"Ngomong sama lo itu kayak ngomong sama patung! Diem!"
-Anha shyrta-
***
"Dit"
Adit hanya menengok
"Minggu kerja kelompok. Jam 10 pagi. Dirumah gue"
Adit tidak menjawab sedikitpun. Dia langsung mengarahkan pandangannya kembali kedepan.
"Orang ngomong bukannya dengerin kek" gerutu Anha pelan.
Ting tong suara hp Anha menandakan ada WA masuk. Anha membukanya
C. Salsa : woy
Anha shyrta : kenapa?
C. Salsa : lo udah ngomong ke Adit?
Anha shyrta : udah
C. Salsa : trus?
Anha shyrta : ya lo liat sendirikan? Dia sama sekali gak ngerespon omongan gue
C. Salsa : cowok aneh
Anha shyrta : namanya juga cowok dingin. Ya gitu
C. Salsa : tapi lo harus hati hati
Anha shyrta : hati hati kenapa?
C. Salsa : ntar malah suka
"Idih! Idih! Amit amit!" Ucap Anha tiba tiba dengan suara cukup kencang. Membuat dirinya menjadi pusat perhatian.
Anha sadar dan langsung nengok kesegala arah. "Ups! Jadi pada nengok deh" batinnya.
Tringgg tringgg bel istirahat telah berbunyi.
"Dit! Istirah ayo" ajak Rio, teman sebangkunya dulu.
Adit bangkit dan melangkah ke pintu.
Anha dan teman temannya keluar kelas. Saat sampai dipintu...
"Aa..." hampir saja jatuh. Anha langsung menegakkan tubuhnya yang ditahan oleh seorang cowok.
"M...maaf...maaf gak sengaja" ucap Anha salah tingkah.
Cowok itu tidak mengeluarkan satu kata pun. Dengan santainya dia berjalan kearah kantin.
"Dasar cowok dingin! Bener bener kaya ngomong sama batu gue" kesal Anha.
"Kenapa lo pada ngeliatin gue kaya gitu?"
"Na. Tadi lo serius ditangkep sama Adit?" Tanya Jelitha dengan seluruh ketidak percayaannya.
"Menurut lo?"
"So sweet" ucap Salsa.
"Mau..." ucap Rima manja.
"Lo pada kenapa sih?! Sadar woy sadar!" ucap Anha dengan melambaikan tangan ke mereka bertiga.
"Sadar? Lo kira gue kesambet?!" Tanya Salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
RomanceCold. Kata yang tepat untuk mewakili sifat cowok yang bernama Adit ferdian. Cowok dingin yang tidak pernah dekat dengan cewek manapun. Namun apakah kata "cold" juga berlaku untuk cewek yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta? Lalu bagaimana jadin...