Heaven

4.3K 339 8
                                    

Helena

aku tau aku salah, melihatnya berjalan ke arah luar tanpa perduli semakin membuatku merasa bersalah shanon sepertinya benar benar masih mencintai shanon.

bagaimana bisa aku di jodohkan dengan rayi, di depan matanya terlebih dia sepertinya masih mencintainya.

aku sempat berfikir hanya dengan cara ini aku bisa lepas dari vanesa yang selalu menggangguku aku yakin setelah ini pasti aku akan lepas darinya.

.....

"apa kamu yakin tidak apa apa jika kita di jodohkan?" tegur rayi yang datang memberikan ku segelas wine.

"apa menurutmu aku bisa menolaknya?" ucapku membalik bertanya .

"hmm aku tau, baiklah aku akan coba menjadi calon mu yang baik" rayi merangkulku dan mengusap pundakku.

ntah perasaan apa ini aku merasa jantungku berdetak mungkin ini adalah rasa nyaman dan tenang benar speertinya aku harus membuka hatiku.

aku tidak tau ini jahat atau apa tapi setidaknya mereka tidak memiliki hubungan apapun jadi ku fikir aku tidak jahat, lagi pula mereka sudah lama tidak berhubungan.

"HELENA!!!!" tiba tiba seseorang berteriak dan berlari ke arahku dan membuat rayi reflek menoleh di susul seisi ruangan yang langsung menoleh ke arahku.

gadis ini memelukku dan memeriksa tubuhku, benar dia vanesa ntah datang dari mana dia muncul di hadapan ku dengan wajah yang sangat khawatir.

aku tidak tau harus seperti apa tapi rasanya aku kurang nyaman dan mau tidak mau aku menariknya ke arah balkon untuk berbicara kepadanya lebih privasi lagi.

...

"aku mencarimu beberapa minggu terakhir bahkan aku menghubungin mu tapi kmu tidak menjawabku"
ku lihat dia sepertinya sangat kacau.

"vane-"

"helena,, aku mencintaimu jauh di lubuk hati ku aku selalu memikirkan mu, aku mohon terimalah aku aku tau prasaan ku salah tapi aku benar benar tidak bisa jauh dari mu"

"vanesa kamu tau aku masih normal, dan aku akan segera-"

"stop! hentikan" kini dia berjalan mundur seolah olah tidak ingin mendengarkan ku berbicara.

"aku sudah memiliki kekasih, dan ayahku ingin aku segera menikah kamu tau aku tidak ingin mengecewakan ayahku, dan kejadian kemaren benar benar membuat ayahku ingin segera ada seseorang yang melindungiku" aku mendekati vanesa dan menangkup wajahnya seperti dugaan ku airmatanya mulai membasahi wajahnya.

"aku mencintaimu hiks.. " dia tersedu dan memelukku secara tiba tiba.

"aku tau, tapi maafkan aku.. kamu adalah sahabat terbaikku sejak masa kuliah itu di mulai kamu benar benar membuatku nyaman tapi aku tidak memiliki prasaan yang jauh seperti itu aku hanya ingin kamu menjadi sahabatku" membalas pelukannya.

"akhirnya aku tau perasaanmu ke padaku , maafkan aku yang memiliki gangguan seperti ini aku akan pergi sekarang"

"maksudmu? kamu akan kemana" ku genggam tangannya aku takut jika dia pertindak tidak tidak.

"kamu tau, aku akan membantu proyek ayahku di luar negeri dan kemaren malam aku mendengar kabarmu aku langsung pulang dan aku benar benar terkejut melihat kondisimu, maafkan aku yang membuatmu seperti ini" dia memelukku lagi. "dan mungkin ini adalah malam terakhir kau melihat ku , aku tidak akan mengganggumu lagi aku akan berhenti sekarang"

"aku-" aku hanya menatap matanya mencari sela kebohongan tapi sepertinya dia berkata jujur.

"ssttt, izin kan aku..chu"

Girl with stupid feelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang