13 :: USAHA

183 16 0
                                    

"Ini minggu woy. Tumben amat lo udah mandi sepagi ini? Mau kemana lo?" todong Rizki ketika ia baru bangun dan melihat Haidir yang sudah segar bugar, kini sedang menyisir rambut didepan kaca lemarinya.

"Mau ngapel dong. Emang lo jomblo." Haidir menyisir rambut seperti sangat sengaja menyusun helai-helai rambutnya agar tertata rapi.

Rizki menguap dan kembali memeluk guling. "Gue jomblo mah ngaku jomblo. Seenggaknya itu lebih baik dibanding jomblo yang kembali mengejar-ngejar sang mantan."

Haidir berhenti menyisir dan melempar sisirnya ke Rizki yang tepat mengenai hidungnya. "Ah anjir."

Haidir tergelak. "Salah sendiri nyindir-nyindir. Gak usah jadi komplotan teman-teman doi deh, lo."

Rizki mengusap hidungnya lalu menatap Haidir yang kini memasang sepatunya. "Siapa yang lo maksud? Nur? Atau Elsa?"

"Dua-duanya, kan gue bilang 'teman-teman doi'."

"Hmm terus lo ngapel sepagi ini, Dir?" tanya Rizki lagi membuat Haidir memelototinya.

Haidir menunjuk tubuhnya dari atas kepala hingga kekaki. "Ini ceritanya gue ngajak doi jogging."

Rizki mengangguk mengerti. "Hmm ceritanya jogging. Boleh lah boleh."

"Gue gak minta izin lo!" Haidir mengatakannya dengan ketus membuat Rizki menggelengkan kepala tak percaya.

"Julianya emang mau jogging bareng lo?" Sepertinya Rizki salah berbicara karena kini ia kembali mendapat pelototan temannya itu. "Maksud gue, emang dia udah bilang iya pas lo ajak jogging?"

Haidir berdehem. "Gue udah ngeline dia tadi malem."

"Dia bales?"

"Enggak."

Rizki tergelak mendengar jawaban Haidir. "Terus kenapa lo nyimpulin dia setuju sama ajakan lo?"

Haidir mengendikkan bahunya. "Kan dia gak ada nolak," Ia lalu menatap Rizki dengan wajah memohon. "Udah dong, lo jangan ngancurin harapan gue. Temen lo ini lagi usaha, dibantu lah jangan malah ditakut-takutin."

"Lah yang nakut-nakutin lo siapa?"

"Lo tuh sering ngomong ke gue kayak perjuangan gue buat balikan sama Julia tu gak bakal berhasil gitu." Haidir mendekat lalu menjitak Rizki yang kini sudah duduk dan bersandar disandaran kasur. "Ngeselin banget lo. Lo tuh harusnya ngedukung gue."

Rizki mendengus lalu mengangguk. "Iya-iya gue dukung lo. Udah sana, katanya mau jogging keburu siang nih ntar." Tangannya mengibas-ngibas udara pertanda mengusir Haidir.

Haidir mengangguk senang lalu menggerutu. "Ini rumah gue, kamar gue, kenapa lo malah ngusir gue?"

Rizki menepuk jidatnya lalu memejamkan matanya. "Salah mulu gue, ya Allah."



























Namanya juga usaha ya, Dir 😂

Lagi? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang