Cold Boy

8 •Story

"Tuhan itu punya alasan kuat untuk mempertemukan dua orang berbeda"

-Anha shyrta-

***

"Dit"

Adit menengok. Tatapannya begitu datar. Namun Anha dapat merasakan kalau Adit sedang sedih.

"Lo kenapa?"

"Keluar!" Ucap Adit pelan namun ketus.

"Tapi.."

"Gue bilang keluar!" Bentak Adit.

Tanpa berfikir lagi, Anha langsung berlari keluar. "Kenapa bentak bentak? Gue gak suka dibentak" Anha menangis.

"Maaf Na. Gue cuma pengen sendiri" ucap Adit pelan.

Adit terbangun dari tidur siangnya "Udah jam 3" ucapnya saat melihat jam yang menempel di dinding "Gue laper banget". Adit bergegas turun ke bawah.

"Makanan? Siapa yang masak?" Tanyanya pada diri sendiri. Adit menyadari bahwa dirumah ini hanya ada dirinya dan Anha saja.

Setelah makan, Adit langsung membereskan bekas makanannya dan membersihkan semua piring, mangkuk dan gelas yang kotor.

***

Anha dateng seperti biasa. Dengan senyum dan sikapnya yang ceria.

"Pagi beb" sapa Fero saat Anha memasuki kelas.

"Pagi Fero" sapa balik Anha dengan senyum.

"Duh tuh senyum. Gak nahan" ucap Niko.

"Apasih Nik hehe"

"Wets gile! Pacar gue nih! Awas aja ampe berani goda. Gue jadiin kolek lo" Ancam Fero.

"Yaelah Fer. Jadian aja belom lo" nimbrung Rima.

"Tau lo! Ana tuh udah ada calon pacarnya!" Nimbrung Salsa.

"Siapa? Setau gue Ana gak deket sama cowok manapun selain gue"

"Itu kan setau lo!" Bareng Salsa dan Rima.

"Emang iya Na? Lo udah punya calon pacar?"

"Siapa? Belom kok" Anha bingung.

"Tuh! Belom"

Anha melanjutkan jalannya menuju bangkunya. Adit melirik Anha saat Anha melewati mejanya.

"Anaaaaa" teriak Salsa. Membuat Anha nengok ke arahnya. Bukan hanya Anha saja, tapi juga teman teman lainnya.

"Duh! Apaan sih Sal?! Bikin gue budek tau lo" omel Anha. Sedangkan Rima hanya diam dengan kedua tangan yang menutup kuping.

"Hehe maaf Na"

"Kenapa?"

"Nih lo liat!" Salsa menunjukkan foto seorang cowok pada Anha. "Mirip doi kan?" Dengan menunjuk kearah Adit menggunakan dagu.