Jungkook duduk diam di rooftop sepanjang jam pelajaran hari ini. Tidak ada lagi Jisoo yang menemani nya saat ia sedih. Jungkook hanya bisa merutuki kebodohan nya sendiri.
"Kalo mereka tau, mereka juga nggak bakal maafin." Lirih Jungkook pelan. Ia hanya bisa duduk sembari menikmati angin yang berhembus pelan. Ia rasa hanya angin yang bisa menemani nya saat ini.
*Cklek
Pintu rooftop terbuka. Jungkook tidak ingin ambil pusing. Jika itu guru BP, ia siap untuk mendapatkan sanksi. Bukankah hanya itu opsi paling benar saat ini? Tidak mungkin Jisoo atau Rose yang datang. Rose adalah opsi paling mustahil. Sangat mustahil.
Tatapan Rose sudah berbeda saat menatap nya. Sama seperti tatapan kebencian yang Jisoo arahkan tadi. Benar-benar sial hidup Jungkook.
*BUGH!!
"Aww!!" Pekik Jungkook, saat menyadari ada sekaleng soda yang mendarat telak di pipi kanan nya.
"Kayak cewe aja!" Ia duduk di samping Jungkook.
Jungkook menatap orang yang di samping nya dengan diam. "Kamu bolos?" Tanya Jungkook.
"Ck! Menurut kamu? Lagipula kamu juga bolos!" Ia menjitak kepala Jungkook pelan.
Jungkook hanya bisa terkekeh. "Kamu masih marah, Jis?"
Gadis itu hanya diam. Ia menatap kearah taman belakang sekolah. Tidak berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan Jungkook.
"Kalian semakin jauh. Hubungan kalian makin memburuk." Ucap Jisoo pelan. Ia berharap, kalimat ini cukup menjawab pertanyaan Jungkook tadi.
"Yah.. langit memang tidak bisa bersama dengan bumi. Aku tahu akan hal itu." Jungkook membuka kaleng soda milik nya.
Jisoo menatap kearah Jungkook. Kali ini bukan tatapan kebencian, namun ini sebuah tatapan menyetujui ucapan Jungkook.
"Aku mulai tahu mengapa, Kook. Tidak perlu kau jelaskan maksud ucapan mu tadi." Jisoo mencoba tersenyum. Diraih nya lengan Jungkook.
"Jis-"
"Aku percaya sama kamu. Aku yakin dengan sahabat kelinci ku yang bodoh ini." Ucap Jisoo menyela kalimat Jungkook. Gadis itu tersenyum lebar. Berusaha menyembunyikan airmata nya yang siap tumpah.
"Saat waktu nya tiba nanti, aku yakin langit bisa menyentuh bumi. Aku yakin, langit bisa mendekat kearah bumi. Walaupun itu untuk sekali dalam seumur hidup. Percayalah.." Jisoo melepaskan lengan Jungkook, dan meraih kaleng soda nya.
Jungkook tersenyum lembut. Ia meraih puncak kepala Jisoo, tersenyum saat gadis itu menenggak sekaleng soda milik nya. Jungkook mengusap pelan kepala Jisoo.
"Aku berharap bisa. Dan aku percaya padamu."
.
.
.
Rose menatap Taehyung khawatir. Ia memperhatikan perban yang membalut kepala Taehyung.
"Aku baik kok, Rose. Kamu bisa kembali ke kelas lagi. Nggak usah nungguin aku disini." Taehyung tersenyum lebar. Rose menjadi semakin yakin jika Taehyung itu memang rada-rada.
"Tae.. Aku mau bilang sesuatu."
Taehyung diam. Ia memperhatikan raut wajah Rose. Taehyung tahu, gadis itu akan mengatakan sesuatu yang penting.
"Hah.." Tanpa sadar Taehyung membuang napas. Ia sedang mencoba menetralisir firasat buruk nya.
"Aku ingin mengatakan bahwa-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Il Cielo e La Terra | RoseKook ✔
FanfictionLangit dan bumi, mereka sangat berbeda. Mereka berbeda jalan. Sangat berbeda. Bisakah sebentar saja langit mendekat kearah bumi? Bisakah... langit mencintai bumi? - Il Cielo E La Terra - Cover Picture by ©KINDERFUL Since ©2018 by onlyonepanda