18 •Wisuda

1.4K 51 2
                                    

"Lo tuh manusia paling aneh yang pernah gue temuin. Semenit sikap lo manis bikin darah gue berdesir. Namun semenit kemudian, sikap lo kejam bikin darah gue mendidih!"

-Anha shyrta-

***

Pagi ini Adit berangkat ke sekolah pukul 05.00 cowok itu sibuk membereskan sesuatu yang dipakai untuk acara ini. Sedangkan Anha ia masih bergulat dengan kasur.

"Hai Dit"

Adit hanya melirik sekilas lalu kembali fokus pada pekerjaannya. Adit mengeluh dalam hati. Cewek itu tidak ada habisnya mendekati dirinya. Tugasnya sudah selesai. Ia ingin ke taman mencari udara segar untuk menyejukkan tubuhnya yang berkeringat.

"Dit" panggil Ratu sambil mencekal lengsn Adit. Adit berhenti dan melirik datar ke tangan Ratu yang sedang memegang lengannya. Sontak Ratu langsung melepaskan. "nanti pulang bareng yuk. Gue ga ada temennya nih"

Adit diam. Sama sekali tidak menanggapi ucapan cewek itu. Ia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. 06.30. Ia menyingkir dari

Adit : P

10 menit berlalu. Namun belum ada balesan dari org gang ia chat. Akhirnya adit memutuskan untuk menelponnya.

"Huaa halo Assalamualaikum"

"Baru bangun?"

"Iya. Ada apa Dit?"

"30 menit lagi gue jemput" Adit langsung mematikan telponnya begitu saja.

***

Tok tok tok Adit mengtuk pintu Anha. "Ana cepetan"

"Iya dit bentar"

Adit tidak menyaut. Cowok itu memutuskan untuk menunggunya di ruang tamu.

"Dit ayo" ucap Anha dibelakang Adit saat cowok itu sedang nonton tv.

Adit terdiam. Anha kelihatan sangat cantik pagi ini. Dengan rambut tipis di depan telinganya dan rambut disanggul rapi. Namun keterdiaman adit hanya sampai 10 detik. Setelah itu ia kembali seperti semula.
"Lama"

"Namanya juga cewek"

Adit terdiam. Ia fokus pada mobil yang dikendalikannya.

Sampai di parkiran, semua mata tertuju pada mereka. Siapa yang tidak kenal adit? Cowok ganteng yang menjadi most wanted di sma ini?
Sedangkan Anha ia menjadi populer karna kedekatannya dengan Adit.

"Dit"

"Hm"

"Kantin dulu yuk"

"Males"

"Ayolah..gue haus nih" ucap Anha dengan ekspresi memelas dan pipi yang menggelembung.

Entahlah ada rasa lain di hati Adit ketika melihat tingkah Anha seperti ini.

"Ok"

"Yes. Thank you so much" ucap Anha dengan senyum termanisnya.

Tiba tiba Adit merasa darahnya berdesir. Ia merasakan ada hal berbeda setiap kali melihat senyum Anha. Namun Adit tetaplah Adit. Tidak membutuhkan waktu lama jntuk kembali dalam kesadarannya.

"Mau gue bantu?" Ucap Adit mengulurkan tangan. Ia tau kalo Anha jarang memakai hail heels. Kalo cewe itu sampai jatuh, bisa repot urusannya.

Deg. Jantung Anha seketika berhenti memompa. Ada apa ini? Kenapa dia bisa segugup ini?

"Ayo" ucap adit sambil memegang tangan Anha.

Oh my god. Apa yang terjadi? Anha semakin deg deg an. Rasanya jantungnya ingin melompat dari tempatnya. Anha ada apa ini? Mengapa hatinya terus deg deg an? Apa jangan jangan...anha langsung mengelengkan kepalanya dengan keras. Gak. Gak mungkin.

Dari pojok terdapat empat pasang mata yang menatapnya tajam. Fio, Dea, Fina, dan ketua geng womens. Ratu.

Anha langsung gerogi dengan tatapan tajam dari ke empat org itu.

"Kenapa?"

"Em..gpp dit. Kayaknya kita balik aja deh"

Adit mengangguk. Bingung dengan tingkah Anha yang memdadak berubah jadi seperti org takut. Adit berfikir, apa itu karna Ratu dan kawan kawannya? Tapi apa yang diperbuat oleh Ratu sampai membuat Anha takut seperti ini?

"Dit" panggil Anha setelah mereka berada lumayan jauh dari kantin.

"Hm?"

"Lu mending bantu bantu sono"

Adit tidak menjawab. Ia hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Bantuin beres beres. Lu itukan.."
"Emptt" seketika ucapan Anha terhenti oleh tangan Adit yang membekapnya.

"Bisa diem gak lo!"

"Sorry dit. Gu lupa. Sorry ya"

Adit tidak menjawab. Dia diam menatap wajah Anha yang memelas.

"Dit" Anha memanggil Adit karna ia hanya diam menatap tajam Anha. "Maaf"

Tanpa bicara sepatah katapun ia langsung menarik tangan Anha. "Ikut gue!"

Anha bingung. Tapi karna ia merasa bersalah, maka ia mengikuti Adit tanpa protes.

Adit dan Anha duduk disalah satu bangku yang terdapat di taman.

Anha diam. Ia menunggu adit berbicara dahulu.

"Ada urusan apa sama Ratu?"

What? Dari mana Adit tau kalau dirinya dan Ratu tidak hubungan baik?
"Eng..gak ada kok" jawab Anha ragu ragu.

"Jawab!" Ucap adit dengan suara khasnya.

"Emang gak ada dit"

"Jangan lupa. Gue yang bertanggung jawab atas lo" ucap Adit dingin.

Anha paham apa maksud ucapan Adit barusan. Adit adalah org yang dititipi oleh keluarga Anha untuk menjaga Anha. Jadi kalo dirinya kenapa napa, Aditlah yang bakal celaka.
"Kenapa tiba tiba lo nanya kaya gitu?"

"Jangan dipikir gue gak tau Na"

"Lo tau mana dit? Siapa yang ngasih tau lo?" Anha bersumpah dalam hati. Kalo ia menemukan siapa orgnya, ia akan benar benar memusuhi org itu. Karna org itu telah lancang berbicara tentang masalah dirinya dan Ratu.

"Gue ketua osis. Bukan hal yang sulit untuk mengetahui hal sekecil itu"

"Kecil dit bagi lo. Tapi bagi gue itu sangat besar" Anha semakin takut. Ya ia takut kalau Ratu semakin mencecarnya karna Adit telah mengetahui masalahnya dengan Ratu.

Sedangkan Adit, tidak ingin ambil pusing.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang