Gerimis.
November hari ini menyebabkan satu hal yang membuatku berpikir lebih lambat.
Mengawali satu hari yang terjadi bulan ini.
Aku memberikan origami pada gerimis yang turun, dibuat lelah oleh hidungku yang tidak berhenti mengeluarkan cairan.
Gerimis, sudah turun ketiga kalinya bulan ini.
Tentu, tidak pernah absen hal mengejutkan yang dibawa.
Senja masih turun.
Sungai,
Berhenti sebentar.Berjalan sebentar, biarlah aku tau bahwa kebiasaanmu selalu membuat aku penasaran.
Warna hitam atau merah, suka atau tidak. Padi itu akan tetap tumbuh subur pada sawahnya para petani.Jika kuberi tau bahwa sekarang Sabtu, kuharap kamu bisa senang atau sekadar pura-pura.
| Gerimis ke empat,
Di penghujung bulan.
Gerimis tidak membawa apa–apa. Setelah menuntunku pada senyuman hangat, aku kehilangan dari tersesat. Sangat kecewa tapi bisa apa? Hal–hal sekecil ini tidak boleh mempengaruhi perasaan yang cengeng. Kehidupan terus berlanjut, dan tentu saja hati memaksa berlanjut. Gerimis tidak bisa diajak kompromi, jika ia membawa kejutan terus–menerus, pada akhirnya adalah kebosanan.
Maka dari itu, percaya saja pada ungkapan, "Segala sesuatu pasti ada hikmahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SENANDIA
Short Story[CERITA PENDEK] Tokoh perempuan dalam cerita ini suka sekali dengan pekerjaan melarikan diri. Dalam bentuk kecil maupun besar, yang tentunya berawal dari keterpaksaan hatinya menerima kenyataan. Kadang terlalu meremehkan, kadang juga terjebak dalam...