[ 11 ] first love 2

60 6 0
                                    


     BUGH !

     "Eh lo! jadi laki- laki jangan kurang ajar!" Ucap seseorang yang tiba- tiba datang setelah mendengar teriakan Alysa.

     Alysa mendelik melihat kejadian di depannya, dia berusaha menutup kedua matanya dengan tangannya, setelah dirasa keadaan hening Alysa menurunkan tangannya, ternyata sudah banyak orang disekitarnya, termasuk satpam sekolah SMA Harapan. Rafa berjalan mendekati Alysa yang terlihat ketakutan.

    "Ca,kamu gapapa kan?" Tanya Rafa Khawatir, Alysa hanya menggelengkan kepalanya karena dia tidak sanggup mengeluarkan kata- kata apapun. Rafa menghampiri laki- laki yang sudah beradu kekuatan dengan Hanif beberapa menit lalu.

     "Lo apain adik gue?" Ucap Rafa. Tangan kanan Rafa mengepal dan tangan kirinya memegang krah laki- laki yang sepertinya adalah adik kelasnya, tetapi sebelum Rafa menghajarnya satpam sudah terlebih dulu mencegah perbuatannya.

     "Sudah, bubar- bubar!" Perintah Satpam SMA Harapan ke kerumunan siswa yang berkumpul menyaksikan kejadian ini.

     "Kalian bukan murid sekolah ini kan?! lebih baik kalian berdua cepat pulang!" Ucap Satpam menunjuk kearah Alysa dan Hanif.

    "Nif, terimakasih. Gue juga nitip adik gue. Tolong jagain dia." Pinta Rafa.

     "Iya, lo jangan khawatir." Ucap Hanif dengan menepuk pundak milik Rafa.

🌸🌸🌸

     Kejadian beberapa menit lalu, masih melekat dalam pikiranku, baru kali ini aku melihat perkelahian dengan jarak yang cukup dekat,  dan akulah yang menjadi alasan perkelahian itu.

     Kutepis ingatanku tentang semua itu, mencoba memfokuskan pikiran untuk menghadapi kakak- kakak osis yang pasti akan mengajukan pertanyaan tentang visi atau misi nanti, tapi tidak ada satupun yang bisa kupikirkan selain perkelahian tadi.

     "Al?" Ucap kak Hanif yang berdiri di sampingku, Kak Hanif membukakan pintu mobil, dia melakukan itu mungkin karena aku yang tak kunjung turun dari mobilnya.

     Aku menatapnya sekilas, ujung bibirnya masih terlihat mengeluarkan darah meski sudah dia lap dengan tissue.

     "Kak? kita ke uks dulu ya, biar aku yang obatin." Tawarku.

     Kak Hanif hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.

     Sekarang jarum jam menunjukkan pukul 16.55, dan aku masih belum mengikuti seleksi osis.

   "Eh Nip, lo disini? bener- bener lo ya! gue cariin ternyata malah pacaran di UKS." Terdengar suara kak Fahmi memasuki UKS.

     "Oh jadi gara- gara cewek ini ya? eh kamu yang dulu pernah kena hukuman bersihin kamar mandi kan?" Lanjut Kak Fahmi menunjuk ke arahku.

     "Apaan sih lo! gak jelas." Ucap Kak Hanif dengan ekspresi datar.

     "Nip, lo habis berantem? kok muka lo lebam gitu, terus bibir lo kenapa kok?" Tanya Kak Fahmi.

     "Eh lo jangan banyak omong, Ayo!" Kata Kak Hanif sambil menggenggam tanganku keluar dari UKS.

     Aku hanya bisa melongo dan sama sekali tidak ada niatan menepis tangan Kak Hanif, Padahal biasanya aku risih jika disentuh laki- laki selain keluargaku. Di depan ruang Osis kak Hanif berhenti, aku hanya menatap tangan Kak Hanif yang masih tetap menggenggam tanganku.

     "Eh maaf!" Ucapnya lalu melepas genggamannya. Sebelum aku menjawab kak Hanif sudah terlebih dulu masuk ke ruangan Osis,  kemudian aku menyusul di belakangnya.

ALYSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang