23 •Senja

434 27 3
                                    

"Kamu membuatku percaya bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil"

-Anha shyrta-

***

3 tahun kemudian

Anha berdiri memandang ombak dihadapannya. Melihat pasir pasir yang terusir dari tempatnya, melihat ombak yang seakan akan tertawa dihadapannya. Cewe itu terdiam. 3 tahun berlalu sejak kejadian itu ia tak lagi dekat dengan cowo manapun. Ya Adit. Cowo yang sudah 3 tahun ini terus menghantui pikirannya. Cowo yang membuat Anha menutup hatinya untuk lelaki yang ingin datang. Cewe itu merenung. Menangis. Entah sudah berapa banyak air mata yang menetes di pipinya.

"Dit lo dimana? Gimana kabar lo dit?" Ucapnya ngambang. Tempat ini adalah tempat yang ia datangi setiap ia sedang rindu pada sosok lelaki itu. "3 tahun lo pergi dit. Gua nunggu lo. Lo bilang lo akan datang tapi mana? 3 tahun gue nunggu lo dit? Apa lo udh punya yang baru? Apa lo udh lupa sama gue?" Satu air mata menetes di wajah manisnya.

"Mana mungkin gue lupa sama lo"

Anha sontak menengok kebelakang. "Adit?!"

Adit tersenyum. Ia merentangkan tangannya dibarengi dengan pelukan dari Anha.

"Jangan nangis lagi na. Gue minta maaf"

"Lo kemana aja? Kenapa ga kabarin gue" tangis Anha semakin pecah.

"Maafin gue"

Beberapa menit mereka berpelukan membalas rasa rindu didalam diri masing masing.

"Jangan nangis lagi" ucap adit menghapus air mata Anha yang tersisa.

"Lo tau ga sih gue itu nungguin lo? Gue nunggu kabar lo? Lo kemana? Kenapa ga kabarin gue? Lo udh lupa sama gue? Lo ga mikirin perasaan gue? Lo tau ga sedihnya gue kaya gimana? Lo itu sayang ga sih sama gue? Atau apa lo udh ada yang lain" Anha meluapkan semua pertanyaan yang ada di pikirannya.

"Udh selesai marah marahnya?" Tanya Adit lembut.

Anha terdiam.

"Gue minta maaf atas apa yang gue lakuin ke lo. Lo ga perlu nanya gue sayang apa ga sama lo. Jawabannya lo pasti tau. Dan gue ga pernah cari yang lain na"

"Lo jahat" ucap anha ngambang.

"Maaf" ucap adit mencium kening Anha. Adit memberikan bunga yang sedari tadi dipegangnya.

Anha tersenyum "makasih"

Suasana hening hingga beberapa menit berlalu.

Anha merasakan bahagia. Cowo yang ia tunggu selama bertahun tahun kini ada di sisinya lagi. Dia memang kesal pada Adit tapi ia juga bahagia karna ahirnya Adit kembali.

"Lo tau gue ada disini dari mana?"

"Nyokap lo"

Anha hanya menganggukan kepala.

"Na"

"Ya?"

"Liat deh senjanya bagus ya" ucap Adit sembari menunjuk matahari yang ada di hadapan mereka.

"Iya Dit. Bagus banget" ucap Anha seperti terhipnotis pada senja yang menunjukkan keindahannya.

"Na"

"Ya?" Anha terkejut melihat Adit yang sudah menekuk lututnya sambil menunjukkan sebuah benda berbentuk lingkaran didalam kotak berwarna merah. Anha menangis dengan tangan yang menutup mulutnya.

"Will you marry me?"

"No" ucap Anha sambil memalingkan wajahnya.

Adit mengerutkan kedua alisnya.

"Haha" Anha tertawa renyah. "I can't talk no"

Senyum diwajah Adit melebar. Cowo itu lalu memakaikan benda itu di jari manis Anha.

Adit berdiri lalu memeluk Anha erat. Anha bahagia ternyata penantian panjangnya tidak sia sia.

~SELESAI~


Hayy guys thanks for read, comment and support yahh. Makasih untuk kalian yang udh sabar nunggu kelanjutan cerita ini..Maaf ya kalo cerita ini ada kekurangan kata, kalimat atau apapun itu. Maaf juga klo aku jarang post. Karna aku sibuk kerja hehe..

Baca juga cerita aku yang lain ya..

Oiya buat kalian yang mau request cerita ttg apa, boleh ko.  Nanti aku bikin dalam bentuk cerpen:)  Request ke ig aku @yuni.ariyy

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang