20 :: HILANG

161 15 1
                                    

Sudah dua hari Julia berangkat mengendarai motornya lagi. Bukan, ia tidak berkelahi apalagi putus dengan Haidir. Ia hanya tidak tau keberadaan Haidir sekarang.

Lelaki itu menghilang. Tidak masuk sekolah selama dua hari dengan keterangan alfa. Ia sudah mendatangi Rizki dan anak itu juga tidak tau keberadaan pacarnya.

Julia juga sudah mencoba menghubunginya tapi tak ada respon. Ia hendak mencoba ke rumah Haidir tapi kedua sahabatnya melarang. Mereka bilang kalau Haidir sayang, dia akan mengabari Julia tanpa harus Julia yang mencari-carinya.

Mereka menyuruh Julia untuk menjunjung tinggi harga diri sebagai wanita. Jadi, Julia hanya bisa menunggu kapan Haidir muncul lagi dihadapannya.

Bel pulang berbunyi. Ia menghela nafas dan pamit pulang duluan. Ia sudah letih belajar seharian ini ditambah dengan memikirkan Haidir. "Kemana sih itu anak?!" gerutunya.

Lagi?

Di kota yang berbeda. Lelaki yang sedang tidur itu terbangun ketika orang mendobrak pintu kamarnya. Ia terduduk dan mengerang kesal pada sang pelaku. "Apaan sih lo?!"

Yang dibentak hanya mengangkat alis lalu melemparkan ponsel yang langsung ditangkap lelaki itu. "Ponsel lo daritadi bunyi mulu. Gue heran ya lo ngapain sih ke rumah gue padahal belom liburan gini? Lo masih sekolah, kan? Lo juga osis. Gak bisa jadi teladan, hm?"

Ia berdecak. Lalu memeriksa ponsel yang tadi ia charge di ruang tengah.

10 panggilan tak terjawab.

Ia beralih pada whatsappnya. Ada banyak pesan dari teman-teman osisnya, Rizki dan juga Julia.

Julia ❤ : Dir?

Julia ❤ : Kamu kemana sih?

Julia ❤ : Kok gak masuk 2 hari ini?

Julia ❤ : Kamu kalo ada masalah, cerita sama aku

Julia ❤ : Jangan ngilang kayak gini. Aku gak tau kamu dimana

Julia ❤ : Aku kangen kamu

Julia ❤ : Kenapa telpon aku gak diangkat?

Julia ❤ : Telpon aja gak diangkat apalagi kalo aku vc ya haha

Julia ❤ : I love you..

Haidir melempar ponselnya asal. Ia kembali berbaring dan memeluk gulingnya. "Sorry, Jul. Tapi aku gak mau ngelepas kamu cuma karena aku lagi jenuh sama hubungan kita. Biarin aku tenangin diri dulu dengan menjauh dari kamu."





























































































Yaaaa, ini fiksi. Tapi nyata kan sebuah hubungan pasti pernah terasa jenuh bagi yang menjalankannya?

Lagi? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang