Sejujurnya
Ingin sekali kubawa oleh-oleh dari kota ini
Hujan di sini
Mengkristal tiap kau menumpahkan kesedihanBentuknya bulat
Seperti kacang polong
Namun janganlah coba kaumakan
Sebab ia bukan makanan
Ia adalah pemanggil ingatan
Yang larut dalam kopi
Bila kaucelupkan
Ia akan menyatu bersama kopi
Bila kauminum
Kau akan hanyut dalam kenanganSeperti mimpi
Ia ilusi
Bayangnya gaib
Tak tersentuh jemari
Meski kaupukul udara berkali-kaliTapi menyenangkan bukan?
Seperti nikotin yang kauhisap itu
Menciptakan kenangan dan ketenangan
Ketika ia dihisap bersama kopiTapi meski ini musim hujan
Tak pernah ada yang menangis
Di kota ini
Sebab kesedihan
Telah lama punah
Dari jiwa-jiwa tersakiti
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Pengantar Rindu
PoetryMendung memanggil Setiap duka dari waktu lalu Membuat siapa pun Enggan menengok jendela Setiap kata yang kuungkapkan adalah wakil dari kerinduan itu sendiri. Bersama udara dingin dan setiap tetes hujan yang menusuk bagai jarum, aku melukiskan elegi...