16 :: BALIKAN

164 18 0
                                    

"Lo ngapain hp gue, Sa?!" tanya Julia yang kesal. Ia memeriksa hpnya dan deg-degan ketika ada line masuk dari Haidir.

Ia melihatnya hanya dari bar.

Haidir : Oke. Gue tunggu dikelas lo sekarang.

"Haidir mau ngapain kekelas?" Julia bertanya yang membuat kedua temannya menahan tawa.

Ia menekan notif line tersebut lalu men-scroll dan melotot ketika melihat line Haidir dari atas. Elsa membungkam mulutnya yang mau tertawa geli melihat Julia menatapnya horor.

Ia dan Nur langsung berlari keluar dari perpustakaan membuat Julia meremas hpnya dengan kesal. Mencak-mencak, ia melangkah keluar dan segera menuju kekelasnya.

Sampai didepan kelasnya. Ia melihat Haidir yang memangku gitar sedang memetik-metik senarnya. Disampingnya ada Rizki yang berbisik ditelinganya ketika melihat kehadiran Julia.

Haidir mendongak dan tersenyum lalu mulai menyanyikan lagu yang merupakan salah satu lagu favorit Julia.

Julia membatu dan meneguk ludahnya dengan susah payah. Ia menatap Elsa dan Julia yang tersenyum tanpa dosa berdiri didepan pintu kelas.

Beberapa murid yang lewat dikoridor memperhatikan kejadian tersebut. Ada yang masa bodo dan ada juga yang berhenti untuk melihat sesuatu yang akan terjadi, mungkin.

Sesungguhnya dia ada didekatmu
Tapi kau tak pernah menyadari itu
Dia selalu menunggumu untuk nyatakan cinta

Sesungguhnya dia adalah diriku
Lebih dari sekedar teman dekatmu
Berhentilah mencari karna kau telah menemukannya.

Hatinya berdesir hebat. Jantungnya seperti mau melompat keluar dari tubuhnya. Julia hanya bisa menunduk ketika Haidir menyanyikan lagu itu sampai selesai. Wajahnya memerah ketika melihat sepasang sepatu yang kini berada didepan sepatu miliknya.

Itu sepatu Haidir. Hadiah ulang tahun yang Julia berikan padanya disaat mereka masih berpacaran dulu. Julia mendongak ketika Haidir memberikannya setangkai bunga mawar.

Dengan mata sipit dan wajah bahagianya. Haidir tersenyum. "I love you."

Sepertinya sekarang Julia harus periksa jantung kerumah sakit. Jantungnya berdebar kencang melebihi kencangnya ketika ia selesai berlari. Ia menatap Haidir dengan telinga yang mendengar sorakan riuh disekitarnya.

"Terima terima."

"Terima, Jul."

"Terima dong."

"Cieeee mantan nembak mantan."

"Balikan balikan."

"Pj habis ini, Dir."

Julia menghembuskan nafasnya lalu menatap kedua temannya seolah meminta saran. Ketika ia melihat Nur yang tersenyum dan Elsa yang mengangguk akhirnya ia menerima mawar pemberian Haidir dan mengangguk malu membuat sorakan semakin heboh.

Sorakan itu berhenti ketika mereka mendengar pluitan dari seseorang yang kini berkacak pinggang. Itu pak Beno, salah satu guru olahraga disini. Ia berdecak lalu menatap Julia dan Haidir yang menjadi biang onar kali ini. "Ini sekolah, nak. Bukan ajang katakan cinta." Ia menatap semua muridnya lalu mengibaskan tangannya.  "Bubar bubar semua."

Semua yang ada memberinya 'huuuuu' lalu kembali kekelas masing-masing. Pak Beno kembali melangkah menuju kelas yang akan diajarnya. Julia masuk ke kelasnya meninggalkan Haidir yang tersenyum geli melihat wajah memerah dari mantannya itu, eh sekarang kan udah 'pacar' lagi.































































Jadi, buat yang nanya Haidir nyanyi lagu apa? Itu lagunya Drive, judulnya 'Akulah dia' terus, aku minta maaf kalo balikan versi mereka gak se-sosweet ekspetasi kalian karena sebenarnya Haidir bukan tipikal cowok romantis, Julianya juga gitu.

Menurutku rada berlebihan aja, kalo mereka yang notabene-nya masih anak sma nembaknya terlalu drama walaupun mungkin memang romantis. So, guys, i hope you like this part 🙏

Lagi? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang