14

2.9K 360 140
                                    

Assassination Classroom
Yusei Matsui

Pairing : Asano Gakushuu x Akabane Karma

Genre : Family

Rate : T

Warning : AU, OOC, Brother Complex, dll.

Don't like don't read!!
.
.
.
.

Karma memangku wajahnya dengan tangan kanannya sambil melihat ke luar jendela kelasnya.

"Karma-kun!" Rio menepuk pundak Karma dan membuatnya terkejut.

"Apa yang kau pikir kan, huh?" tanya Rio. Dia kemudian duduk di samping Karma.

"Bagaimana cara nya menjadi dewasa?" tanya Karma pada Rio. Gadis berambut pirang itu menatap Karma dengan pandangan bingung. Ada angin apa sampai Karma ingin menjadi dewasa? begitu lah pikir Rio.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Hmm.. Hanya kepikiran saja.. Kira-kira dewasa itu seperti apa?"

"Hmm.. Aku tidak begitu mengerti konsep dewasa ya.. Karena Orangtua ku mengatakan jika dewasa itu ada waktu nya. Lagian menjadi dewasa secepat itu bukan kah tidak asyik?" ujar Rio.

Karma menghela nafas. Rio terkekeh pelan kemudian menepuk punggung Karma cukup kuat.

"Bercanda! Usia mu kan sudah 16 tahun, harus nya kau mengerti kan?" ujar Rio dengan cengiran jahilnya.

"Bagi ku menjadi dewasa itu artinya kau belajar menyelesaikan masalahmu sendiri tanpa perlu tergantung pada orang lain. Itu bagi ku sih ya.." Ujar Rio. Gadis blasteran itu tersenyum manis pada Karma.

Karma mengangguk. Meskipun jujur saja dia belum mengerti maksud dari Rio.

"Cara menjadi dewasa bagaimana?" tanya Karma.

"Itu sih aku juga tidak tau. Kau tah sendiri kan jika kita berdua selalu bertingkah seperti anak-anak." Ujar Rio sambil menggaruk kepalanya.

Benar juga perkataan patner-in-crime nya. Mereka kan setiap hari bertingkah seperti anak kecil.

"Coba deh kau tanya kan pada Maehara deh. Atau tidak Yuuma-kun." Saran Rio.

Gadis itu menepuk bahu Karma kemudian bangkit berdiri. Rio menghampiri Okuda Manami dan kedua nya pun membicarakan entah apa itu dengan asyik.

Karma menghela nafas dan memilih untuk mengikuti saran dari Rio. Dia menghampiri Maehara dan Yuuma yang sekarang sedang membicarakan wali kelas mereka yang aneh itu. Yang suka bilang nurufufu itu.

"Maehara, Isogai.. Aku ingin bertanya." Ujar Karma.

Keduanya menatap Karma bingung. Yuuma yang pertama kali tersenyum dan mempersilahkan Karma untuk bertanya.

"Apa yang ingin kau tanya kan, Akabane-kun?"

"Panggil Karma saja. Sudah 4 bulan aku sekolah disini."

"Baiklah baiklah.. Apa yang ingin kau tanya kan?" tanya Yuuma masih dengan senyuman.

"Bagaiamana cara nya menjadi dewasa?"

Maehara tersedak air yang diminumnya, sedangkan Yuuma memandang bingung pada Karma.

"Tunggu.. Kenapa kau menanyakan itu?" tanya Maehara.

"Hanya ingin tau. Jawab saja!"

"Yaa.. Aku tidak begitu mengerti sih.. Tapi kurasa seiring kau bertambah usia kau akan semakin dewasa." Ujar Yuuma.

"Ummm.. Aku harus mengantarkan ini ke ruang guru, aku pergi dulu ya." Ujar Yuuma kemudian pergi dengan setumpuk buku-buku tugas.

"Cara nya menjadi dewasa kan kau bilang, fufufu.. Kau belajar dari ahli nya." Ujar Maehara dengan seringai licik nya.

"Pertama, apa kau sudah pernah jatuh cinta?"

Karma menggeleng pelan. kemudian mengangguk.

"mana yang benar?"

"Umm.. Awalnya kupikir belum, ternyata sudah."

"Benarkah? jatuh cinta pada siapa?"

"PSP." Jawab Karma santai.

Maehara menepuk jidatnya. Ini anak terlalu polos apa kekanakan?!

"Maksudku pada seseorang!!"

"Pada Nii-san ku."

Maehara ingin menjedukkan kepalanya sekarang juga. kenapa adik dari ketua OSIS yang diagung-agungkan kepintarannya itu se.. Errr... Bodoh ini?

"Incest itu kalau kau menyukai kakakmu! maksudku.. Apa kau pernah jatuh cinta pada seseorang? wanita."

"Tidak."

"Buuuu.. Berapa usia mu?"

"16 tahun. Memangnya kenapa?"

"kau sudah berusia 16 tahun tapi belum pernah jatuh cinta?"

"Nii-san juga kok!!" ujar Karma sewot. kesel juga dia berurusan dengan maehara.

"Tapi kakak mu itu setiap hari selalu mendapatkan surat cinta dari hampir seluruh murid perempuan di sekolah ini."

"Nii-san kan terkenal! argh! sudah lah! lebih baik kutanyakan pada Nii-san saja!" ujar Karma cemberut.

Maehara ingin sekali mengubur Karma sekarang. Tapi dia belum mau diamuk sama pangeran lipan yang sadis itu.

.....

"Nii-san.. Dewasa itu seperti apa?" tanya Karma pada Gakushuu yang sedang membuat tugasnya.

Karma sekarang berada di dalam kamar Gakushuu. Dia sedang asyik berguling di kasur kakaknya. Sedangkan Shiro, si kucing setia sedang tidur dengan nyaman di sofa yang ada di kamar Gakushuu.

Gakushuu yang sedang menghitung angka-angka yang sungguh bagi Author adalah siksaan mengingat angka nya yang koma dan lebih dari 5 itu dan membutuhkan kalkulator pasti tapi Gakushuu kan kalkulator berjalan, oke banyak bacot.

Inti nya Gakushuu segera menghentikan kegiatannya dan menatap adiknya.

"Menjadi dewasa? kenapa memangnya?"

"Tidak apa-apa.. Aku hanya ingin tau saja."

"Unnnn.. Tanyakan pada Tou-san saat dia pulang coba. Mungkin dia tau. Apa kau ingin menjadi dewasa?"

Karma mengangguk cepat.

Gakushuu tertawa. Dia menutup bukunya dan menghampiri adiknya.

"Kenapa tiba-tiba,hm?"

"Soalnya.. Aku merasa aku menyusahkan nii-san dengan tingkahku yang kekanakan."

"Hei.. Dengar.. Kau tidak pernah menyusahkan ku. Nii-san malah berharap kau terus menjadi seperti ini. Nii-san sayang pada mu apa ada nya. tidak peduli sikap mu mau kekanakan atau apa." Ujar Gakushuu sambil mengelus kepala Karma dengan lembut.

Karma mengangguk. Karma rasa dia sudah menemukan jawaban untuk pertanyaan nya. Dewasa adalah sosok seperti kakaknya.

Kakaknya itu baik, bijaksana, dan pintar. Kakaknya itu hebat. Dan Karma ingin suatu saat nanti dia menjadi orang seperti kakaknya.

"Jadilah dirimu sendiri, Karma. Kaa-chan sering bilang begitu kan? oke.. Kau mau makan malam apa??"

"Aku mau katsudon!"

"Ayo kita buat bersama!" ujar Gakushuu.

Karma mengangguk dengan semangat. Kedua nya pun melewati malam mereka dengan membuat makan malam bersama.

'Jangan jadi dewasa Karma. Tetaplah seperti ini saja.' Batin Gakushuu sambil membelai rambut Karma yang tertidur di pangkuannya karena kekenyangan.

Tbc~~~~

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Haihai!!

Saia balik!! gimana chap kali ini? suka nggak??

Hehehe.. Moga suka ya..

Terima kasih buat yang udah baca

Jangan lupa komen dan vote ya..

Abaikan typo yang bertebaran

See you in the next chapter 😘😘😘😘

Byebye 😘😘

[END] My Brother is My GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang