Seperti webtoon kesukaan nya yang telah tamat hari ini, kini Rose juga akan ikut dengan ibu nya pindah ke Amsterdam. Ibu nya mendapat tawaran pekerjaan yang sangat bagus disana, tentu saja hal itu tidak akan disia-sia kan.
Beberapa hari sebelum kepindahan nya, Rose sudah menyiapkan beberapa kado kecil untuk sahabat baru nya. Meskipun ia baru beberapa minggu bersekolah di sekolah nya saat ini, ia sudah mempunyai banyak sahabat yang baik. Ia ingin memberikan sebuah kado kepada sahabat-sahabat nya itu, sebagai tanda perpisahan.
Rose berjalan pelan menyusuri koridor sekolah. Ibunya memberikan nya waktu untuk berpamitan pada teman-teman, sebelum mereka akan berangkat ke Amsterdam. Meskipun agak sedih, Rose tetap berusaha untuk tersenyum.
Tok..Tok..Tok..
"Masuk." Terdengar sebuah instrupsi dari dalam kelas.
Rose membuka pintu kelas hati-hati. Diperhatikan nya penjuru kelas, yang balik memperhatikan nya dengan pandangan terkejut.
"Seongsanim, aku ingin meminta izin untuk pamit kepada teman-teman." Ujar Rose sembari mencoba tersenyum kearah teman-teman nya.
"Baiklah, izin diberikan." Lee seongsanim duduk di kursi nya.
Rose menatap penjuru kelas dengan senyuman yang dipaksakan. Perlahan ia menarik napas dalam-dalam.
"Teman-teman, terima kasih atas kenangan singkat yang kita buat bersama. Maaf jika aku pernah membuat hati kalian terluka, aku benar-benar minta maaf." Rose membungkuk Sembilan puluh derajat.
"Rose.. kau akan pindah kemana?" tanya Junhoe
"Ke Amsterdam." Rose tersenyum singkat.
"Amsterdam itu di Belanda kan?" Tanya Taehyung.
Rose mengangguk. Setelah nya, Rose berjalan kearah Lee Seongsanim. Ia membungkuk hormat, setelah nya ia mengeluarkan sebuah bungkusan besar dari dalam tas nya.
"Aku ingin meminta tolong seongsanim, tolong bagikan ini pada teman-teman. Karena ibuku sudah menunggu di luar." Rose menyerahkan bungkusan itu pada Lee seongsanim
"Baiklah." Lee seongsanim menerima bungkusan itu.
"Terima kasih seongsanim. Terima kasih semua nya." Rose membungkuk sekali lagi. Setelah itu ia menghilang dibalik pintu.
Sedari tadi Jungkook menahan rasa kesal nya. Bagaimana Rose bisa pergi begitu saja? Apa tidak ada yang ingin ia sampaikan padanya? Jungkook jadi kesal sendiri.
Ada sesuatu...
Sesuatu yang membuatku terus memikirkan hal ini
apakah ini yang nama nya tidak ingin kehilangan?
Aku tidak ingin dia pergi
Tidak ingin..
Dengan segera, Jungkook mengejar kepergian Rose. Bagaimana pun, ia harus menyampaikan sesuatu pada gadis itu. sesuatu yang beberapa hari ini mengganjal hati nya.
"Rose!!"
Gadis itu seketika menoleh. Dilihatnya Jeon Jungkook yang terengah-engah mendekat kearah nya.
"Jungkook? Kamu ngapai-"
"Berapa lama? 5 tahun? 6 tahun?" Tanya Jungkook langsung. Membuat Rose bingung akan maksud anak lelaki itu.
"Berapa lama kau berada di Amsterdam?" Tanya Jungkook lagi.
Kali ini Rose tersenyum singkat. Ia menunjukkan enam jari nya.
"Enam tahun. Saat SMA nanti aku akan kembali ke Korea."
"Kau harus kembali, atau aku akan membencimu sepenuh nya." Ucap Jungkook sungguh-sungguh.
"Kau membenciku Jeon Jungkook?" Seketika Rose menatapnya tajam.
"Aku membencimu Roseanne Park. Maka cepatlah kembali, agar kita dapat menyelesaikan nya." Jungkook langsung berlalu pergi. Memasang wajah dingin nya seperti biasa.
"Baiklah Jungkook. Aku akan segera kembali. Aku janji." Rose tersenyum hangat. Salah satu cara ampuh membuat dada anak lelaki itu berdesir hebat.
"Sampai jumpa Jungkook.." Rose melambaikan lengan nya di udara. Dengan cepat, ia masuk ke dalam mobil.
"Sampai jumpa lagi ya Kookie.." Gadis itu masih melambaikan lengan nya di udara. Setelah itu kaca mobil itu tertutup, dan mobil itu bergerak menjauh.
Jungkook tersenyum geli. "Kookie? Astaga, anak itu benar-benar." Jungkook sedikit bersemu merah.
Dengan segera, ia berlari menuju ruang kelas. Ia tidak ingin dihukum Lee Seongsanim lagi.
Biarpun itu seribu tahun, aku akan tetap menunggu mu. -Jungkook
Doesn't anyone know, how's make me feel. -Rose
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Il Cielo e La Terra | RoseKook ✔
FanfictionLangit dan bumi, mereka sangat berbeda. Mereka berbeda jalan. Sangat berbeda. Bisakah sebentar saja langit mendekat kearah bumi? Bisakah... langit mencintai bumi? - Il Cielo E La Terra - Cover Picture by ©KINDERFUL Since ©2018 by onlyonepanda