Chap 17 - Shadow

10.1K 837 34
                                    

Boleh minat VOTE (☆)-Nya dulu??

Typo?? Ini adalah anak tiri ku ya. Hehehe

Happy Reading ya. 😊😊😊

.
.
Sakura tau bahwa sesungguhnya perasaan yang ia miliki untuk bungsu Uchiha adalah perasaan yang ilegal. Ia sudah pernah menyakinkan dirinya untuk tidak memberi perasaan mendalam seperti ini terhadap Sasuke. Dalam kurun waktu yang belum tentu kapan berakhirnya, Sakura hanya berharap jika semua ini akan berakhir dengan keadaan yang baik-baik saja.

"Haaaahhhh,"

Hembusan napas panjang kembali Sakura keluarkan. Menyimak serentetan kejadian yang ia alami sejak kepulihan yang Sasuke tunjukkan.

Karena Sakura, Sasuke menjelma menjadi lelaki yang sulit mengontrol emosinya. Karena Sakura, ia kembali normal seperti manusia pada umumnya.

Dan diingat kembali bagaimana karakter seorang Uchiha Sasuke, Sakura selalu merasa jika ada kejanggalan yang selalu menaungi otak kecilnya. Yang selalu menghantui bayangan dan sebuah pemikiran yang entah sejak kapan mulai menggerayanginya.

Sasuke adalah tipe lelaki pendiam. Acuh terhadap sekitarnya. Akan sangat murka jika menganggu properti kekuasaannya.

Misalnya, sedikit saja ada seseorang yang menyakiti Sakura, maka semburan bara api dari neraka akan Sasuke kirimkan ke pihak terkait.

Lalu, alasan darimanakah Sasuke bisa menjelma menjadi seorang lelaki yang kadar emosionalnya tak terkontrol seperti itu.

Jadi, seperti apakah kronologi kematian dari Senju Sakura??

"Aku bisa gila jika memikirkan spekulasi yang tidak mendasar seperti ini." Sakura bergumam pelan dan mengusap permukaan wajahnya. Membuang napas panjang dan mengacak-acak surai rambutnya akibat pemikiran konyol yang baru saja melintas di otak kecilnya. "Sebaiknya aku tidur sebelum pangeran Es itu murka esok hari."

.
.
.

Pagi hari di kediaman Haruno selalu terlihat ceria dan hangat. Ditambah dengan kehadiran seorang lelaki berwajah tampan penuh wibawa. Siapa saja yang melihat penampilan dari pria seperti dirinya, semua wanita yang tidak terikat janji suci pasti akan menarik perhatiannya dan mencoba menjalin kasih dengannya.

Namun semua itu akan sirna dalam sekedipan mata saat pria itu terlihat sudah lebih memantabkan hati untuk menaruh seluruh perhatian yang ia miliki hanya tertuju pada satu wanitanya. Satu-satunya wanita yang menduduki puncak hatinya dan satu-satunya wanita yang mampu membuat seorang Uchiha Sasuke mengesampingkan seluruh pekerjaannya demi wanita yang di cintainya tersebut.

"Kok ada disini?" Suara Sakura menglihkan perhatian dua lelaki yang sedang asyik bercengkrama itu langsung menolah kearahnya, "Sasuke-kun?" seru Sakura saat emerald matanya menangkap keberadaan Sasuke di rumahnya sepagi ini.

"Hn," jawaban khas yang dimiliki oleh seorang Sasuke. Satu gumaman dan sukses membuat Sakura memberenggut di buatnya. "Selamat pagi,"

"Ya, selamat pagi, Sasuke-kun." jawab Sakura. Ikut duduk di samping Sasuke dan mengmbil roti yang sudah siap untuk di lahap. "Aku tidak tau kalau kau akan datang,"

Sasuke menaikkan ke dua bahunya acuh, sebelum kemudian mengusap usap rambut Sakura dan mencium keningnya lembut, "Kau akan ikut denganku,"

Alis Sakura menaut menjadi satu barisan panjang, "Ehhh??"

****

Setelah itu Sasuke dan Sakura pergi bersama dengan tangan saling menganggam. Menikmati hari libur yang sudah Sasuke janjikan beberapa hari yang lalu.

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang