💙 17. 50:50

15.9K 3.5K 449
                                        

kan kemaren ada tuh yang ngancem
"ini sampe sad ending gue keluarin dari lib"

wush, galak bosque

ini aku mau kasi spoiler duikittttt

karena kedepannya aku ingin mempermainkan hati kalian
karena yang bisa bermain dengan hati gak cuma doi, gue juga bisa, HUAHAHAHAHAHA
*tertawa jahat*

jadi jangan buru buru keluarin dari library ya

karena yang tau endingnya cuma aku sama tuhan
*freakin evil smile ( ͡° ͜ʖ ͡°)*

btw mulai sekarang aku males update kalau votenya belum 100
#maruk #maksa






💙💙💙





"Frey"

"Apa"

"I love you"

"BISA DIEM GAK SIH"




Jadi itu adalah ke 253 kalinya Mark bilang i love you hari ini

Gue jadi nyesel tadi curhat sama kak Jaehyun di pinggir lapangan karena ternyata Mark nguping



Sialan, mentang mentang bisa dengerin hantu ngobrol malah nguping





"Ini tuh biar lo percaya kalo gue beneran sayang sama lo. Gimana sih, salah mulu gue. Dasar cewek"

"Oke oke, listen. Semakin banyak lo bilang 'i love you' gue semakin gak percaya. Ngerti?"

Mark cemberut
"Iya deh"

"Bagus" gue lega karena mungkin setelah ini gue gak perlu dengerin kebacotan Mark




Ya, yang sebenernya bikin kejiwaan gue makin gak sehat

Karena Mark kembali sibuk ngerjain tugas, gue iseng mainin kuku tangan gue


Eh?

Anjir, badan gue makin gak keliatan



Beneran, tadi tuh gue kaya kedip gitu, terus tiba tiba gue makin gak keliatan



Kayaknya udah bau bau mati nih gue

Eh jangan dong, doain aja gue bisa balik ke tubuh gue





"Mark"

"Apa sayㅡ WOI FREY INI KENAPA LO MAKIN GAK KELIATAN"

"Shhhh, jangan kenceng kenceng bego, nanti tetangga kedengeran"

Badan gue semakin transparan, bahkan hampir menghilang. Gue lihat Mark udah makin heboh
"Frey, lo mau kemana?"

Gue menggeleng
"Gatau, kemungkinannya sekarang 50:50. Gue bisa aja balik ke raga gue atau malah balik ke pangkuan yang maha kuasa"

"Frey, please stay"

Gue menghela nafas
"I will, if i could"

"Freya, you promised to stay, right?"

"Please jangan nangis Mark, gue gakuat lihat lo nangis. Nanti gue bisa ikutan nangis, anjir" gue berusaha sekuat mungkin

"Mark, apapun yang terjadi kedepannya ada satu hal yang bisa gue pasti kan. " gue berusaha megang pundak Mark meskipun nembus
"kalau nanti gue kehilangan memori tentang semua ini, lo akan selalu gue simpan di sini" gue nunjuk dada gue
"dan jika nanti gue nggak lagi ada di dunia ini, percayalah gue akan menetap disini" gue nunjuk dada Mark

"Freya, please stay" Mark berusaha megang tangan gue

"Im sorry Mark, thank you for everything" dan sesuai dugaan gue, tubuh gue benar benar menghilang dan gue sekarang berada di ruang gelap dengan sebuah cahaya putih yang sangat terang




Gue sempat dengar teriakan Mark yang membuat gue akhirnya melepaskan air mata yang daritadi udah mati matian gue tahan





💙💙💙



Mark yang tadinya terlarut dalam isakan kembali disadarkan

Dia segera berlari menuju rumah sakit, tidak menghiraukan fakta bahwa jarak dari rumahnya menuju rumah sakit cukup jauh

Dia terus berlari sekencang yang dia bisa sambil terus mendoakan keselamatan Freya dalam hatinya

Sesekali ia mengusap airmatanya yang masih berjatuhan mengiringi perjalanannya

Ponselnya berdering, namun Mark tidak punya niatan untuk mengangkat panggilan itu, di pikirannya cuma ada Freya














Setelah lima belas menit berlari dengan kecepatan tinggi, Mark tiba di rumah sakit, hampir kehabisan nafas namun ia tetap berlari ke arah bangsal Freya, sempat mendapat teguran dari beberapa perawat juga

Sepanjang perjalanan Mark berdoa supaya Freya bisa selamat dan rohnya kembali pada raganya




Namun hal yang ditemuinya di rumah sakit, masih saja tubuh Freya yang terbaring lemah di atas tempat tidur

Mark tidak menyerah, ia memutuskan untuk mencari Freya ke seluruh penjuru rumah sakit

Meneriakkan namanya sampai salah satu penduduk hampir memanggil pihak rumah sakit jiwa untuk meminta pertolongan





Namun untungnya seorang gadis mencegahnya dengan alasan
"Sayang lah, ganteng gitu masa masuk rsj, mending saya kurungin di dalem rumah"






Oke, kembali ke Mark




Disinilah dia, setelah dua puluh menit lamanya ia menelusuri seluruh penjuru rumah sakit sebanyak dua kali dari lantai paling atas hingga lantai paling bawah, ia akhirnya menyerah

Freya tak menampakkan dirinya, tak peduli sebanyak apapun Mark memanggil namanya

Mark akhirnya memilih pulang, menyimpan air matanya untuk ia lepaskan dirumah




Sampai di rumah pun Mark masih sesekali memanggil nama Freya, berharap hilangnya Freya hanya sebuah lelucon dan tiba tiba Freya muncul di hadapannya dengan senyum meledek

Tapi sayangnya, Mark hanya berharap.
Pada nyatanya Freya tetap tidak akan muncul, sekeras apapun Mark menangis






💙💙💙💙

JANGAN DIKELUARIN DARI LIB, KAN BELOM SELESE


/kabur menghindari kemurkaan netijen

ᴍᴇʟʟɪғʟᴜᴏᴜs ; ᵐᵃʳᵏ ˡᵉᵉ √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang