ME : 07. Request-an Cucu Chubby

95.2K 5.9K 243
                                    

Menjelang malam pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjelang malam pertama

-
-
-
-

💕Please comment and vote ya
Supaya gue bisa semangat buat lanjutinnya 💕

Lo tahu bagaimana perasaan gue saat ini?

Yeah, that's right.

Kalau saja bunuh diri itu tidak di larang agama, gue pasti sudah langsung minum obat kuat -- ah maksudnya obat nyamuk agar gue terhindar dari yang namanya momen malam pertama. Biar aja, Dustin geblek itu jadi tersangka utamanya dan gue akan menghantuinya seumur hidup sampai dia ikutan gila dan nyusul gue ke alam lain.

Lah, kok malah seram. Ah lupakan.

Tapi beneran, gue rasanya ingin sekali bertindak anarkis saat ini juga. Tangan gue sudah gatal mau gampar muka mesum dan sok cool nya itu lagi seperti insiden ciuman tahun baru kemarin. Nggak kapok-kapok memang ya menghantui hidup gue sampai segininya.

Siapa yang menyangka coba kalau hanya dari insiden koper tertukar, ngintip dalaman sampai jadi atasan gue di hotel lalu ciuman tahun baru, hidup gue jadi sesempit ini. Dimana-mana ada Dustin. Gue jadi eneg. Okelahnya mukanya oke punya dan sudah kelihatan banget produk unggulan. Gue bisa lihat itu dari Mami dan Papinya. Eh sebentar-sebantar, lo tahu nggak kalau gue tadi sempat ngakak tidak peduli gue ada di mana sampai-sampai Dustin nyumpel mulut gue pakai kue bolu banyak banget dan gue kesedakan setelahnya -- untung nggak koit -- disebabkan oleh Maminya Dustin yang manggil dia baby.

Eh gila, gue geli dengarnya. Sebentar gue mau ngakak lagi.

Aduh abang ganteng, nggak cucok sama bodi lo yang kayak lelaki L-men begitu lah. Muka ganteng kebangetan, otot sudah ketahuan garangnya, cool dan sok jual mahal tapi kok ya mau-maunya di panggil baby.

Aduh, gue mau ngakak lagi.

Tapi setelah itu gue tahu dengan jelas apa alasannya. Dia lelaki yang sama sekali tidak bisa membantah perkataan Maminya. Gue diem-diem tersenyum penuh kemenangan. Karena apa, biasanya neh ya -- biasanya -- lelaki model begitu nurut juga sama istri. Gue terkekeh penuh akal busuk.

Okelah, nasi sudah menjadi bubur. Tinggal dilengkapi dengan suwiran ayam, telor, kasih bumbu sedikit sama kuah jangan lupa pake kecap sama sambal akhirnya gue telan dah bulat-bulat kenyataan ini.

Ngenesnya oh ngenesnya hidup gue. Aisyaaaaaahhh,, plak!!

Sebenarnya kenapa sih gue seperti anti banget sama dia?

Nggak plek gitu juga sih. Secara ya, wanita normal mana di dunia yang nggak akan langsung ngejreng matanya di kasih penampakan model Dustin. Biar kata dia setan juga semua bakal melotot. Perfect. Itu gue akuin banget. Dari segi luar gue pasti bakalan puas punya suami model dia. Gue nggak akan malu bawa dia kondangan dan ngenalin dia ke semua teman-teman gue walaupun setelahnya gue harus ekstra kerja keras jadi pawangnya dia supaya tidak terjadi aksi pelakor yang dioknumi teman sendiri.

[TERSEDIA DI GRAMEDIA] MARRIAGE EXPRESS[21+] || END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang