Heartbeat or heart beat?

3.6K 327 3
                                    

Shanon

"Aku sedang sibuk"
"Tidak bisa"
"Mungkin"
"Sudahlah" 

helena mematikan telfonnya dan kembali memilah milah laporannyang ada di mejanya.

Aku tidak tau, apa yang di bicarakan helena tapi sepertinya itu merusak moodnya hmm jujur saat seperti ini helen benar benar menyeramkan.

Aku hanya memandanginya dari mejaku, karena 3 hari yang lalu kami berangkat ke kalimantan jadi ada beberapa pekerjaan ku yang tertinggal.

"Shanon" panggilnya tiba tiba membuatku langsung menatapnya.
"Hm? Iya mba?"
"Astagaa.. hufhh" membuang nafasnya kasar. "Sudah ku bilang jangan panggil aku mbaaaaaa, udah sini cepet" mengisyaratkan dengan tangan agar aku mendekat ke mejanya.

"Maaf mb...oh okee" berjalan ke mejanya.
"Sini atuh, jauh banget mendekat sini' tepuk tangannya ke arah tepat di sampingnya.

Aku mendekat hal pertama yang ku hirup adalah parfum khas lavendernya' wangi sekali wajar jika banyak beberapa petinggi di divisi kami berucap  helena bunga lavender.

Bodohnya aku hanya bengong memperhtikan gumamnya dari samping aku terpesona dengan lehernya what tunggu aku normal totaly am really normal!  Tapi aku melihat rahangnya lalu turun ke lekukkan lehernya benar benar pensaran apa rasanya jik-.

"Shanon! Kamu dengar saya kan!?" Duarrr tiba tiba dia menatapku tepat di depan wajahku membuat ku reflek memundurkan tubuh.

"Ah? Iya mba??" Jawabku melongo.

"Kan bener ..."

"Maaf mba saya ta-" kini dia tiba tiba memegang pipiku tuhan demi apapun aku bingung dan hanya diam.

"Kamu itu cantik, baik , juga menggemaskan ... hmm saya jadi penasaran bagaimana jika sa-" dia mendekat dan terus mendekat.

Beruntung saat aku sudah benar benar ingin gila karena detak jantungku yang seperti di kejar kejar sel darah merah berhasil selamat karena tiba tiba ketokan pintu mba hana  yang ingin mengantarkan berkas membuatnya berhenti bertindak lebih ja..uh lagi.

"Hmm buka pintunya" meletakkan kembali tangannya dan sedikit ada raut senang di wajahnya. Ohh tuhan apa dia sedang berusaha menggoda ku?. Ku buka pintu ku dapati mba hana sedang berdiri dengan wajah yang kurang tidur .

"Masuk mba tuh ada mba helennya kok"
"Kamu ajaaaa yaa aku gak sanggup aku butuh istirahat banget ini" menyodorkan berkasnya.

Sempat aku ingin mengiyakan tapi ingat kejadian tadi aku jadi berfikir dua kali.

"Gak mau antar sendiri sana" ucapku

"Shanon plisss"

"Gak! mandiri dong"

"Issh tau deh yang sekarang jabatannya tunggi udah gak mau di suruh suruh" sindir mba hana.

"Hemmmm bete deh di gituin, udah sini mana"

"Huhehehehehhehee makasih shanon baiknya akuuhhh uhh ya udah makasih yaaaa i love you muah"

dia mengecup tangannya dan menempelkan tangannya di pipiku kemudian pergi.

"Dasar nyebelin"

Aku berjalan menuju mejanya ad perasaan takut tapi ingin mengulangi (?) haha bercanda helena sangat cantik anggun tapi siapa yang tau kalau dia hampir saja memakan anak buahnya sendiri.

Maksudku ya yang tadi belum tentu dia ingin melakukan hal aneh aneh tapi itu bisa saja kan? ..

"Shanon" tiba tiba dia menahanku .
"I-iya mba?"
"Anting kamu di benerin, tadi mau jatuh makanya saya benerin"
"......" WTF JADI TADI SIA CUMA.. aku hanya diam memegang telinga ku , dan benar antingku hampir lepas.

Girl with stupid feelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang