ME : 16. Momen memalukan yang baru jadi Suami

96.5K 5.6K 587
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****


Ini pengalaman pertama gue membeli -- ah itulah -- dan sumpah rasanya mendebarkan sekaligus memalukan.

Ya Tuhan!!!

Shit!!!

Sebelumnya gue nggak pernah ngurusin hal-hal seperti ini. Mau ditaruh di mana coba muka gue ini. Astaga!!!

Dan akhirnya, gue harus mengalami kerepotan ini hanya gara-gara nggak tahan melihat wajah memelas dan kesakitannya Bianca. Istri gue benar-benar sangat luar biasa -- merepotkannya --. Gue bukannya menikmati masa-masa indah sebagai pengantin baru meskipun istri gue jejadian seperti itu tapi yang gue dapat malah siksaan batin. Stress gue.

Gue menghela napas panjang puluhan kali sejak Bianca minta tolong beliin keperluannya. Untung istri sendiri. Ah sial!!

Entah sudah berapa banyak umpatan yang gue keluarkan sejak sepuluh menit yang lalu di dalam mobil gue dengan tatapan mengarah ke mini market sebrang jalan. Gue mengacak rambut, memeluk setir mobil, menghela napas panjang , memeluk setir mobil dan mengacak rambut lagi. Gitu aja terus nggak kelas-kelar hanya untuk menunggu sampai mini market itu nggak begitu ramai atau paling nggak sepi pembelilah.

"Astaga, bisa gila lama-lama gue ngadepin Bianca!!!" Gue memukul setir mobil karena kesal sendiri. Bisa-bisanya nurutin permintaan Bianca yang model beginian.

Lalu bayangan wajah Bianca yang kesakitan seperti tadi melintas di depan mata membuat gue mau nggak mau harus secepatnya menuntaskan ini semua. Gue nggak pernah tahu kalau wanita lagi haid pakai acara kesakitan dulu. Gue nggak bisa membayangkan bagaimana rasanya kalau melihat wajahnya tadi sampai baju gue ditarik-tarik dan lengan gue di cakar-cakar.

Bagaimana jadinya nanti kalau gue sudah bisa merawanin Bianca terus dia hamil berlanjut ke proses ngidam yang pastinya bakalan bikin gue pengen botakin kepala terus saat momen melahirkan yang pastinya -- Astaga--, gue nggak bisa bayangin sampai sejauh itu -- nggak sanggup gue.

Huft!! Tuntaskan dulu yang ini kalau yang itu nggak usah di pikirin. Masih lama. Di coblos aja belum karena kebanyakan drama. Brengsek lah!!!

"Oke, stay cool. Nggak ada yang nggak bisa Dustin lakukan di dunia ini. Cuma beliin pembalut doang ah." Gue ngomong-ngomong sendiri mencoba untuk menyabarkan dan menghibur diri. Gue bongkar-bongkar laci mobil dan tersenyum ketika menemukan slayer hitam gue ada di sana.

"Ah, ini dia."

Gue menurunkan kaca tengah mobil dan memasang slayer menutupi hidung gue ke bawah dan mengangguk, "Wajah gue aman lah kalau begini."

Gue mengatur kaca kembali ke posisi semula, memperhatikan keadaan mini market yang lenggang lalu keluar. Gue memperhatikan sekeliling, memakai tudung jaket gue, memasukkan tangan gue ke dalam saku dan berjalan mantap dengan perasaan ketar-ketir. Gue lihat di dalam masih ada satu orang yang lagi melakukan transaksi di kasir, gue menunggu sebentar di luar sampai tuh pelanggan keluar.

[TERSEDIA DI GRAMEDIA] MARRIAGE EXPRESS[21+] || END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang