[ 1 ] Sudah Terlambat?

429 26 3
                                    

  "Aku nggak mau ma, pa!! hiks hiks hiks." Ucap gadis yang masih memakai seragam biru putih lengkap itu.

   "Alysa. kamu tau kan mama sama papa hanya mau yang terbaik buat kamu nak!" Ucap perempuan paruh baya itu.

   "Tapi ma---- ."

   "Dengerin papa Alysa, papa melihat akhir- akhir ini kamu berubah nak! kelakuan kamu, cara kamu bicara sama orang tua kamu,  semua berubah."

   "Tapi pa--- ." Gadis itu menyela pembicaraan papanya.

   "Alysa!" Bentak laki- laki paruh baya itu.

   "Pa. aku masih baru kelas tiga smp, dan mama sama papa malah berniat jodohin aku! Alysa nggak mau." Gadis itu berlari ke kamarnya dilantai 2.

🌸🌸🌸

   Tok tok tok...

   "Alysa. Sayang bukain pintunya nak?" Suara mama diluar kamarku.

   "Masuk aja ma. Pintunya gak dikunci!" Ucapku dengan nada kesal.

    Mama menghampiriku dengan membawa secangkir susu hangat,  dan meletakkanya diatas meja samping tempat tidurku.

   "Alysa. Mama tau apa yang kamu rasain nak!" Ucap mama sambil mengusap rambutku.

   "Kalau mama tau apa yang aku rasain, kenapa mama masih aja mau jodohin aku sama anaknya temen papa !"  Aku memalingkan wajah sambil menghela nafas.

   "Nak, papa sama mama ngelakuin ini, karena buat kebaikan kamu." Kata mama.

   "Haha. Kebaikan mama bilang, ma. Gak ada baik- baiknya buat Alysa, bayangin aja deh ma, temen- temen Alysa masih bisa menikmati masa mudanya, bisa sekolah tinggi, jadi orang sukses, mama gak mau lihat Alysa sukses? kalau Alysa dijodohin, pasti bakalan menikah dan..., Alysa masih belum siap ma! dan apa mama pernah lihat aku keluar malam atau jalan sama laki- laki? enggak kan ma!" Jelasku.

   "Mama emang gak pernah lihat kamu jalan sama laki- laki, tapi--- ."

   "Tapi Apa? semua jelas kan ma." Ucapku.
 
   "Mama belum selesai bicara Alysa! seharusnya kamu menghormati mama yang masih bicara, jangan suka menyela pembicaraan orang, itu tidak sopan!" Bentak mama.

   "Mama memang tidak pernah melihat kamu jalan sama laki- laki, tapi papa bilang sama mama dua hari lalu, waktu papamu pulang dari kantor, papa lihat kamu jalan sama laki- laki, dan itupun kalian cuma berduaan aja. Mama papa cuma khawatir sama kamu Alysa!" Ucap mama dengan mengangkat daguku.

   "Ma, Ini nggak seperti yang mama pikir. Waktu itu aku habis pulang dari rumah Billa dan kebetulan ada Yoga, rumahnya di gang sebelah, apa salahnya sih ma kami pulang bareng?!"  Jelasku kepada mama.

   "Tapi tetep aja kamu berduaan! Apalagi waktu itu kamu pulang malem kan!? apa kata tetangga nanti!" Kata mama dengan nada agak tinggi karena mungkin mama sudah kesal padaku.

    "Oh. Jadi mama lebih mentingin apa kata tetangga daripada masa depan Ica?" Ucapku.

    "Ca, tolong pahami maksud papa sama mama, mana mungkin mama papamu milih jodoh sembarangan buat kamu!"

ALYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang