"Lain kali kalo ngeliat itu jangan dari satu sisi aja. Liat ke sisi lain juga!"
-Anha shyrta-
***
"Pagi sayang"
"Pagi adek gue"
"Pagi ma. Pagi kak"
"Adit mana Na? Gak ikut makan bareng?"
"Gak tau kak"
"Pagi tante. Pagi kak"
Gilang, mama dan Anha langsung menengok ke arah suara. Adit. Pagi ini cowok itu terlihat sangat ganteng. Anha benar benar terpana dengan ketampanan Adit saat ini.
"Pagi Adit"
"Woi bro. Ganteng amat lo. Ayo gabung!"
"Iya kak"
"Gile ngeliatinnya biasa aja kali. Ampe bengong gitu" sindir Gilang.
Anha merasa tersindir oleh ucapan kakaknya barusan. Dengan cepat Anha sadar. Salting karena saat ini mereka semua melihat kearahnya. Terutama Adit.
"Makannya pelan pelan aja kali"
"UHUK"
"Minum minum" mama memberikan minum pada Anha.
"Kakak. Kamu tuh hobi banget sih ngeledekin adek kamu"
"Hehe maaf ma. Abis lucu sih liat ekspresi dia"
"Kamu gpp?"
"Aku gpp kok ma"
"Pelang pelan Na"
"Iya ma"
"Yaudah ma. Aku berangkat dulu ya"
"Eh nanti. Bareng Adit"
What?! Bareng Adit? "Emm gak usah ma. Aku berangkat sendiri aja"
"Gpp sayang. Mama juga udah bilang kok ke Aditnya"
"Beneran deh ma. Gak usah"
"Lo tuh susah banget ya dek dibilangin? Gimana negara mau maju coba, kalo orangnya aja kaya lo gini. Susah banget dibilangin. Kalo lo hidup dijaman dulu, gue yakin negara gak akan merdeka"
"Lah kok bawa bawa negara?"
Gilang menepuk jidatnya pelan. "Kok bisa ya gue punya adek sebego ini?"
"Enak aja lo"
"Tante. Adit berangkat dulu ya"
"Iya. Tante titip Ana ya?"
"Iya"
Mereka melangkah ke arah mobil.
"Dit"
"Hmm?"
"Gue boleh tanya?"
"Tanya apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
RomantizmCold. Kata yang tepat untuk mewakili sifat cowok yang bernama Adit ferdian. Cowok dingin yang tidak pernah dekat dengan cewek manapun. Namun apakah kata "cold" juga berlaku untuk cewek yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta? Lalu bagaimana jadin...