4

4.7K 535 18
                                    

Assassination Classroom
YUSEI MATSUI

pairing : Asano Gakushuu x Akabane Karma

Genre : family

Warning : AU, brother complex

DON' T LIKE DON'T READ

.

.

.

Gakushuu menghela nafas entah yang keberapa kali nya hari ini. Besok adiknya akan resmi menjadi siswa di SMA Kunigigaoka sama sepertinya. Namun, ada rasa khawatir yang terselip di hatinya.

Bagaimana jika adik nya itu malah tetap tidak bisa diatur? atau bagaimana jika dia malah semakin bandel?

Hah.. Kepalanya berdenyut sakit sekarang. Bingung apa yang ingin dia khawatirkan. Adiknya atau masalah mengenai festival olahraga di sekolahnya? dan sialnya dia yang ditunjuk menjadi ketua untuk acara ini.

....

Gakushuu berjalan dengan gontai ke kamarnya. Tubuh nya lelah sekali sekarang. Sopir pribadinya sedang sakit sejak 2 hari yang lalu dan tidak ada yang menjemputnya, otomatis Gakushuu harus naik kereta untuk bisa pulang ke rumahnya.

Hachu!

Langkah Gakushuu berhenti. Dia baru saja bersin. Gakushuu menggosok hidungnya dan meraba keningnya. Hangat. Sialan. Dia flu. Mungkin ini akibat dia nekat melawan hujan 2 hari yang lalu saat pulang sekolah ditambah dia bukannya beristirahat malah membiarkan tubuhnya bekerja tanpa henti.

Ahhh.. Harusnya Gakushuu mendengarkan ceramahan dari adik kembarnya itu mengenai kesehatannya.

uhh! kepala Gakushuu tambah berdenyut. Gakushuu meringis kecil saat dia merasa kepalanya dihantam oleh sesuatu dengan keras.

kasurnya nampak sangat menggoda untuk segera dia tiduri. Baru saja dia meletakkan kepalanya di bantal empuk miliknya, ponselnya sudah berbunyi. Awalnya Gakushuu membiarkannya sampai berhenti berbunyi.

sampai kelima kalinya masih tetap berbunyi, Gakushuu pun menyerah. Dia mengangkat telepon dari entah siapa-terlalu malas untuk melihat nama pemanggilnya.

"moshi moshi.. Asano Gakushuu desu.."

"......"

"Hah?!"

"......."

"Aku akan segera ke sana." ujar Gakushuu sebelum meloncat turun dari tempat tidurnya tanpa memperdulikan kepalanya yang serasa dihantam memakai batu besar.

Gakushuu melesat menuju rumah sakit tanpa perduli dengan kondisinya. Meskipun tubuhnya sedang sakit dan kepalanya terus berdenyut, namun dia lebih memilih memikirkan soal adiknya.

Dia mendapat telepon dari sekolah adiknya yang mengatakan adiknya terjatuh dari tangga karena didorong oleh temannya. Sekarang adiknya ada di rumah sakit dan sedang diobati.

....

Gakushuu berusaha menormalkan nafasnya. Dia mencari ke sekeliling dan menemukan adiknya sedang duduk dengan santai di bangku tunggu.

Gakushuu menghela nafas lega. Dia segera menghampiri Karma. Dilihatnya kepala Karma dibalut memakai perban. Semoga luka adiknya tidak parah.

"Karma." Panggil Gakushuu.

Karma menoleh. Dia tersenyum saat mendapati kakaknya yang memanggil dirinya.

"Nii-san kenapa ada disini?" tanya Karma.

"Itu tidak penting. Bagaimana luka mu?"

"Kata dokter hanya luka kecil saja. Tidak perlu khawatir." Gakushuu menghela nafas lega kembali. Dia mendudukkan dirinya disisi Karma. Kaki nya sudah tidak kuat untuk berdiri terlalu lama sekarang.

"Kenapa kau bisa jatuh dari tangga?"

"Ummm.. Aku didorong temanku saat.. Kami.."

"berkelahi?" Karma terdiam. Kenapa kakaknya ini selalu tahu saja apa yang dia lakukan?

"Aku rasa aku akan pingsan." ujar Gakushuu kemudian meletakkan kepalanya di bahu adiknya. Sejak tadi dia berusaha untuk tetap terlihat kuat dan tenang di depan adiknya.

Tapi, Gakushuu sudah tidak bisa menahannya lagi. Mendengar kabar adiknya jatuh dari tangga membuatnya hampir terkena serangan jatung. Dia berlari dari rumahnya ke rumah sakit tanpa peduli akan kondisinya yang sekarang sedang lemah.

Bolehkan jika sekarang dia beristirahat?

"Nii-san.. Badanmu panas! kau demam!" ujar Karma begitu meraba tubuh kakaknya.

Gakushuu hanya bergumam tidak jelas. sudah tidak kuat membalas ucapan adiknya. Kepalanya benar-benar sakit.

"Kenapa Nii-san tidak beristirahat di rumah?"

"Yang membuatku.. uhuk! kesini siapa ya?" tanya Gakushuu dengan nada menyindir. Karma terdiam. Dia ingin membalas namun batal.

.....

Gakushuu membuka matanya perlahan. Kepala nya masih sakit namun sudah tidak seperti saat dia ke rumah sakit.

Benar juga. Dia kan tadi ke rumah sakit karena adiknya terjatuh dari tangga. Lalu, kenapa sekarang dia sudah berada di kamarnya?

Apa yang tadi itu hanya mimpi?

"Nii-san sudah baikan?" tanya Karma sambil membawa semangkuk bubur.

Gakushuu mengangguk kecil. Karma membantu Gakushuu untuk duduk dan memberikan segelas air hangat untuk kakaknya itu.

"Ke-kenapa.. Nii-san tetap datang ke rumah sakit?? padahal Nii-san kan sedang sakit! ak-aku bukan anak kecil lagi yang perlu Nii-san khawatirkan." ujar Karma.

Gakushuu menghela nafas sebelum tersenyum lembut pada adiknya.

"karena kau itu adik ku. Wajarkan seorang kakak menghawatirkan adiknya."

"ta-tapi.. nii-san sedang sakit! harus nya tidak memaksakan diri dong! Lagian aku bisa jaga diri kok!"

"heh.. Aku ini kakak mu. Seorang kakak itu akan merasa kecewa pada dirinya sendiri jika tidak berhasil menjaga adiknya. Dengar ini Karma.. Aku sudah sering mengatakannya kan? karena kau itu adalah saudaraku yang paling berharga.. Dan aku adalah penjaga mu. ingat itu. Kau lebih penting dari apapun urusanku. Hah.. Mendengar kau terjatuh dari tangga membuatku hampir terkena serangan jantung tau! jangan seperti itu lagi!"

Karma mengangguk. Kakaknya adalah kakak yang terbaik baginya.

Karma pun merawat Gakushuu dengan baik. Berharap agar sang kakak cepat sembuh.

Tbc~

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Yuhuuu.. Kristy jeani is back!!! buahahahahahaha..
hmm.. Msih ada nggak ya yang baca cerita buatan ku ini?

Kalau masih ada saia ucapin
Arigatou!
Jangan lupa vote dan komen ya..

Btw.. Kok Gakushuu sama Karma OOC banget ya?
Ahh.. Biarlah.. Tak mengapa..

Wuahahahahahahaha..
😂😂😂😂😂😂😂

Okok
See you in the next chapter 😘😘😘😘😘

[END] My Brother is My GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang