Chap 23 - Masih sakit!!

15.5K 891 41
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya. Dan di tunggu komentar terdahsyat kalian di part ini 😎😎

Happy reading ya 🙏🙏

Awas Typo!! 😋
.
.

Tidak ada satu orangpun yang bisa menggantikan posisi Sakura, dan bisa di pastikan jika Sasuke akan melakukan segala cara untuk membuat Sakura tetap berada di sampingnya.

Siapapun bisa melihat betapa sayang dan betapa Sasuke memanjakan Sakura, hingga membuat beberapa staf yang bekerja di bawah naungan Sasuke, langsung mengigit jari iri melihatnya.

Sakura seperti oksigen untuknya. Seperti dunia yang akan menjadi lebih berwarna jika Sasuke berdekatan dengan wanita musim seminya itu.

Semua tentang Sakura. Tentang bagaimana wanita itu seperti oksigen untuknya. Seperti candu yang sangat Sasuke butuhkan keberadaanya.

Jika dulu Sasuke terkesan menelantarkan Sakura dan tidak memberi perilaku seperti ini, itu karena Sasuke belum menemukan sesuatu yang bisa menariknya dari dunia yang ia ciptakan. Dunia yang hanya diisi dengan file-file dan juga dokumen. maka sekarang tidak seperti itu. Sasuke benar-benar mencintai Sakura dengan segenap jiwa dan raganya.

Apapun!! Apapun akan Sasuke lakukan demi membuat Sakura merasa nyaman di dekatnya. Akan selalu memberi Sakura perhatian penuh pada wanita yang menduduki puncak hatinya, meski ia harus terlihat posesif pada Sakura.

Sasuke tidak akan pernah mau membuat Sakura menjaga jarak darinya. Lelaki emo itu selalu ingin menjadi satu-satunya lelaki yang menjadi sandaran untuk semua keluh kesah dan bahagia, Sakura.

Sakura adalah miliknya. Jiwa, raga dan hatinya. Semua adalah milik Uchiha Sasuke.

Dan sekali lagi Sasuke tegaskan dalam hatinya, tidak ada satu orang pun yang boleh mengambil Sakura dari genggamannya.

Meski Sakura terlihat sangat pemberintak di saat-saat tertentu, tapi bagi Sasuke, semua itu masih bisa ia atasi asal Sakura masih tetap pada jalurnya.

Seperti ketika ia meminta Sakura untuk datang ke kantornya, Sasuke bisa menebak jika penolakan adalah yang akan Sakura keluarkan. Tapi sekali lagi, Sasuke sama sekali tidak peduli dengan penolakan itu. Karena tentu saja, ia memiliki sejuta kalimat untuk membuat Sakura bisa berada dalam kantornya seperti ini.

"Daripada mereka yang memiliki payudara palsu, aku lebih suka yang asli. Seperti punyamu."

Wajah memerah karena malu, itu adalah hal yang paling Sasuke sukai ketika menggoda Sakura.

"Ohh.. darimana kau tau?" tanya Sakura penuh selidik. "Pernah merasakannya?!"

Smirk khas milik seorang Sasuke langsung muncul begitu saja dari wajah tampannya. Lelaki itu kembali mengeratkan ke dua lengannya di pinggang Sakura dan kemudian mengecup keningnya sekilas.

"Tidak harus merasakanya untuk tau, sayang. Hanya melihat sekilas, semua orang akan tau." Jawab Sasuke santai.

Sakura berdecih dan menggelengkan kepalanya, "lelaki dan mata kurang ajarnya." sungut Sakura.

"Tapi yang lebih penting, aku lebih suka payudaramu yang pas dalam genggaman tanganku."

Dan sekali lagi Sakura di buat malu karena ucapan Sasuke untuknya.

"Apakah kau benar Uchiha Sasuke?"

Sasuke menarik ke dua sudut bibirnya lalu mengambil satu kecupan di bibir ranum Sakura. "Menurutmu?"

"Sangat jauh berbeda jika di depan bawahan."

"Akan sangat jauh berbeda jika itu tentangmu, cherry."

I Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang