🐣🐣🐣
Dari mana gue tahu kalau Dustin punya rumah mewah di Bali dan mobil sport keren seperti dalam hayalan indah gue kalau nanti gue punya suami walaupun gue sama sekali nggak pernah lihat ataupun kepo.
Ucapkan terimakasih pada para keponers penggila Dustin di Hotel tempat gue bekerja. Setelah kedatangannya yang menggemparkan untuk menggantikan GM idola gue sepanjang masa -- Roro Anjasmara --, bermunculan fans club CintaiDustin di sana. Membernya tidak perlu di pertanyakanlah. Mulai dari anak magang yang masih unyu-unyu, Mbak-mbak yang lagi kegatelan karena bisa menemukan cogan, wanita-wanita single nggak laku -- kayak gue sebelumnya -- yang merasa memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi kekasihnya dan para pengagum rahasia dari yang perutnya mbelendung berharap kalau kelak anaknya lahir nggak perlu mirip dengan bapaknya tapi berharap mirip dengan idolanya yang saban hari dipelototin tanpa jengah, pengagum yang sudah punya buntut entah itu satu atau tiga atau lebih.
Bisa membayangkan bagaimana rusuhnya karyawan hotel hanya karena kedatangan Andreas Dustin yang mendapat julukan lelaki-hot-tampan-menggoda-iman-hayatiners.
Tiada hari tanpa membicarakan dia. Gue aja sampai jengah mendengarnya apalagi dengan respon Dustin yang sok cool bin songong. Kalau para wanita-wanita itu menyapa, dia hanya akan tersenyum tipis - banget - malah kelihatan seperti meremehkan dan berlalu begitu saja. Coba tebak bagaimana respon yang menyapa? Bukannya tersinggung, mereka malah berkya-kya heboh lalu cekikikan.
Dari semuanya, gue paling tepok jidat dengan kelakuan sekretarisnya Dustin sendiri. Benar-benar totalitas dalam merayu dan mencari perhatiannya.
Entahlah, bagaimana sikap Dustin menghadapi sekretaris bahenolnya itu atau jangan-jangan dia menikmati sekali di goda lilian Colling itu. Huh!!!
Memangnya laki-laki tamvan di Hotal cuma Dustin doang sampai mereka segitunya? Sebenarnya nggak sih tapi entah kenapa mereka kesemsem dengan kecuekan dan kemisteriusan Dustin. Astaga!!!
Mungkin ya kalau insiden tertukarnya koper kami di Hongkong tidak pernah terjadi dan kami tidak pernah bertatap muka sebelumnya, gue juga bakalan masuk dalam deretan fansnya. Mungkin bisa jadi yang berdiri paling depan dan gencar melakukan segala macam usaha maksimal untuk mendapatkan perhatiannya.
Itu sebelum gue tahu kalau dia menyebalkan dan mengagetkan gue dengan pernikahan kilat ini. Main ngawinin orang sembrangan nggak pakai permisi dulu. Di lamar dulu kek yang romantis gitu. Huh. Tiba-tiba gue sudah jadi istrinya aja.
Gue harus seneng atau gembira sih?
Whatever, nyatanya sikap songong dan mesumnya kadang membuat gue jengkel sejak awal kami bertemu. Ada perasaan belum percaya sepenuhnya yang membuat gue mati-matian menghindar dari kewajiban melayaninya sebagai seorang istri. Keraguan yang disertai pertanyaan, apakah memang dia lelaki terbaik yang gue inginkan untuk menjadi suami dan Ayah dari anak-anak gue kelak?
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERSEDIA DI GRAMEDIA] MARRIAGE EXPRESS[21+] || END ✔
General Fiction[ROMCOM] MARRIAGE EXPRESS - Hanya 5 menit dan aku terjebak seumur hidup - Ketika lo berfikir bahwa lo bisa bebas dan santai menikmati pencapaian lo seperti hembusan angin sepoi-sepoi yang melenakan dan bersikap masa bodoh dengan pertanyaan seputar...