after rain

6.8K 596 10
                                    

sekarang pukul 21:00 ku fikir sudah setengah jam lamanya aku duduk di sini, tidak ada pilihan lain aku harus berlari menuju mobil ku untuk segera pulang sebelum hari semakin malam.

dalam perjalanan sepertinya aku menikmati hujan malam ini, ntahlah aku juga bingung kenapa harus ku nikmati bukan kah ini tidak baik.

dengan santainya aku berjalan tanpa perduli orang orang sekitar memperhatikan ku dengan wajah yang sulit ku artikan.
.
.
.
.
setibanya aku di kantor ternyata mobilku masih aman, dan juga pintu mobil yang tadi terbuka sepertinya di tutup scurity.

"ikan ku!!"
aku kembali teringat dan segera mendekati mobil ku dengan tergesa membuka pintu mobil tapi
"terkunci? bagaimana bisa!?"
ku rogoh kantong ku mencari kunci mobil ku "tidak ada! astaga bagaimana ini apakah" ku coba mengingat kejadian sebelumnya.

ok benar aku meninggalkan mobil ku dengan keadaan nyala di tambah pintu yang terbuka.

"AH BODOH! BAGAIMANA BISA AKU SETOLOL INI"

aku menempelkan wajahku pada kaca mobilku mencoba melihat ikan ku "syukurlah dia masih di dalam dengan baik" .

"mba?" seseorang menepuk pundak ku membuat ku menoleh ke suara tersebut.

"eh-? PAK DADANG ASTAGA AKHIRNYAAA!!! "

sorak ku tiba tiba gembira melihat pak dadang yang memegang payung sambil tangannya menjenteng kantong kresek. dia juga sedikit tersentak karena sorak ku yang tiba tiba.

"Astaga mba teriak teriak segala" pak dadang mundur menatapku sambil memegang dadanya.

"eheheh bapa simpan kuncinya kan?" aku tersenyum dan mengadahkan kedua tanganku tak lupa memamerkan deretan gigiku.

"eh si mba mah gimana atuh mobil main di tinggal tinggal wae nanti kalau hilang gimana? ini teh bukan barang murah" ucap pak dadang menjelaskan sambil merogoh kantongnya mencari sesuatu.

"ehehe maaf pak, kan tadi buru buru lagian juga saya mana sempat mau beres beres orang langsung di tarik gitu" ku terima kunci mobilku dari tangannya.

"ohh gitu jadi gimana mba yang tadi? ah dan ini telepon dan dompetnya mba yang tadi itu tolong di simpen , mba sudah tau orangnya yang mana kan? Terus gimana keadaannya?" pak dadang memperhatikan ku menunggu jawaban.

"ah ini milik gadis itu oke ku simpan, pas tiba di rs dia langsung di bawa ke ruang operasi pak, yaah semoga saja dia tidak apa apa mari kita doakan yang terbaik buat dia" ucapku sambil sambil bersandar di mobilku.

"tapi hubungannya dengan pak ibas apa ya mba? sepertinya dendam gitu sampe mobilnya di tabrak" . pak dadang membuatku otomatis batuk dan mengingat kalau dia sebenarnya anak pak ibas.

" uhuk!" ...

"lah mba gak papa? ujan ujanan sih mba, ya sudah mba pulang aja itu gejala flu tuh mba" ucap pak dadang.

"iya nih pak, saya kayaknya harus cepet cepet pulang"ujar ku berusaha mengalihkan pembicaraan.

"ya udah mba pulang aja maaf nih mba jadi malah ngegosip kita" pak dadang tertawa renyah.

"ahahah iya pak gak papa, ya udah pak saya sudah mau mati kedinginan rasanya, saya permisi pak dan makasih ya pak sudah mau jagain mobil saya tadi, nanti kapan kapan saya teraktir makan deh heheheh"

"okeee nanti saya tagih ya mba"

"hehehe" aku hanya tersenyum dan masuk ke dalam mobil ku kemudian menyalakan mobil ku berjalan ke arah pulang.
....

sesekali ku pandangi ikan ku, malam ini juga rasanya semuanya seperti mimpi di tambah hujan yang mengguyur sempat membuat samar samar jalan menjadi kabur.

Girl with stupid feelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang