Andre memelukku dan menempatkan satu tangannya di leherku dan tangan yang lain di bokongku dan meremasnya sedikit. Sebenarnya aku sangat menikmatinya. Tapi remasan itu membuat aku sadar bahwa aku dipelukan orang yang harusnya tidak memelukku.
Aku berusaha menyingkirkan tangan itu dari tubuhku.
"Singkirkan tanganmu dari tubuhku Andre. Kau sama saja seperti yang lain." Aku melepaskn pelukan Andre dan berlalu menjauhinya.
Aku masih merasakan ada Andre yg masih melihatku ditengah pesta itu.***
Aku mendekati meja Jenny. Dimeja Jenny terlihat dia sudah sangat mabuk tapi tak henti - hentinya minum.
"Karaaa, ayooo minum!!!!" Tiba2 Jenny membawa botol whiskey ke arahku dan langsung menodongkan botol itu ke mulutku yang mau tidak mau harus aku terima dan meminumnya. Tanpa aku sadari ada lelaki yg terus mengamatiku dari jauh.
Aku terbawa suasana dan terus meminum whiskey yang diberikan oleh Jenny. Lama kelamaan pandanganku mulai kabur. Aku sempat melihat sekilas ke sekelilingku. Club sudah mulai sepi bahkan Jenny sudah di papah oleh pacarnya keluar dari club. Aku melihat jam ditanganku menunjukan hampir pukul 4 pagi.
Aku akan beranjak meninggalkan club tapi kepalaku terlalu berat untuk berdiri.
"Ra lu bisa pulang gak ? Bareng Jenny ajah gimana ?" Kata pacar Jenny yang aku tidak tahu kapan dia datang ke mejaku.
Aku hanya mengangguk dan sewaktu tangan pacar Jenny mau membantuku tiba - tiba ditepis oleh lelaki lain.
Dalam keadaan mabuk pun aku masih mengenali lelaki itu.
"Andreee...." kataku lirih karena aku sangat mabuk.
"Bro biar Kara gue yang urus." Kata Andre samar2 terdengar ditelingaku.
"I want you Andre." Kataku bangkit dari kursiku dan memeluk Andre.
Akhirnya pacar Jenny pergi meninggalkanku jatuh dipelukan Andre.
Aku memeluk Andre semakin erat seakan mengatakan bahwa alam bawah sadarku masih sangat menginginkan lelaki ini.
"Andre i love you !!!! But you broke my heart!!!" Kataku ditengah2 pelukan ku pada Andre.
Entah karena aku mabuk sehingga tidak mendengar apapun atau memang Andre yang tidak mengatakan apapun.
Yang aku rasakan adalah aku memeluk tubuh itu lalu Andre membalas memelukku dan membelai rambutku.***
Aku terbangun karena silaunya matahari menembus jendela kamarku. Tunggu dulu kamarku ? Sepertinya sangat berbeda. Ini bukan kamarku. Dan ketika aku berusaha membuka mataku, ada seseorang yg sedang memelukku dan tertidur dengan pulasnya. Pemandangan yang sangat aku rindukan pada setiap kali aku membuka mata.
"Andre...." bisikku perlahan agar orang disebelahku tidak bangun.
Aku berusaha bangun tanpa membangunkan orang disebelahku. Aku akan menyingkirkan tangan Andre dari perutku saat Andre tiba-tiba berbicara tanpa membuka matanya.
"10 menit lagi Kara. Bisa kah seperti ini selama 10 menit lagi ? Aku sangat merindukan harum tubuhmu."
Pikiranku berkata aku harus segera pergi. Tapi tubuhku menolaknya. Terlalu nyaman untuk dilewatkan begitu saja. Akhirnya pikiranku kalah. Aku kembali keposisiku tidur tadi dan Andre mempererat pelukannya menempelkan wajahnya pada leherku sehingga aku bisa merasakan nafasnya yang teratur.
"Kara i love you" kata Andre pelan mencium lembut leherku membuat bulu kudukku berdiri.
"Aku tidak percaya kata cintamu Andre." Aku berusaha sedatar mungkin mengucapkan kata itu walaupun jantungku sudah mau copot berada didekat Andre.
"Bicaramu dan gerak tubuhmu sepertinya tidak sejalan Kara. Aku bahkan bisa merasakan detak jantungmu sangat cepat."
Shiiittt kenapa tubuhku tidak bisa diajak kompromi untuk urusan Andre. Aku sangat kesal dan akan beranjak turun dari tempat tidur tapi tanganku ditarik oleh Andre.
"Bahkan ini belum 5 menit Kara. Kau berjanji 10 menit."
"Aku tidak berjanji Andre. Segera singkirkan tanganmu aku akan pulang."
"Kau bahkan tidak bisa keluar dari apartemen ku Kara." Kata Andre tersenyum membuatku bertanya2.
Ketika aku bangkit dari tempat tidur ternyata aku hanya memakai kaos Andre yang tampak sangat kebesaran untukku. Aku bahkan tidak ingat kapan aku berganti pakaian ini. Apa yang harus aku lakukan sekarang.
"Apa yang kamu lakukan Andre? Belum puas kamu memperkosa aku dalam keadaan sadar waktu itu sekarang kamu memperkosa aku dalam keadaan mabuk ?" Aku sangat marah pada Andre. Lelaki macam apa dia ini.
"Tidak Kara. Aku bahkan tidak berpikir untuk bercinta dengan orang yang bahkan tidak merespon apapun saat mabuk. Aku hanya mengganti pakaianmu yang sangat bau alkohol dan penuh dengan bekas muntahan." Kata Andre enteng dan kembali menarikku ke tempat tidur. Aku tidak bisa menjaga keseimbanganku karena kepalaku jg masih sangat berat dan akhirnya jatuh kepelukan Andre di tempat tidur.
"Andre apa yang kamu lakukan. Lepaskan aku!" Kataku mendelik
"Aku merindukanmu Kara. Aku merindukan rumah tempatku pulang." Kata Andre berbisik dan kembali memejamkan mata memelukku.
"Aku hanya ingin tidur disampingmu Kara. Jadi jangan banyak protes. Atau aku akan menciummu." Andre memejamkan matanya lagi. Aku hanya terdiam. Berusaha mengingat apa yang terjadi tadi malam.***
Aku mengingat samar2 saat aku mabuk. Dari mulai aku memeluk Andre dan tak melepaskannya hingga aku dimobil selalu menempel dan memegang lengan Andre seperti anak monyet yang menempel pada induknya. Hingga aku muntah di baju Andre sewaktu di mobil. Yang aku sangat yakin bukan hanya kena baju Andre tapi juga jok mobilnya.
'Astagaaaa apa yang kamu lakukan Kara! Kau membuatku sangat malu.' Aku merutuki diriku sendiri dalam hati. Aku merasa sangat malu pada Andre. Aku menuduhnya ini dan itu tapi ternyata aku yang menempel terus pada Andre. Dan aku tidak bisa membayangkan dia membersihkan tubuhku dan tubuhnya sendiri dari muntahanku.
"Kau sudah ingat Kara ?" Kata Andre disebelahku sambil tersenyum. Dia sudah membuka matanya dan melihat ekspresi mukaku yang salah tingkah.
"Iya aku ingat. Maafkan aku merepotkanmu. Itu tidak akan terulang lagi. Boleh aku pergi sekarang?" Kataku datar seolah tidak ada apa2.
"Kau masih meninggalkan beberapa bajumu saat pergi. Aku masih menyimpannya Kara." Andre melepaskan pelukannya dan berjalan menuju wardrobenya. Pemandangan yang sangat indah melihat Andre bangun tidur dengan kegantengan alaminya.
"Ohh ya ? Maaf Andre, aku mengotori wardrobe mu dengan bajuku." Kataku bangkit mengikutinya agar aku dapat mengambil bajuku.
Aku mengambil sisa bajuku dan berencana akan ke kamar mandi saat tanganku ditarik jatuh kepelukan Andre.
"Kara kembalilah padaku. Aku minta maaf aku melukaiku berkali2. Aku ingin kamu kembali padaku Kara. Bisakah kita seperti dulu lagi Kara?"
Aku hanya terdiam. Aku tidak tahu harus berkata apa pada Andre.
"Aku tidak sudi melihat jalang2mu Andre. Aku tidak bisa membagi lelakiku dengan yang lain. Dan aku tidak mau aku menjadi penghalangmu untuk pergi dengan jalang2mu." Mataku sudah berkaca - kaca. Luka yang aku tutupi dengan baik sekarang tak bisa ditutupi lagi.
"Maafkan aku Kara. Bolehkan aku berjanji bahwa kamu adalah wanitaku satu2nya sekarang dan selamanya?" Kata Andre menatapku dan menghapus airmataku.
"Aku tidak butuh janjimu Andre. Aku sangat mencintaimu tapi aku sekaligus sangat membencimu."
"Entah kau percaya atau tidak Kara. Sekarang aku sudah menyingkirkan wanita- wanita itu. Mereka hanya menginginkanku untuk bersenang-senang. Aku sangat menyesal Kara. Tolong maafkan aku." Andre menatapku intens. Aku takut terjebak dalam suasana ini. Sehingga aku segera pergi dari kamar Andre menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan segera pulang. Karena jika aku terllu lama disini aku takut akan menyerahkan diriku lagi pada lelaki ini.***
Maafkan authorr guys.
Updatenya lamaaa.
Gimana ? Masih penasaran kelanjutannya?
Yukkk jangan lupa vote dan comment yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You with Love
RomanceJika aku bisa memilih, aku akan membencimu! Tapi bagaimana bisa aku membencimu jika sampai detik ini aku masih merindukan pelukanmu, candaanmu, sentihanmu,caramu menciumku, bahkan aku merindukan wangi badanmu. Bagaimana aku bisa membencimu kalau sem...