🏵 3. Curhat dan Fakta 🏵

407 86 22
                                    

🏵🏵🏵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🏵🏵🏵

Tring....

Lonceng berbunyi, ketika Fina dengan perasaan kesal masuk ke dalam tokoh roti ibunya itu. Toko roti yang diberi nama Bread's Love cabang 1 terletak kurang lebih 1 km dari rumah Fina. Fina ingin menenangkan dirinya dengan memakan beberapa roti yang ada di tokonya. Ia merasa tenang hanya dengan memakan roti hangat di tokoh roti keluarganya itu.

"Eh...neng Fina baru pulang sekolah ya? Pasti lagi kesel atau gak lagi malas di rumah," tanya Panda dengan beberapa dugaan, saat melihat Fina sudah duduk di salah satu bangku di dalam toko.

Wanita bertubuh bulat dengan rambut pendek sebahu berwarna coklat yang merupakan salah satu karyawan di Bread's Love cabang 1, sudah hafal betul dengan kebiasaan dari seorang Fina. Ia yakin dan percaya kalau hanya ada dua kemungkinan Fina datang di Bread's Love cabang 1, yang pertama Fina lagi kesal dan ingin memakan beberapa roti dan yang kedua Fina lagi malas berada di rumah. Seperti yang sering ia lakukan pada hari-hari sebelumnya.

"Fina lagi kesel nih, mbakk Panda,"—Fina membaringkan kepalanya di atas meja—"Fina minta donat isi coklat dengan toping keju, dong"

Dan dugaan Panda tidak pernah meleset.

"Siap neng, bentar ya mbakk ambilin dulu" ucap Panda kemudian buru-buru mengambil donat yang seperti Fina inginkan.

Beberapa saat kemudian, Panda datang dengan 6 buah donat isi coklat dengan toping keju di atas sebuah piring lebar. Panda menaruhnya tepat di meja Fina, Fina yang kini duduk dengan posisi normal memandang Panda dengan wajah cemberut.

"Lah...neng Fina kesal kenapa? Coba cerita," tanya Panda seraya duduk di bangku saling berhadapan dengan Fina.

Fina mengambil sebuah donat lalu mulai memakannya pelan-pelan.

"Fina...kesel aja mbak. Sama kakak kelas Fina yang gayanya kayak preman" jawab Fina saat ia selesai mengunyah donat pada gigitan pertama.

"Dia jahatin neng Fina?"

"Dia nabrak Elsa sampai jatuh dan dia gak minta maaf. Trus Fina mau ngomelin dia, tapi dianya udah ngomong duluan sampai bikin Fina emosi. Ya udah Fina tendang."

"Tendang gimana?"

"Fina tendang dia."

Mendengar itu, Panda malah tertawa geli hingga membuat mata cipitnya seolah menghilang. "Trus gimana? Dia balas?"

"Dia jatuh nahan sakit. Dan ujung-ujungnya kita berdua terdampar di ruang BK. Di ruang BK Fina udah minta maaf. Tapi, tadi pas pulang dia maksa Fina untuk minta maaf lagi!" cerita Fina dengan ekspresi wajah serius.

"Kok gitu?"

"Katanya Fina waktu minta maaf di ruang BK, gak ikhlas. Ngeselin banget kan, mbak?"

Dan siang menjelang sore itu Fina mencurahkan semua kekesalannya terhadap Argaf di Panda. Panda serius mendengar dan sesekali menanggapi cerita Fina. Donat yang dihidangkan Panda, sudah Fina makan semua. Dengan itu, Fina merasa beban di hati dan pikirannya sedikit berkurang.

🏵🏵🏵

Fina menjatuhkan tubuhnya di atas kasur ketika baru sampai di kediamannya. Hari kini mulai malam. Fina merasa sedikit legah karena tadi ia sudah menceritakan kekesalannya di Panda. Fina menghembuskan napas panjang lalu memalingkan wajahnya, dan pandangannya tepat bertemu dengan boneka beruang putih yang tadi pagi ia dapat. Fina mengambil boneka itu lalu diangkat dengan kedua tangannya.

"Lo sebenarnya siapa sih? Kenapa gak nunjukin diri? Gue gak makan orang, kok! Bikin penasaran aja!"

Fina berdiri, lalu berjalan menuju lemari panjang yang berada tepat di samping kiri kasurnya. Posisi kasur Fina berada di tengah-tengah. Di sebelah kanan terdapat nakas serta terdapat lemari kaca yang berhadapan langsung dengan kasurnya.

Fina membuka lemari panjang tadi. Terlihat terdapat begitu banyak benda-benda yang di dominasi oleh boneka. Dan benda-benda itu semua hasil dari pemberian oleh orang misterius. Fina menaruh boneka beruang putih tadi, beserta lembaran kertasnya di dalam lemari lalu ia tutup kembali.

Drtttt... Drrttt...

Getaran panjang ponsel Fina di atas nakas membuat Fina buru-buru mengambil ponselnya. Kedua sudut bibir Fina terangkat ketika membaca nama panggilan itu, yang ternyata adalah Sandra.

"Halo bu, gimana udah selesai fitting dress-nya?"

"Ya ampun sayang, kamu udah makan? Maaf ya sayang ibu gak bisa temenin malam ini. Kamu kan tau sendiri kalau ibu harus persiapin pernikahan di jauh-jauh hari, biar gak ada yang terlupakan. Kamu udah makan sayang?" ucap Sandra di seberang telepon.

"Gak apa-apa kok bu, Fina ngerti kok. Fina juga udah makan."

"Pokoknya kamu harus rajin makan. Ibu gak mau kalau nanti kamu kurusan di pernikahan ibu!."

"Iyaa iyaa ibuku tercintaaaa..."

"Oh iya sayang, kamu udah ketemu calon kakak kamu? Orangnya baik loh. Ramah banget sama ibu."

"Belum, kan ibu belum kenalin ke Fina."

"Ibu udah lupa namanya, yang jelas dia sekolah di Alamanda juga. Kelas IPS!"

"Ya udah gak apa-apa bu, Nanti Fin—"

"Ibu ingat! Ibu ingat, namanya itu.... Asraf, iya Asraf.”

Ha! Asraf ya bu, Fina gak pernah dengar nama itu di Alama—

"Enggak-enggak, Argaf, iya Argaf. Argaf Putra Bumiwangkasa."

Detik itu juga suara petir dan guntur tiba-tiba menggelegar di malam itu beriringan dengan Fina yang meneguk kasar air liurnya. Ia terkesiap dengan pupil mata yang melebar. Ia masih tidak percaya dengan ucapan Sandra barusan.

"Ib-ibu...becanda kan?"

"Ya enggak sayang. Pokoknya namanya itu. Ya udah nanti ibu telpon lagi ya sayang. Ibu mau fitting dress dulu. Love you"

"Love you too..." balas Fina dengan nada suara yang melemah.

Tutt... tutt... tuutt...

Fina mematung seketika. Ia berharap bahwa nama yang ibunya sebut tadi bukan Argaf yang sudah membuatnya kesal seharian ini. Membayangkan Argaf sebagai kakak kelasnya saja sudah membuat Fina kesal, apalagi membayangkan kalau Argaf akan menjadi kakak-nya langsung membuat Fina merinding bukan main. Fina lalu mulai mencubit lengan kirinya dengan harapan semoga dirinya berada di alam mimpi, sontak detik itu juga ia malah menjerit perlahan. Perih yang dirasakannya.

"INI NYATAAAAAAAAA" teriak Fina seraya menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

🏵🏵🏵 To Be Continued 🏵🏵🏵

Vote dan Komentarnya Dipersilahkan
Dengan Hormat ^^

PROSTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang