Kini telah jadi benci
Apa yang dulu kausebut cintaKini telah jadi hampa
Apa yang dulu kausebut rasaMenghilang, memudar
Boleh aku tanya kenapa?Dulu kau bagian dariku
Dua tubuh, satu jiwa
Kenapa menghilang?
Kenapa?Apa waktu menghanyutkannya
Rasa itu, yang dulu ada?
Iyakah?Apa kauingat kita sering jalan bersama?
Apa kauingat secangkir kopi yang kita bagi dua?Aku rindu
Akan ceritamu
Aku bunga yang layu
Tanpa kasih darimuAda yang hilang
Dari diriku
Hanya sepotong
Tapi membunuhBerapa kali kucoba untuk mengambil apa yang hilang?
Aku tak pernah peduli
Aku hanya ingin
Dirimu kembaliUtopis?
Mimpi?
Berkhayal?
Benar.
Tapi khayalku bisa jadi kenyataan
Menembus langit
Menjelma doa yang didengar Tuhan
Namun belum dikabul
Ia belum memberinya
Ia tahu ini belum tepatMaka biarkan aku merindu
Walau kau tak rindu aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Pengantar Rindu
PoetryMendung memanggil Setiap duka dari waktu lalu Membuat siapa pun Enggan menengok jendela Setiap kata yang kuungkapkan adalah wakil dari kerinduan itu sendiri. Bersama udara dingin dan setiap tetes hujan yang menusuk bagai jarum, aku melukiskan elegi...