Lets go to party !!!

1.3K 30 1
                                    

Yang nungguin cerita Kara dan Andre. Kita lanjut lagi yukk.

***
Aku memasuki Blue club. Salah satu club paling elite di kota ini. Club ini sudah tidak asing bagiku. Hingar bingar kehidupan club sudah aku jalani dulu saat aku belum bersama Andre. Suara musik berdentum dengan kencang. Lampu warna warni menyorot bergantian. Aku berjalan memasuki club saat tiba - tiba tanganku ditarik oleh seseorang.
"Hallo my queennn !!!! Kemana ajah ? Udah lama bgt gak keliatan ??" Kata orang itu langsung memelukku. Dia adalah Billy General Manager di club ini. Aku mengenalnya dengan baik.
"Aaaa Billy!!!! I miss you so muchh !!!" Kataku membalas pelukan Billy. Mataku melihat sekeliling mencari Andre dan si jalang itu.
"Ayo kau harus minum sampai kau tak bisa pulang Kara!" Kata Billy setengah berteriak agar suaranya terdengar.
"Aku harus mencari seseorang Bill. Can you help me ?" Kataku ragu.
"Apapun untukmu my queen!" Jawab Billy mantap.
"Apa kau melihat pria ini hari ini ? Aku yakin dia disini." Sembari aku mengeluarkan handphone dan menunjukan foto Andre.
"I will check first my queen. Just wait." Kata Billy mantap. Dan beberapa saat kemudian Billy kembali dengan membawa long island untukku.
"Lelaki itu Andre Winata bukan ? Dia memesan sofa VVIP di sudut sana. Ini ucapan selamat datang dariku." Kata Billy sambil menyerahkan gelas padaku.
"Thank you so much Bill." Aku memeluk dan mencium pipi kanannya sembari meraih long island dari tangan Billy.
"My pleasure my queen."

***
Aku berjalan santai mengikuti alunan musik dan membawa minuman ditangan kananku. Semua mata melihat kearahku. Entah karena pakaian yang aku kenakan begitu mencolok atau karena gerakan tubuhku yg terlalu mengikuti musik. Aku berjalan menuju sofa VVIP yang ditunjukan Billy. Aku sudah menyiapkan diriku sebelum kesini dengan matang. Begitu sampai di dekat VVIP sofa tersebut mataku langsung tertuju pada satu orang. Ya dia lelakiku Andre Winata. Andre sedang duduk dan memangku jalang itu dan berciuman dengan panasnya. Aku menarik nafas dan segera berjalan menuju sofa tersebut.

***
"Upsss i am so sorry." Kataku menumpahkan minumanku di kepala sijalang itu dengan sengaja.
"What are you doing!!" Kata si jalang itu yang tidak melihat mukaku.
"Minggir atau aku akan menjambak rambutmu dan kuseret kau keluar dari sini." Kataku dengan santai.
"Kau tak bisa melakukan itu bitch !" Sijalang itu membalasku.
"Aku akan dengan mudahnya melakukan itu jalang !" Kataku membalas dengan santai.
Si jalang itu tidak menyadari sedang berbicara dengan siapa. Begitu jalang itu menyadari bahwa aku adalah Kara Wardoyo wajahnya langsung berubah. Dia tidak berkata apa - apa dan hanya akan berlalu.
Aku menarik tangannya dengan keras sampai jalang itu meringis karena sakit.
"Kau tidak meminta maaf kepadaku bitch ?" Kataku tersenyum ditengah musik yang semakin berdentum.
"Lepaskan aku. Aku akan pergi." Kata jalang itu dengan ekspresi datar.

***
"Hentikan Kara!" Kata Andre yang bangun dari kursinya. Andre yang daritadi hanya melihat aku dengan ekspresi terkejut akhirnya bicara.
"Baiklah aku akan melepaskan jalangmu ini jika kamu meminta sayang." Aku berusaha menjaga intonasi suaraku agar tidak bergetar menahan tangis.
Aku melepaskan tangan jalang itu. Lalu jalang itu berlalu begitu saja.
Aku langsung memeluk Andre dan menciumnya dengan panas.
"Bagaimana bisa kamu membiarkan bibirmu di cium oleh orang lain selain aku sayang ?" Kataku berbisik setelah mencium Andre. Andre hanya terdiam. Andre tak pernah melihatku seliar ini.
"Cukup Kara! Apa yang kamu lakukan!" Kata Andre dengan nada marah.
"Aku berusaha menjadi yang kamu mau sayang. Jika yang kamu mau adalah jalang seperti dia. Aku pun bisa menjadi jalang seperti dia bahkan lebih." Kataku kembali memeluk dan mencium Andre disertai dengan jilatan di telinganya.
Andre sempat terbawa oleh ciuman panasku. Tetapi dia melepaskan ciumanku dan menatapku dalam.
"Ayo kita pulang. Jangan memperlihatkan apa yang harusnya menjadi milikku untuk orang lain." Andre menggenggam tanganku dan menyeret aku keluar dari club itu.
"Kamu tidak ingin ke dance floor dulu denganku sayang? Aku sangat ahli dalam hal itu." Kataku tersenyum tetapi tidak dihiraukan Andre.
"Ayo Kara kita pulang?" Kata Andre menekan suaranya dengan nada serius
"Bahkan aku belum bersenang - senang sayang." Kataku menghentikan langkah.
"Kara Wardoyo sebaiknya kamu mendengar kata - kataku sekarang atau akan aku gendong kamu keluar dari tempat ini." Mata Andre menatapku dalam. Dimata Andre terlihat ada kemarahan dan kesedihan disana.
Dan akhirnya aku hanya diam dan mengikuti Andre pergi dari club ini.

***

Guysss kira2 apa yg dilakukan Andre yaa setelah ini ? Tunggu cerita selanjutnyaa yaaa. Vomment nya ditunggu. Thank you

I Hate You with LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang