Chap 18 - The Day

12K 840 24
                                    

Btw, minta Vote (☆) dan Komentarnya, boleh??
.
Happy Reading, gaeeesssss!! 😄😄😄
.
Typo?? Biasa, anak tiri kurang belaian. Hihihihih.
.
.
.
Sakura tidak berbohong jika hatinya benar-benar telah mencetak nama Sasuke di dalamnya. Ia sudah tidak bisa berpaling dari lelaki lain meski ia tau bahwa ada seseorang yang sejak dulu menaruh hati padanya.

Gaara. Ya lelaki Akasuna itu akan menjadi sosok lelaki yang akan mengisi semua harinya jika cerita ini tidak terjadi. Mungkin Sakura akan menjelma menjadi wanita yang memiliki kehidupan percintaan seperti para wanita lainnya. Yang tidak mengambil peran sebagai wanita lain hanya karena beberapa kesamaan yang membuatnya menjelma menjadi wanita yang tidak di kenalnya sama sekali.

Mungkin, jika bukan karena peran konyol yang ia lakukan, bisa saja jika ia akan membuka hati untuk lelaki tersebut.

Namun ternyata, dunia yang mengelilinginya saat ini terpacu pada lelaki bernama Uchiha Sasuke. Sosok lelaki yang selalu membuat jantungnya berdebar kencang dan selalu memberinya warna merah pada wajahnya.

Semua ini bukan keinginannya. Ia pulang ke negaranya bukan untuk memulai kehidupan seperti ini. Seharusnya ia lebih bisa bertindak tegas dan tidak terlalu labil ketika Mikoto memintanya untuk berperan sebagai seorang Senju.

Dan kalimat yang Karin tuturkan padanya waktu itu seperti menamparnya. Seperti mengoyak hatinya ketika kebenaran itu terpapar nyata di hadapannya.

Sasuke mencintainya???

Benarkah itu?!

Dan pernyataan cinta yang selalu Sasuke katakan itu benarkah untuk dirinya??

Sakura mengutuk dirinya yang sudah lalai menjaga hatinya. Mengutuk dirinya sendiri karena peran yang ia lakoni melebihi batas toleransi yang sejak awal di lakukannya.

Setiap kalimat dalam pita  suaranya kembali mengudara di hadapan sahabatnya tanpa Ino hentikan. Wanita berkuncir kuda tersebut menyimak secara gamblang setiap kalimat yang Sakura ceritakan. Meminta sahabatnya itu untuk membuka diri padanya dan mengupayakan tindakan seperti apalagi untuk membantu kisah sadis yang Sakura miliki.

"Dan sampai sekarang, aku hanyalah sebuah bayangan dari wanita yang telah tiada." gumam Sakura. Menundukkan kepalanya dengan wajah suram.

Ino memandang sendu Sakura. Merasakan perasaan sakit dan juga kadang rasa cinta dan patah hati secara bersamaan jika mengetahui kebenarannya.

Ino menepuk pundak Sakura pelan sebelum membawa tubuh sahabatnya dalam rengkuhan. Memberinya kekuatan dari kegundahan dan kegetiran yang Sakura alami.

"Lalu bagaimana?"

Melemaskan pelukannya, Sakura menghapus jejak air mata yang dengan lancangnya meluncur begitu saja di pipinya. Menatap Ino dengan satu gelengan pelan, yang menandakan jika Sakura tidak tau harus bagaimana harus bertindak di hadapan Sasuke saat ini.

"Sampai kapan kau bisa bertahan, Sakura?"

Sakura menatap Ino dengan dahi mengernyit. Memandang intens wajah Ino dengan sorot mata penuh keraguan.

Menyadari jika sahabatnya itu tidak akan menjawab seluruh pertanyaannya, reaksi yang bisa Ino berikan hanyalah helaan napas panjang. Namun ia tau, bahwa Sakura memiliki beban sendiri menyangkut hatinya yang sudah terisi oleh Uchiha Sasuke.

"Kau mencintainya, kan?"

Sakura mengedipkan matanya pelan dan mengangguk. "Tapi Sasuke-kun hanya menganggapku sebagai Senju Sakura."

Ino mendengkus dan mengusap permukaan wajahnya frustasi. "Aku pun tidak akan bisa kalau tidak mencintainya jika saja dia tidak setampan itu." gerutu Ino. Sambil mengangguk anggukan kepalanya dengan mata berbinar membayangkan Sasuke. "Dia lelaki tampan dengan body tubuh atletis." pujinya. Yang kali ini mendapat gerutuan dari Sakura.

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang