9 :: SPESIAL?

192 17 2
                                    

"Gue kesana dulu ya?" pamit Haidir setelah ia selesai memakan kentang-nya membuat Julia mengernyitkan dahinya.

Ia menatap arah yang ditunjuk Haidir lalu beralih ke Haidir yang sekarang sudah berdiri. "Ngapain?"

Yang ditanya malah tersenyum menatap Julia. "Mau gulung kabel."

Mendapat jawaban seperti itu sontak membuat Julia terbahak. "Oh, jadi lo tukang gulung kabel di cafe ini, ya?" Ia manggut-manggut membuat Haidir mendengus geli.

"Liat sendiri deh. Liatinnya sambil habisin makanan lo, oke?"

Julia mengangkat kedua alisnya lalu mengangguk pelan. "Oke."

Haidir berjalan menuju panggung kecil yang diatasnya sekarang berada band andalan cafe ini. Ia naik lalu berbisik ke vokalis yang sekarang mengangguk lalu bergeser membiarkan tempatnya digunakan oleh Haidir.

"Selamat malam semua. Gue mau nyumbangin 1 lagu untuk menemani kalian malam ini dan juga ini sebenarnya lagu spesial buat seseorang spesial yang sedang mengarahkan hpnya kesini. Mungkin dia lagi buat snapgram." tutur Haidir yang membuat Julia melotot tak percaya.

Dia hanya ingin mengambil gambar Haidir dengan kamera hpnya bukan instagramnya. Benar-benar orang yang percaya diri, batinnya.

Julia menelan saliva-nya susah payah ketika menyadari beberapa pengunjung cafe langsung menatapnya karena ucapan Haidir tadi. Haidir sendiri malah terkekeh. "Udah udah gak usah diliatin. Dia malu tuh."

Rasanya Julia ingin menghilang seketika. Bukannya Haidir yang membuatnya malu malam ini?

"Oke, enjoy ya guys. Semoga kalian suka dengan lagu yang akan gue bawakan." Haidir kembali berbisik pada vokalis tadi lalu vokalis itu memberitahukannya pada teman-temannya yang lain.

Maafkan aku yang selalu menyakitimu
Mengecewakanmu dan meragukanmu

Julia menatapnya dengan kepala yang kembali mengingat kejadian-kejadian dimasa lalu.

Tersadar aku memang kamu yang terbaik
Terima aku mencintaiku apa adanya

"Iya, gue cinta tapi lo nyia-nyiain gue." batinnya.

Diantara beribu bintang
Hanya kaulah yang paling terang
Diantara beribu cinta
Pilihanku hanya kau sayang

"Bullshit, ah."

Tak kan ada selain kamu
Dalam segala keadaanku
Cuma kamu ya hanya kamu
Yang selalu ada untukku

Julia menatap Haidir sinis. Seakan dengan tatapannya dia berbicara. "Baru nyadar lo?"

Haidir menyanyikan lagu itu dengan mata yang tak pernah lepas dari Julia. Julia sendiri memilih untuk melanjutkan makannya tanpa mempedulikan Haidir.

Ia sudah muak dengan cowok itu. Mereka nge-date bukan berarti dirinya dengan mudah memaafkan cowok yang sekarang mendapat tepuk tangan meriah dari para pengunjung cafe.

Ia segera meminum orange juice-nya ketika Haidir kembali duduk dihadapannya.

"Sorry." Haidir menatapnya dengan wajah penuh penyesalan membuat Julia berdehem.


















































Yuhuuuuuuuuuuuu. Ada yang nungguin mereka gak sih? Padahal aku udah lama gak update tapi gak ada yang nanya juga 😭

Lagi? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang