[ 32 ] Kayra Day

23 4 2
                                    

  🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊 
'Jangan jadi angin yang mudah ditembus setetes air hujan. Tapi jadilah hujan yang dapat menembus bumi meskipun keberadaan angin dimana- mana.'

- Ilham -
🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊
   

     "Maaf gue gak tau. Gue juga gak bermaksud- " Ucap Alysa.

     "Gak masalah."

     Ilham melirik jam ditangannya, "Ikut gue."
  
     "Kemana?" Tanya Alysa.

     "Jemput Kayra." Jawab Ilham singkat.

       

🌸🌸🌸

    
    "Kak, Kayla mau esklim!"

    Alysa refleks menyimpan ponselnya di sling bag. Terbit senyuman di bibir Alysa. Senyuman yang seminggu ini tak pernah terlihat. Alysa mengusap puncak kepala gadis kecil itu dengan lembut.

    "Sabar Kayra, kita tunggu Kak Ilham dat-  ."

    "Kayra mau yang coklat atau yang strawberry." Tanya Ilham sambil menunjukkan dua ice-cream ditangannya.

    "Aku mau yang stobeli." jawab Kayra sambil melompat kegirangan.

    Ilham tersenyum kecil kearah Kayra, lalu menyodorkan ice-cream coklat ke Alysa.

    Mereka berjalan menyusuri Taman. Ilham menggenggam tangan kanan Kayra sedang Alysa menggenggam tangan kiri Kayra. Tak jarang Alysa berhenti untuk mengusap wajah Kayra yang belepotan karena ice-cream. Setelah berputar- putar mengelilingi taman, mereka memilih duduk di bangku panjang dekat air mancur. Sudah setengah jam Ilham mengamati Alysa yang sibuk mendongeng untuk Kayra. Sesekali Ilham terkekeh mendengar cerita tak masuk akal yang dilontarkan Alysa.

     "Apa yang lucu?"

     "Nggak ada sih. Akhirnya lo bisa cerewet kayak dulu lagi." Ucap Ilham sambil terkekeh.

     Alysa menunduk, "Gue bisa aja senyum, cerewet, ngomel- ngomel gak jelas. Tapi gue gak tau, apa gue bisa bahagia lagi setelah kepergian papa."

       "Al, Jangan jadi angin yang mudah ditembus setetes air hujan. Tapi jadilah hujan yang dapat menembus bumi meskipun keberadaan angin dimana- mana." Ucap Ilham.

    Alysa mengernyit, "Sok puitis lo! Pulang yuk!" 

       Drrtt...drrtt...drttt..

Pesan dari :Naila
Al, buka grup WA dong!
SEKARANG!!!
Penting!!! Ada tugas
Kelompok yang harus
kita kerjain, dikumpulkan
lusa.

    "Kayra mana?" Tanya Ilham.

    "Mana gue ta-- Apa!! Kayra gak sama lo?" Tanya Alysa panik.

   "Bukannya lo yang gandeng Kayra?!"

  Alysa memijat kedua pelipisnya, "Kan lo juga gandeng Kayra, gimana sih!"

   "Kok jadi gue yang salah?!" Ucap Ilham.

   "Terus gimana?" Tanya Alysa.

   Ilham menggelengkan kepalanya pelan, "Kita cari dulu, pasti Kayra masih disekitar sini."

     ---

     Alysa sudah berkeliling dua kali mencari Kayra. Dia beranjak mencari Kayra sekali lagi. Sebelum melangkahkan kakinya, Alysa melihat Kayra sedang bermain- main dengan seorang pria bertubuh jangkung.

    "Lo penculik kan? Jangan gerak selangkahpun atau gue teriak!" Sentak Alysa.

    Pria itu membalikkan badan. Alysa terperangah, "Kak Hanif? Kakak kenal Kayra?"

    "Iya kenal, Kayra anaknya tante Yohana kan? Kok Kayra sama kamu Al? tante Yohana mana?" Tanya Hanif.

    "Tante Yohana lagi punya urusan kerja diluar kota, jadi Kayra dititipin ke aku." Jawab Alysa sambil bernapas lega.

     Hanif ber-oh ria. Tidak ada pembicaraan apapun setelahnya. Alysa berdiri mengawasi Kayra disekeliling playground. Sepuluh menit berlalu, sudah banyak potret Alysa di Kamera milik Hanif. Potret yang diambil diam- diam tanpa sepengetahuan Alysa.

   "Foto yuk, buat tugas." Ucap Hanif yang kali ini ingin mengambil foto secara terang- terangan.

   Alysa mengulum senyumnya, "Tugasnya aneh. Kenapa harus foto sama aku?"

     Hanif melipat bibirnya hingga lesung pipinya terlihat, "Soalnya kalo foto sama kamu pasti dapet nilai A plus."

     "Kok bisa?" Tanya Alysa.

     "Iya, tugasnya disuruh ngambil foto, terus hasilnya juga harus cantik. Kamu kan yang paling cantik disini." 
  
      Alysa tersenyum tipis kemudian berpaling sebelum hatinya tak terkendali. Bola mata Alysa membulat mendapati Ilham berada di depannya.

     "Aku pulang dulu ya Al." Cetus Hanif.

    Alysa tidak merespons, tubuhnya mematung, "Ka-kak Ilham?"

     Dahi Ilham berlipat, "Apa?!"
    
     Alysa masih mematung, wajahnya pucat seperti orang yang baru saja ketahuan berselingkuh. "Ta- tadi--"

     "Sedeket apa sama dia?" Tanya Ilham tanpa basa- basi.

     "Terus Kayra mana?" Tanya Ilham lagi.

     "Kayra ada di--" Seketika Alysa menutup mulut. Dia baru menyadari raut wajah Ilham berubah, tidak seperti sebelumnya.


     "Kayra ayo kita pulang!" Ucap Ilham dengan nada sedikit tinggi. Ilham menggendong Kayra dan berjalan meninggalkan Alysa.


🌿🌿🌿🌿🌿

  
    

   

     

     

   

     
   
   

  






  

  

  

 

  

  

   

    

  

   
    

     

  

    

 

     


*Kaliyan Liyat Apaan?
      

      

ALYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang