"Kamu membingungkan. Sama sekali gk bisa ditebak"
-Anha shyrta-
***
Dering hp Anha berbunyi menandakan panggilang masuk.
"Hai beb"
"Hai Fer"
"Gimana? Udah sembuh?"
"Gue gak sakit. Cuma kecapean aja"
"Udah kedokter?"
"Kedokter? Ngapain?"
"Kok ngapain sih? Cek ada luka dalem apa gak?"
Anha terkekeh. "Gak kok tenang aja. Eh udah dulu ya? Gue mau masak dulu"
"Oke beb, tapi jangan kecapean lagi!"
"Iya iya hehe" Anha lalu mematikan sambungan telfonnya dengan Fero.
"Dit"
"Hm?"
"Lo mau makan apa?"
"Terserah"
"Kok terserah sih? Lo mau makan apa?"
"Apa aja"
"Adit!"
"Apasih?"
"Nengok dulu sih! Orang lagi ngomong juga" kesal Anha.
"Iya? Apa?" Adit menghadap Anha yang duduk didepannya.
"Lo mau makan apa?"
"Apa aja"
"Ih lo tuh ya! Sekali kek gitu, pilih menu! Setiap jawab pasti apa aja"
"Lo bilang kita harus bersyukur dengan apa yang ada"
"Yaiya maksud gue jangan kaya gini juga"
"Kalo gue pilih menu, itu artinya gak apa adanya"
"Iya deh iya. Kalah lagi deh gue" Anha langsung berdiri.
Tak lama kemudian Adit ingin mengambil buku latihan biologinya di ruang tamu. Tapi niatnya tertunda saat melihat Anha yang sibuk memotong.
"Masak apa?" Tanya Adit disebelah Anha.
"Auw" Anha terkejut sampai pisaunya mengenai tangannya sendiri.
"Eh lo kenapa?" Adit juga kaget. "Coba gue liat" Adit melihat jari telunjuk Anha yang mengeluarkan cairan berwarna merah. "Tunggu sebentar" Adit mengambil obat merah dan plester yang berada di dekat pintu dapur. "Sini tangan lo"
"Auw sakit" ringis Anha.
"Tahan sebentar!"
Anha menahan perih yang ada di jarinya.
"Makannya kalo motong apa apa tuh hati hati!" Ucap Adit setelah selesai mengobati Anha.
"Salah lo! Dateng tiba tiba udah kaya nyamuk! Untung gue gak skot jantung" Anha lalu melanjutkan masaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
RomansaCold. Kata yang tepat untuk mewakili sifat cowok yang bernama Adit ferdian. Cowok dingin yang tidak pernah dekat dengan cewek manapun. Namun apakah kata "cold" juga berlaku untuk cewek yang telah berhasil membuatnya jatuh cinta? Lalu bagaimana jadin...