa secara dita kan ketua ekstakulikuler desain. Yang biasa tau gara-gara ngedit foto-foto, video.
"Fuji ini mah"
"Lo ada aplikasinya?mau share it dongg" tasya menatap dita berbinar.
"Gak, download napa modal"
"Ih kok songong"
"Makanya bermodal" dita tertawa pelan.
"Ih, bodo kesel gue kalo udah nyangkut pautin modal-modal gini" tasya bergeser tempat duduk menjauh dari dita.
"Baper kan" goda dita menatap tasya terkekeh.
"Gitu doang, tuh tuh dihp" dia menunjuk hpnya yang tergeletak dimeja belajarnya.
"SERIUS!? AHHH" tasya meloncat dari duduk yang dikasur dengan senang. Hal itu membuat dita ikut-ikutan goyang, karena dirinya juga sedang tiduran dikasur.
"TASYA---"
"Ta,"
Dita dan tasya menghentikan pergerakan mereka, tanpa merubah posisinya lalu menatap arya yang sedang mengintip di pintu.
Arya mengerutkan dahinya bingung, "loh kok ada---". Ia menatap tasya dengan bingung, juga aneh karena tasya yang sedang berdiri dikasur dengan tatapan melongo menatapnya.
Dita yang sadar melihat kebingungan abangnya itu, menatap kearah tasya yang sedang memperhatikan abangnya dengan tatapan terpesonanya seperti biasa, mulai angkat suara, "jadi, kaya biasanya dia mau nginep bang"
"Ok kan bang?" Dita bertanya dengan ragu. Lalu dia menatap tasya lagi yang masih dengan posisinya sembari menatap arya, dan arya yang melihat kearah tasya dan dita secara bergantian. ia tersenyum melihat raut wajah bingung arya dan wajah lebay-nya sahabatnya itu.
Arya menganggukan kepalanya, "iya nope kok" ia berjeda "tapi.. " dengan sengaja dia menggantungkan kalimatnya.
Dita menaikkan satu alisnya, "tapi?" Ia melihat kearah sahabatnya lagi yang gak terpengaruh atau lebih tepatnya gak mendengar ucapan arya dan masih masih menatap kagum arya.
"Tapi.. jangan abisin makanan yak, lo kan karung makannya banyak. Hahaha" arya tertawa pelan.
Dita ikut tertawa, "macem dia -sambil menunjuk tasya- gak ngabisin makanan? Impossible bang!"
"Iya ya?selalu makanan abis sama dia"
"Nah itu, tapi badannya yak gitu-gitu aja. Gue rasa cacingan dia" dita berbicara sambil melirik sini tasya yang gak bergerak dari posisinya.
"Waduh ngeri" arya tertawa pelan.
"Itu dia ngebatu ta?diem aje" lanjutnya sambil menatap tasya aneh.
Hal itu membuat dita melihat kembali tasya dengan gemas, dia sangat menyukai abangnya selalu seperti ini jika bertemu dengan abangnya. Dengan sengaja dia menabok keras bokong tasya, membuat tasya sadar.
"ANJING, SAKIT!"
"Anjing lo sakit?" Dia tertawa melihat wajah tasya.
"Ngeselin, bokong gue kalo tepos gimana?aset gue nih" ucap tasya nyolot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince
Teen FictionBumi dan matahari akan selalu bersama, termasuk bersama bulan dan bintang juga. Bulan tanpa bintang memang sudah biasa? Tapi apa akibatnya jika bumi tanpa matahari dan bulan? Tanpa bulan bumi akan gelap gulita, tanpa matahari pun sama, siang akan te...