jiiah shin

271 16 0
                                    

"niga kwenchana?"

Aku menoleh meneladahkan kepalaku.

"anni...na ankwenchanayo"

Aku tersenyum lalu beranjak dari duduk ku lalu berlalu begitu saja melewati taehyung.

Beberapa hari setelah aku mengetahui sedikit informasi minjii juga nyonya shin aku pun berniat untuk kembali ke korea.

Minjii hidup cukup baik disini.walau berkerja part time ia masih dapat melanjutkan pendidikannya.anak itu walau tidak pintar namun masih dapat diandalkan otaknya.

Sedangkan nyonya shin.aku sungguh menyesal atas keadaannya sekarang.

Nyonya shin sekarang berada dirumah sakit jiwa.terauma dasyat sungguh dialaminya.ya...
Aku cukup mengetahui penyebabnya apa.

Aku ingin bertemu dengan nya.

Ingin merasakan kembali bagaimana pelukan nya,belaiannya di helaian rambutku.

Egois bukan?

Beruntung.Sejak awal aku beruntung bisa memiliki nyonya shin.ia memberikan hak ku sebagai anak tanpa memperdulikan status ku sebagai anak angkat.

Ku pikir maaf saja tidak cukup.nyawa ku terlalu murah dibandingkan kasih yang ia limpahkan padaku.

Aku menyayangi nya.

"Eomma....mianhaee...."

ucapku berada di ambang pintu seraya menatap nyonya shin sendu.menatapi nyonya shin yang terbaring lemah dengan rantai dikaki kanan kirinya.

Sudah lama.wajah tua nya semakin menua,kerutan kerutan di dahinya semakin terlihat jelas.

"Apa yang kau lakukan?!"

---

"Kau tahu sendiri aku menyuruh mu apa"

Aku diam.tidak dapat berkata kata karena aku tahu aku salah.

"Mianhae...."

Ucap ku untuk kesekian kalinya menyerukan kata maaf.aku dapat mendengar minjii mendengus.ku pikir aku benar benar membuat ia muak dengan kata maaf ku.

"Geumahae jeball....kau membuat ku benar benar muak!"

"Minjii mianhae...."

"Argh!!!!!!kojo!!!!kojorague!!!!jangan tampakkan wajah sial mu di hadapan ku!biarkan ini menjadi terakhir aku melihat mu!"

Aku menunduk.minjii....aku ingin selalu melihat mu...sangat...
Apa aku harus pergi?

Aku membuang muka seraya mengusap wajah ku.

Ini membuat ku frustasi.tapi tidak membuat ku menangis.walau perasaan ku sangat menginginkan aku menangis.

---

Aku kembali.
Seoul.dengan membawa perasaan bersalah aku kembali ke korea.

Kurasa waktu ku disana telah cukup.cukup membuat minjii tersiksa.hari itu.hari terakhir bagi ku dan minjii bertemu.

Selama ini aku tidak pernah menuruti dan menghargai pemberian nya.kini aku memulai belajar untuk menuruti kamaunnya.

Untuk tidak saling berjumpa.

THAT DAY● KTH[ON REVISI] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang