EPILOGUE

6.8K 206 1
                                    

EPILOGUE

"You need a faith, before get what you want. You need a person, who you know very well before you love them. It's a bulsh-t, if you fall in love with someone without faith. Don't let it go."-Unknown

--------------------------------------------------------------------------------------

-FLASHBACKON-

-8 YEARS AGO-

"Aku mohon, jaga anakku selayaknya anak kalian. Sayangi dia."

"Nancy aku mohon, jangan seperti ini."

Nancy yang tergolek lemah, meraih jemari Roxie lalu mengenggamnya. "Aku minta maaf, sungguh Justin tidak seperti yang kau kira. Anak ini, bukanlah anakku saat bersamanya."

Roxie mulai mengeluarkan air mata, ia membalas genggaman Nancy. "Aku memaafkanmu. Jangan pernah berbicara seperti ini, seakan-akan kau akan pergi jauh dari kami."

Roxie yang pucat, mulai tersenyum lemah. Ditatapnya mata biru milik Roxie, dan dielusnya rambut bayi yang tertidur diatas perutnya itu.

"Mungkin ini saatnya aku memberitahu kalian, memberitahu kalian semuanya."

"A-A-Aku tak mengerti." Ucap Roxie

"Beritahu kami sebenarnya Nancy, ada apa denganmu?" Desak Justin.

Roxie mengulum senyuman dibibirnya. "Kau benar, aku akan pergi dan tak akan pernah kembali."

"Apa maksudmu?"

Tiba-tiba saja Roxie tersenyum dan tertawa puas, "Sayangnya aku tidak bisa membawa malaikat kecilku ini."

"Maksudmu? Ada apa denganmu? Beritahu aku sekarang Nancy!"

"AKU SAKIT! YA! AKU SAKIT JUSTIN, PARAH! DAN ITU KARENAMU! AKU MENDADAK LIAR DAN HILANG KENDALI. AKU MEMAKAI BARANG HARAM, MABUK-MABUKAN, MEROKOK, DAN BERCINTA DENGAN PRIA MANAPUN!DAN-"

Air mata keluar dari pinggir mata Nancy, isakan kecil mulai terdengar. Roxie hanya mampu menutup mulutnya yang terbuka dengan kedua tangannya.

"Aku menderita sepeninggalan kau Just, aku sakit kau memilih Roxie dibanding aku. Hingga saatnya, aku putuskan untuk meninggalkan obat ku. Obat penyembuhku, kau tahu kan? Aku menderita kanker semenjak remaja! Kau selalu menemaniku, tapi sekarang? Kau meninggalkanku. Aku sungguh tidak menyalahkanmu untuk sekarang Roxainne, aku bahagia sekarang melihatmu dan Justin bersanding. Hanya saja, aku menyesalkan mengapa aku begitu bodoh memakai barang haram itu dan melupakan obatku. Hari ini, hari terakhir aku divonis hidup. Aku sungguh menyesal, yang aku ingin lakukan sekarang adalah-"

Nancy menghentikan ucapannya, lalu ia menangis keras. Roxie segera merengkuhnya kedalam pelukan hangat, ia sungguh tak tega melihat 'musuh-teman' nya ini menjadi kacau.

"Aku hanya ingin melihat anakku tumbuh, dan memanggilku ibu atau mama ataupun Mom. Aku menyesal. Setiap hari, aku merutuki sifat bodohku. Sikap tololku yang tidak pernah memikirkan sekitar. Kumohon, jaga anakku. Beri namanya Keysha. Aku tahu itu pasaran, tetapi aku sangat mengidolakan nama itu. Entah mengapa."

"Tidak, kau yang akan menjadi ibunya. Aku akan membantumu aku janji."

"Tidak Roxie, aku sudah cukup puas melihat putri manisku hadir didunia. Dia hanya berbeda beberapa bulan dari anakmu Max bukan? Tolong jaga dia."

"TIDAK NANCY! KAU IBU MACAM APA MENYERAHKAN ANAKMU KEPADA MUSUHMU SENDIRI. KAU LEBIH---ASTAGA!"

Roxie menutup mulutnya dengan kedua tangan, ketika Nancy membuka kupluk yang menutupi kepalanya sedari tadi. Ia terkejut melihat hanya beberapa helai rambut yang berada dikepala Nancy.

Summer LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang