Cold Boy

14 •Teman baru

"Ternyata punya temen yang satu pemikiran itu enak"

-Anha shyrta-

***

Pelantikan PMR

"Ternyata lo itu seru juga ya orangnya. Manis, baik lagi"

"Hehe lo juga baik Ri"

"Gue seneng bisa kenal sama lo"

"Gue juga"

"Gue pengen punya sahabat kaya lo Na"

"Lo boleh kok jadi sahabat gue Ri"

"Ha? Serius?"

"Iya. Gue serius"

"Thanks Na udah mau jadi sahabat gue"

"Biasa aja kali Ri. Seneng banget kayanya"

"Yaiyalah. Gue seneng banget Na. Punya sahabat kaya lo Na. Satu pemikiran sama gue"

"Gue juga. Gue kira lo itu satu sifat sama Adit. Eh tapi gak taunya enggak"

"Rio ya Rio. Adit ya Adit. Gitu"

"Hehehe iya iya"

mereka tertawa senang.

"Na" panggil Rio dengan sisa tawa.

"Iya?"

"Lo deket banget kayanya sama Adit"

"Enggak ah biasa aja"

"Kenapa gak jadian aja sama Adit?"

Anha diam. Entah perasaan apa ini, tapi yang pasti perasaan ini muncul saat ada orang yang berbicara soal jadian dirinya dengan Adit.

"Lo sukakan sama Adit?"

"Enggak. Apa sih. Gue tuh cuma temenan" jawab Anha salting.

"Cewek mana yang gak baper kalo dikasih perhatian lebih? Apalagi sama cowok model Adit"

Lagi lagi Anha diam. Tidak mampu berkata apa apa. "Enggak kok"

"Gak usah bohong Na. Jujur aja kalo lo emang suka sama Adit"

Anha diam.

"Iya kan? Lo suka sama Adit?"

Anha menunduk. Malu dan takut bercampur menjadi satu. Bahkan Anha sendiri pun tidak mengerti dengan perasaan yang tiba tiba muncul. "Kenapa lo yakin banget kalo gue suka sama Adit?"

"Dari cara lo natap dia. Lo juga khawatir sama Adit waktu Adit ngilang. Dan sikap lo ke dia buat gue yakin kalo lo suka sama dia"

Anha diam. Dia sendiri pun tidak tau bagaimana perasaannya ke Adit. Semuanya terlalu halus. Semua tejadi karena refleks. "Emang sikap gue ke dia kaya gimana? Kayaknya sama deh kaya sikap gue ke yang lain"

"Beda Na. Mungkin lo gak sadar. Tapi gue sadar. Sikap lo ke Adit beda daripada lo ke yang lain"

"Gue jadi bingung. Beda gimana sih?"