Sakura kembali meringis saat Sasuke kembali menghisap payudaranya dengan sangat kuat. Salah dirinya juga, kenapa harus melepaskan payudara dalam mulut Sasuke jika lelaki itu masih menghisapnya meski dengan tempo yang sangat pelan.
Menarik napas dan menghembuskannya dengan pelan, Sakura harus benar-benar mengumpulkan seluruh kesabarannya untuk apa yang sedang Sasuke lakukan padanya.
Meski Sasuke tidak mengigit ujung putingnya seperti kemarin, namun tetap saja, hisapan yang baru saja Sasuke lakukan sanggup membuat Sakura meringis.
Brengsek!!
Jika seperti ini terus, Sakura benar-benar akan terjebak dengan posisi seperti ini dalam jangka waktu yang cukup lama.
Tapi ketika melihat wajah tenang Sasuke dan bagaimana pula lelaki itu memejamkan mata, Sakura seperti berputar di awal pertemuan mereka di kamar ini.
Suasana dan kondisi kamar ini jauh di luar batas rapi. Dan itu sungguh pemandangan yang sampai hari ini belum bisa Sakura lupakan. Di tambah jika dirinya harus berperan nyata seperti Sakura. Lalu apa yang tersisa untuknya sekarang.
Sakura menghela napas lelah dan memejamkan matanya sejenak. Kenangan dimana Sasuke memanggil panggil namanya, seolah lelaki itu ingin mengatakan lewat sorot matanya jika ia sangat menyesal.
Sakura sangat yakin, jika Sakura yang duli menjadi pendamping Sasuke adalah wanita yang tidak pernah sekalipun mendapat perhatian dari Sasuke. Itu pun ia dapat cerita dari Mikoto dan beberapa pelayan yang sudah lama bekerja disini.
Wanita yang di anggap mirip dengannya itu seperti medan magnet bagi Sakura. Ketika perasaan Sakura melambung tinggi karena perlakuan yang Sasuke berikan padanya, maka detik itu pula Sakura merasa dirinya di hempas pada kenyataan yang ada.
Lalu, bagaimana jika semua ini akan berakhir?? Akankah semua kenangan yang ia lalui bersama Sasuke akan menjadi buih dan hilang begitu saja??
Sakura menatap lembut wajah tidur Sasuke. Mengusap usap rambut hitam Sasuke dengan penuh rasa sayang. Meski mulut lelaki itu masih bergerak lembut di atas putingnya yang mulai memanas. Tapi Sakura merasa masih ada tembok tak kasat mata yang menahan mereka untuk mengukir kisah manis yang sesungguhnya.
Andai saja Sakura adalah wanita yang menjadi cinta sesungguhnya dari Uchiha Sasuke, maka ia sanggup melakukan apapun demi melihat wajah terlelap ini di dekapannya.
Sudah setengah jam berlalu, dan posisi mereka tetap sama. Sasuke yang masih enggan melepaskan puting Sakura, dan Sakura masih dengan segala pemikirannya. Tanpa di duga suara pintu terbuka membuat mata Sakura melotot sempurna di buatnya.
"Astaga!!" Mikoto memekik kaget dengan apa yang ia lihat. Ibu dari dua anak itu langsung menutup mulutnya saat tau apa yang sedang putranya itu lakukan pada dada Sakura.
Sedangkan Sakura, ia hanya mampu meringis dan wajahnya langsung merona malu dan tak bisa melakukan apapun untuk melepaskan mukut Sasuke pada dadanya.
"Apa yang Sasuke lakukan?" Tanyanya. Mendekati ranjang itu dengan gelengan kepala tak percaya. "Sejak kapan putraku menjadi seperti ini." Bisiknya. Menatap Sakura dengan kernyit menukik penuh sesal.
"Sejak kemarin," jawab Sakura, "dan ini yang paling lama. Sasuke-kun sama sekali tidak ingin melepaskannya." aku Sakura dengan alis berkerut.
"Seharusnya kau pukul saja kepalanya, Sakura-chan."
Sakura meringis mendengarnya. Ia bahkan sudah memukul Sasuke berulang kali sebelum lelaki itu nekat memaksa membuka kemeja miliknya. Namun aduan itu seperti angin lalu dan Sakura hanya mampu tersenyum tipis menanggapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need You
RomanceUchiha Sasuke adalah lelaki yang memiliki kontrol emosional yang sangat buruk. Mengalami depresi secara berlebihan pasca di tinggal kekasihnya meninggal. Namun, kehadiran sosok wanita yang hampir memiliki wajah sama miripnya dengan kekasihnya, mampu...