{New Version} - Kepergian Adit

26.8K 1.5K 138
                                    

Sebenarnya Vera terbangun saat pertama kali Adit memasuki kamar rawat Adnan, hanya saja Vera pura-pura tertidur. Ia mendengar semua percakapannya. Mendengar saat Adit akan pergi meninggalkannya, selama 1 Tahun.

Mendengar saat Adit berucap bahwa ia tidak mandul, mendengar bahwa Daffa adalah anaknya dan Adit. Hati Vera bagai di remas, sakit sekali. Hati perempuan mana yang tidak sakit, saat ia sudah mempercayai pasangannya, tetapi pasangannya sendiri yang mengkhianatinya.

Vera terbangun, saat Adnan kembali tertidur. Vera melangkah keluar kamar rawat, lalu berjalan di koridor rumah sakit yang sepi. Sesampainya di depan rumah sakit ia melihat Adit sedang mencium kening wanita lain di dalam mobilnya.

Hati Vera hancur, ia sangat mencintai Adit lebih dari apapun. Bahkan ia masih meragukan cintanya pada kedua saudara Adit.

Setelah mobil Adit meluncur pergi, di keheningan malam Vera menangis dalam diam. Sakit yang Vera rasakan tidak bisa Vera gambarkan. Vera melangkahkan kakinya ke Taman rumah sakit yang sudah sangat sepi. Bayangkan saja ini jam satu malam, orang lain sedang enak tertidur di kasurnya. Tapi tidak dengan Vera.

Vera mendudukan dirinya di bangku taman yang dingin, semilir Angin malam menyapa Vera. Vera menangis dalam diam. Air matanya terus keluar, pandangan Vera kosong.

Bagai kilasan Film yang setengah rusak, momen-momen manis ia bersama Adit seakan terputar kembali.

Adit yang begitu penyabar, dan romantis. Nyatanya Aditlah laki-laki kedua yang membuat Vera kecewa setelah Ayahnya. Adit yang merobohkan kepercayaan Vera, entah harus bagaimana nanti kehidupannya setelah Adit pergi.

Vera tahu, apa sebab kenapa Adit pergi. Vera kecewa. Sangat kecewa. Vera merogoh ponselnya yang berada di dalam saku celana jeansnya.

Ia mem-Video call, Kendra. Ia tahu suami keduanya itu belum tertidur jam segini.

Saat panggilan ke tiga, baru Kendra mengangkat panggilannya. Wajah kusut Kendra langsung terpampang di layar ponsel Vera

"Hal--" belum sempat Kendra melanjutkan omongannya, Vera langsung mematikan panggilan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hal--" belum sempat Kendra melanjutkan omongannya, Vera langsung mematikan panggilan itu.

Tangis Vera langsung pecah, Vera menangis tersedu-sedu saat mengingat ada kemiripan yang cukup jelas antara Adit dan Kendra dari hal wajah.

Vera mengelap air matanya yang membasahi kedua pipinya. Vera bangun dari duduknya dan mengejar Adit dengan taksi, yang lewat di depan Vera. Dengan baju kaos lusuh dan jeans belel, Vera memasuki bandara Soekarno-Hatta. Vera melacak ponsel Adit jadi ia tahu Adit pergi kemana.

"Aku mohon, jangan tinggalin aku Mas. Aku rela kamu sakitin tapi nggak dengan cara kamu ninggalin aku" Kata Vera berbicara dengan Angin. Ia mencari Adit kesana kemari, lalu berlari ke Gate Keberangkatan, saat Vera melihat sosok Adit dari kejauhan, Vera dengan sekuat tenaga berlari kencang. Tapi sayang, Adit dan Jasmine sudah masuk kedalam, dan itu artinya Vera tidak bisa bertemu Adit lagi, untuk waktu yang cukup lama.

"MAS! MAS! MAS ADIT, JANGAN TINGGALIN AKU!" Vera berteriak bagai orang gila di dalam Gate Keberangkatan, orang-orang yang lalu lalang melihat Vera heran. Vera ingin menerobos masuk, tapi dihalangi petugas Bandara. "Saya mohon pak.. hiks. Say-saya ingin bertemu suami saya. MAS!" mohon Vera.

"Maaf mbak tidak bisa." Ujar petugas Bandara.

"Mas.. hiks" Vera menatap sendu punggung Adit yang kian menghilang.
Tidak lama 2 pesan baru masuk ke ponsel Vera.

Vera buru-buru menelpon Adit tapi nihil, ponsel Adit dimatikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vera buru-buru menelpon Adit tapi nihil, ponsel Adit dimatikan.

"Kamu bohong Mas!"

 
Kamu berbohong aku pun percaya

Kamu lukai ku tak perduli

Coba kau fikir dimana ada cinta seperti ini

Kau tinggalkan aku

Ku tetap disini

Kau dengan yang lain

Ku tetap setia

Tak usah tanya kenapa

Aku cuma punya hati

"Kamu bohong. Kamu gak ada urusan, hiks kamu.." Vera mencoba mencari pegangan lalu duduk di bangku Bandara dengan tagisnya yang makin kuat. Vera menangkup wajahnya dengan kedua telapak tanggannya.

Ia harus bagaimana agar Adit kembali, Vera terus menangis disitu, sampai akhirnya ada sebuah jaket yang disampirkan di bahu Vera.

"Kamu gak perlu sedih, masih ada aku. Yang selalu setia mencintai kamu, meskipun aku tau sulit untuk kamu cinta sama aku"

Vera langsung mengadah melihat siapa yang berbicara seperti itu, Kendra. Suami keduanya yang berbicara seperti itu, Vera langsung berdiri dan memeluk Kendra erat.

"Ada beribu cara lelaki mencintai perempuannya, inilah caraku mencintai kamu Vera, diam-diam mencintaimu, menyayangimu, dan melindungimu. Layaknya payung yang melindungimu dari panas dan tetes air hujan."

"Hiks..." pecah sudah tangis Vera disitu.

"Aku selalu mencintaimu, Vera"

***

Author ngetik ini mewek loh😅 ntah kenapa pake hati bgt pas ngetik ini😂😂. Okelah saya tunggu voment kalian.

Bonus pict.

RegardsSilviyani_rahayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Regards
Silviyani_rahayu

POLIANDRI (3 suami)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang