23 :: JENUH

152 12 0
                                    

"Iya, aku mau jelasin." kata Haidir sambil mengelus bahu Julia. Ia baru hendak menjelaskan ketika bel masukan berbunyi.

Julia mengusap air matanya lalu berdiri. "Udah masukan. Jelasinnya nanti aja."

Haidir mengangguk. Ia ikut berdiri dan melangkah menyamai langkah Julia keluar kantin. "Nanti bel pulangan jangan langsung pulang. Kita ketemuan di halte, aku jelasin di sana. Aku mau ngantar kamu pulang tapi kamu bawa motor sendiri, kan?"

Julia mengangguk. "Aku ke kelas dulu."

Haidir mengiyakan, memperhatikan Julia yang memasuki kelasnya lalu berjalan mundur dan memasuki kelasnya sendiri.

Lagi?

Elsa dan Nur tau, temannya yang baru saja masuk ke dalam kelas ini sedang bermasalah. Matanya nampak sekali habis menangis dan tatapan kosongnya membuat keduanya jadi merasa tidak enak.

"Haidir, ya?" tanya Nur menebak Julia yang sekarang menatapnya.

"Hm."

Elsa mendengus. "Diapain lagi lo sama dia?"

Nur berdecak. "Kayaknya, emang suatu kesalahan lo balikan lagi sama dia."

Julia hanya mengendikkan bahunya. Guru jam pelajaran terakhir yang akan mengisi selama 2 jam kedepan sudah memasuki kelas.

Lagi?

Saat semua temannya sudah keluar kelas. Saat Nur dan Elsa sudah ia suruh pulang duluan. Barulah Julia melangkah keluar kelas. Mengambil motor di parkiran lalu mengendarainya hingga berhenti di halte depan sekolah.

Haidir sudah di sana. Duduk di salah satu bangku halte dengan helm dipelukannya. Menatapnya yang baru datang dengan senyum yang seperti dipaksakan.

Julia mematikan motornya. Ia menurunkan standar motor lalu mendatangi Haidir tanpa mencabut kunci motornya. "Jelasin sekarang!"

"Aku jenuh."

Deg.

Hanya 2 kata tapi mampu membuat Julia yang berdiri jadi mematung. "Kamu bi.. lang apa tadi?"

Haidir menunduk. Ia memejamkan matanya lalu kembali berucap. "Aku jenuh. Jenuh sama hubungan ini. Aku menjauh kemarin buat berpikir tentang kita."

Julia mulai paham. Ia mengangguk. Bibirnya tersenyum kecut. Kepalanya mendongak berusaha menahan air mata yang akan keluar. "Oke. Jadi kamu mau kita gimana?"














































Gimana hayooo?
Gantung, ya? Sabar guys. Next part kalian bakal mengerti huahahaha *ketawajahat

29 Juni 2018

Lagi? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang