1 Tahun kemudian.
Rose mengambil ancang-ancang secepat mungkin setelah keluar dari ruang guru. Apalagi alasan nya selain malas melihat wajah Jungkook? Entah mengapa Jung ssaem, memanggil nya dan pemuda menjengkelkan itu untuk datang ke ruangan nya.
Dan beginilah, Rose berlari secepat mungkin di sepanjang koridor setelah menemui Jung ssaem.
"Rose!" Teriak Jungkook dari arah belakang nya.
Namun nihil. Rose menulikan telinga nya. Ia sudah benci pemuda dengan gigi kelinci nya itu hingga ke akar. Bahkan ambisi untuk mengalahkan Jungkook sudah di ubun-ubun.
"Rose!"
GREPPP!!
Jungkook menarik legan Rose dengan sekali tarikan. Tanpa sadar ia menarik lengan Rose dengan sedikit keras.
"Kenapa sih?!" Ucap Rose ketus. Ia benar-benar sangat sial hari ini. Yap, bertemu Jungkook adalah sebuah kesialan yang paling buruk diantara yang terburuk.
Sebenarnya ia agak bersyukur, saat kenaikan kelas kelas mereka kembali diacak. Membuat Rose pindah ke XI IPA 2, dan Jungkook tetap di XI IPA 3. Jangan salahkan sekolah nya, Rose yang bilang pada ibu nya untuk meminta kepala sekolah nya itu memindahkan kelas nya. Tentu saja agar tidak sekelas dengan Jungkook.
"Kok kamu main kabur kayak tadi?"
Rose mendecih pelan. Ia menghempaskan lengan Jungkook kasar. "Lalu?" Rose berkata dengan kasar. Sontak Jungkook agak terkejut dengan sikap Rose, namun ia memilih untuk mengerti.
Lagipula itu salah nya kan?
"Rose, can you forget all?" Tanya Jungkook sembari mendekat. Namun sayang, baru saja satu langkah Jungkook maju, Rose langsung mundur secara spontan.
"Sorry, but are you crazy huh?" Raut wajah Rose menunjukkan rasa benci yang amat sangat.
Jungkook menunduk dalam. Ia benar-benar tahu jika akhir nya akan seperti ini.
"Ck, apa kamu seperti ini karena aku sudah banyak mengalahkan mu? Predikat siswa terpintar di angkatan kita itu, sekarang di pegang oleh ku. Kau tersingkir, Jeon Jungkook-shi." Rose melipat kedua lengan di bahu. Ia benar-benar senang melihat kekalahan seorang Jeon Jungkook yang terkenal.
"Oh iya, apa perlu aku mengingatkan mu? Bahwa aku banyak berkontribusi dalam setiap perlombaan?" Dengan penuh percaya diri, Rose kembali membanggakan dirinya sendiri.
Jungkook mengangkat kepala nya. Ia diam, sama sekali tidak berusaha membalas perkataan Rose.
"Jangan lupakan jika skor kita imbang, Jeon Jungkook-shi. Lima sama." Rose berlalu meninggalkan Jungkook yang terdiam mematung di sana.
Jangan lupakan wajah kemenangan yang tercetak jelas di wajah Rose. Tiba-tiba Rose kembali berbalik, seakan menyadari ada sesuatu yang terlewatkan. Masih dapat Rose lihat, Jungkook yang berdiri bagai orang bodoh disana.
"Oh ya, jangan lupakan tentang pemilihan ketua osis nanti. Tentu saja aku akan mengalahkan mu dengan sepenuh hati." Rose tersenyum lebar, namun tidak menunjukan wajah tulus. Terlihat jelas ambisi yang terpancar dari kedua mata nya. Dan Jungkook sadar akan hal itu.
Rose kembali berbalik, dan melanjutkan langkah nya. Ia harap dapat unggul dari Jungkook.
.
.
.
Jisoo diam. Ia melihat lagi pertengkaran mereka. Lagi dan lagi. Sungguh, sebenarnya kadang ia berpikir, apakah dengan melihat semua itu dalah sebuah keberuntungan? Atau justru kesialan nya?
Gadis itu memilih bungkam. Lagipula sekarang ia tidak lagi dekat dengan kedua nya. Entahlah, sepertinya Jungkook dan Rose sepakat untuk menjauhi Jisoo. Dan begitulah, Jisoo memilih diam dan mengamati saja.
"Kadang aku merasa mereka benar-benar kekanakan." Jisoo menggeleng pelan, sembari menenggak soda miliknya. Ia memutuskan untuk pergi ke kelas nya segera.
.
.
.
TBC
Who's the winner?
Rose or Jungkook?
![](https://img.wattpad.com/cover/132219340-288-k169844.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Il Cielo e La Terra | RoseKook ✔
ФанфикLangit dan bumi, mereka sangat berbeda. Mereka berbeda jalan. Sangat berbeda. Bisakah sebentar saja langit mendekat kearah bumi? Bisakah... langit mencintai bumi? - Il Cielo E La Terra - Cover Picture by ©KINDERFUL Since ©2018 by onlyonepanda